www.wikidata.id-id.nina.az
Nengkelan adalah desa di kecamatan Ciwidey Bandung Jawa Barat Indonesia Sebuah Desa yang terletak disebelah tenggara dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Ciwidey yang berjarak 3 KM dan sebelah barat dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung yang berjarak 20 KM dengan ketinggian 1000 1200 M di atas permukaan laut Sebagian besar wilayah Desa Nengkelan terdiri dari bentangan bukit bukit kecil dan daratan dengan kecuraman 15 60 di bagian sebelah Utara dan Barat wilayah Desa Nengkelan Secara umum wilayah Desa Nengkelan relatif miring ke bagian selatan dengan kemiringan rata rata 2 dan sebagian besar wilayahnya dijadikan perkebunan palawija sayuran pesawahan NengkelanDesaNegara IndonesiaProvinsiJawa BaratKabupatenBandungKecamatanCiwideyKode pos40973Kode Kemendagri32 04 39 2003Luas346 183 HaJumlah penduduk5225 jiwaKepadatan jiwa km Daftar isi 1 Sejarah 2 Batas Wilayah 3 Pendidikan 4 Potensi Pertanian 5 Potesi PertenakanSejarah suntingPada abad ke 17 terdapat tiga orang tokoh agama islam dari Sukapura Tasikmalaya berkelana untuk menyebarkan agama islam di tatar sunda ketiga tokoh tersebut adalah Eyang Sembah Malingping Rawabogo yang bernama aslinya Surapraja Eyang Sembah Kadu Agung Pasirjambu yang bernama aslinya Natapraja Japu Eyang Sembah Pandai Nenggeng Tenjolaya yang bernama aslinya Dalem RanggadipatiSekitar Tahun 1610 pada suatu tempat di hutan belantara terjadi suatu kesepakatan untuk membuka hutan tersebut menjadi Babakan Alkisah tempat tersebut terletak antara perbatasan Desa Lebakmuncang dan Rawabogo yang disebut Pasirkaramat di daerah Babakan Raedin Bertepatan pada abad ke 17 terjadi peristiwa penting di Kerajaan Mataram dimana anak Raja Mataram yang bernama Abdul Manap pulang dijemput dari Pesantren di Surabaya pada Kiai Ora Kedatangan Abdul Manaf anak Raja Mataram disambut dengan meriah pada saat gong dibunyikan maka pada saat itu pula beliau menghilang karena beliau tidak menyukai bunyi gong dan selanjutnya masuk hutan belantara Suatu saat abdul Manap menuju ke Gunung Sepuh untuk menemui wali yang bernama Samsul Rizal Karamat Raedin Akan tetapi di suatu tempat menuju kedaerah itu yang sekarang bernama Lebakmuncang terjadi perkelahian antara beliau dengan seekor macan yang sebenarnya adalah seorang pendekar yang menyamar bernama Empong Timpang Dari Empong Timpang inilah Abdul manap mendapat petunjuk harus pergi ke sisi Sungai Citarum yang sekarang bernama daerah Mahmud Di daerah Mahmud bertemu dengan seorang guru agama islam dari Sukapura bernama Eyang Agung Arif dan berguru disana Setelah tamat belajar disana Eyang Abdul Manap melanjutkan belajar ke Mekah dan sepulang dari sana beliau menikah dengan putri gurunya bernama Imas Permas dan berputra Eyang Agung Abdulah Mahmud Eyang Agung Abdulah Mahmud beserta isterinya pindah dan membuka hutan sebagai pemukiman yangh sekarang bernama Babakan Desa Nengkelan Perluasan daerah jajahan oleh Belanda pembukaan babakan baru di Nengkelan bertambah dengan adanya pelarian para pejuang yang anti belanda dari Sukapura dan Mahmud Lebih lebih ketika Belanda membentuk Ciwidey sebagai Kewadanaan sesuai dengan politik adu dombanya maka diangkat seorang wedana yang bernama Eyang Ranggasadana yaitu keturunan ketiga dari Syeh Syarif Hidayatulloh Akan tetapi dengan petunjuk dari wedana tersebut menjadikan Nengkelan sebagai tempat yang aman bagi pelarian pemberontak yang anti Belanda sehingga pembentukan babakan babakan baru meningkat Pada tahun 1850 terjadi suatu kesepakatan antara babakan yang ada di Desa Nengkelan untuk membentuk suatu kekuatan hukum dalam suatu wadah Desa Nengkelan Pemberian nama Desa Nengkelan dapat ditinjau dari beberapa faktor yaitu Merupakan hari bersejarah dimana kesepakatan pembentukan pemerintahan desa terjadi di Nengkelan Penyesuaian dengan keadaan daerah dimana banyak batu kecil dan pasir Nengkelan berarti Kereuwik yang dalam Bahasa Indonesia bermakna daerah pasir dan batu kecil Pemberian nama oleh seorang yang mempunyai wibawa dimana pada saat terjadinya peristiwa aneh seorang pendatang baru berteriak teriaqk di Balai Desa dan ditanyakan asal usulnya dari Nengkelan Menyambarkan seorang wanita cantik dimana ada seorang pengembara melihatnya dan karena kurang puas maka ia berkata Neng ke Lanan untuk melihat sekali lagi wajah cantik itu dari dekat Hal ini sesuai dengan keadaan desa yang kecil dan mungil Nama Nengkelan berasal dari sebuah batu besar tinggi yang berada disebuah bukit yang bernama Kancah Nangkub Pada batu besar tersebut terdapat batu batu kecil yang menempel dan orang orang menyebutnya bahasa sunda batu teh narangkel parenjul Pada akhirnya Desa ini disebut Nengkelan dari kata narangkel Pada kenyataannya kata Nengkelan sesuai dengan keadaan fisik wilayah Desa yang memiliki banyak bukit dan memiliki banyak bebatuan Dalam riwayat yang lain menyebutkan bahwa Penduduk pemula Desa Nengkelan ini adalah Mbah Nanggaraksa dari Tasikmalaya yang telah meninggal dan dimakamkan disana yang sekarang disebut dengan daerah Pemakaman Nangga Pasir Nangka yang terletak di Kp Cisaat RW 07 Desa Nengkelan Kecamatan Ciwidey Didaerah pemakaman itu terletak beberapa Leuwi diantaranya Leuwi Kendang Leuwu Bedog dan Leuwi Seueur Nama nama dikampung di Desa Nengkelan pun berasal dari istilah istilah orang sunda seperti Kampung Ngamprah berlokasi di RW 08 Ceritanya dahulu daerah ini disediakan sebagai daerah baru bagi masyarakat yang semakin banyak Karena disediakan secara khusus maka disubut dengan ngamprah Ngamprah disediakan Kampung Pasirpari dinamakan Pasirpari karena didaerah tersebut terdapat pasir yang berbukit dan banyak mangga dengan spesies golek atau mangga golek sedangkan mangga golek didaerah ini dinamakan dengan pari Jadi dinamakan dengan Pasir pari Kampung Cisegok dinamakan demikian karena daerah ini merupakan daerah perbatasan yang sangat terpencil dan menjorok kedalam jika dilihat di peta Desa Nengkelan sehingga disebut Cisegok yang artinya penutup kampung Kampung Bunisari berlokasi di RW 05 Dinamakan demikian karena daerah ini tertutup serta sulit dijangkau sehingga disebut Bunisari Buni tetutup Kampung Sikluk berlokasi di RW 05 Dinamakan demikian karena daerah ini dahulunya merupakan daerah perladangan leuweung hutan di daerah ini ladang disebut Sikluk Kampung Ciburuy dinamakan demikian karena dahulu daerah ini ada sebuah kubangan yang didalamnya terdapat Kecebong Kecebong buruy Begitupun nama Ciwidey nama ini memiliki silsilah tersendiri Dahulu didaerah ini terdapat banyak sekali ikan dan untuk mengambilnya orang biasanya menggunakan suatu wadah khusus yang disebut wide Kata wide sendiri mengalami proses asimilasi dengan bahasa sunda menjadi widey sehingga disebut Ciwidey wide wadah untuk mengambil ikan ci air Perkembangan Desa Nengkelan tercatat beberapa peristiwa penting antara lain Pada Tahun 1850 pada saat pemerintahan Kepala Desa Eyang Madali Pusat Pemerintahan Desa Nengkelan meliputi 1 Kampung Nengkelan2 Kampung Raedin3 Kampung Babakan4 Kampung Cisaat5 Kampung Ngamprah Pada Tahun 1880 1882 Kepala Desa dijabat oleh penduduk Lio Desa Kecamatan Pasirjambu hal ini dikarenakan masa transisi Pusat pemerintahan dipindahkan dari Kampung Nengkelan ke Kampung Babakan Masa Revolusi fisik pada Tahun 1946 terjadi pengungsian para pejuang dari kota ke hutan pesisir pesisir hutan Nengkelan merupakan tempat para pejuang Indonesia bersembunyi dan merupakan jalan menuju ke kota Pejuang tersebut antara lain Letjen A R Darsono dan Jaksa Agung Sugiarto Batas Wilayah suntingSebelah Utara Kecamatan Sindangkerta dan Desa Sukawening Sebelah Selatan Desa Lebakmuncang dan Desa Mekarmaju Sebelah Barat Desa Rawabogo Sebelah Timur Desa SukaweningPendidikan suntingTK RA PAUD 4 Unit SD MI 4 Unit SMP 2 Unit SLTA 1 Unit9Potensi Pertanian suntingCabe Merah Kopi Padi Jagung Bawang MerahPotesi Pertenakan suntingSapi Ayam Ikan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Nengkelan Ciwidey Bandung amp oldid 22358464