Letak makam Aleksander Agung masih menjadi misteri. Tak lama setelah Kematian Aleksander Agung di Babilonia, penempatan jasadnya menjadi subyek negosiasi antara Perdiccas, Ptolemaios I Soter, dan Seleucus I Nicator. Menurut Nicholas J. Saunders, meskipun Babilonia adalah "tempat bagus" untuk tempat peristirahatan Aleksander, beberapa orang memilih menyemayamkan penguasa tersebut di penguburan Argead di Aegae, sekarang Vergina. Aegae adalah salah satu dari dua tempat peristirahatan yang awalnya diusulkan, menurut Saunders, yang lainnya adalah Oasis Siwa dan pada 321 SM, Perdiccas diyakini memilih Aegae. Namun, jasadnya dibajak di tengah jalan oleh Ptolemy I Soter. Menurut Pausanias dan catatan Kronik Paria kontemporer untuk tahun 321–320 SM, Ptolemy awalnya mengubur Aleksander di Memphis. Pada akhir abad ke-4 atau awal abad ke-3 SM, pada awal dinasti Ptolemaik, jasad Aleksander dipindahkan dari Memphis ke Aleksandria, dimana jasad tersebut dikuburkan ulang.
Sarkofagus Aleksander, yang tak berkaitan dengan jasad Aleksander dan sempat dianggap merupakan sarkofagus Abdalonymus, sekarang diyakini adalah sarkofagus Mazaeus, seorang gubernur Persia dari Babilonia.
Lihat pula sunting
Referensi sunting
- Saunders 2007, hlm. 34
- Saunders 2007, hlm. 35
- Saunders 2007, hlm. 38
- Alexander the Great at War: His Army - His Battles - His Enemies. Osprey Publishing. 2008. hlm. 123. ISBN 1846033284.
Bibliografi sunting
- Saunders, Nicholas (2007). Alexander's Tomb: The Two-Thousand Year Obsession to Find the Lost Conqueror. Basic Books. ISBN 0465006213.
- Madden, Richard (1851). The Shrines and Sepulchres of the Old and New World. Newby.