Lempeng Indo-Australia ialah nama untuk 2 lempeng tektonik yang termasuk benua Australia dan samudra di sekelilingnya yang memanjang ke barat laut sampai termasuk anak benua India dan perairan di sekelilingnya. Terbagi atas 2 lempeng sepanjang perbatasan yang kurang aktif: lempeng Australia dan lempeng India yang lebih kecil. Kedua lempeng itu bergabung bersama antara 50 sampai 55 juta tahun abad, sebelum masa itu, kedua lempeng itu bergerak sendiri-sendiri.
Lempeng Indo-Australia | |
---|---|
Jenis | Major |
Pergerakan1 | Timur Laut |
Kecepatan1 | 62–70 mm/tahun |
Wilayah | Australia, Pulau Papua, Selandia baru, Samudra Hindia, Anak benua India, Samudra Pasifik |
1Relatif dengan Lempeng Afrika |
India, Meganesia (Australia, Nugini, dan Tasmania), Selandia Baru, dan Kaledonia Baru adalah fragmen benua kuno Gondwana. Penyebaran dasar lautan memisahkan benua-benua itu satu sama lain, tetapi seperti pusat penyebaran ini tidak aktif yang diperkirakan telah bergabung menjadi lempeng tunggal. Penelitian terkini mengindikasikan bahwa lempeng-lempeng itu sedang memisah, tetapi akan memakan waktu untuk mempublikasikan fakta ini dengan benar.
Pengukuran GPS terkini di Australia menyatakan bahwa gerakan lempeng sebesar 35 derajat timur utara dengan kecepatan 67 mm/th. Catat juga arah dan kecepatan yang sama untuk titik di Auckland, Pulau Natal dan India selatan. Kemungkinan perubahan kecil ke arah Auckland karena lengkungan kecil lempeng di sana, di mana lengkungan itu ditekan lempeng Pasifik.
Bagian timur ialah batas konvergen dengan lempeng Pasifik yang mensubduksi. Lempeng Pasifik yang mensubduksi di bawah lempeng Australia membentuk Parit Kermadec, busar laut Tonga dan Kermadec. Selandia Baru membujur sepanjang batas tenggara lempeng. Selandia Baru dan Kaledonia Baru ialah ujung selatan dan utara bekas benua Tasmantis, yang berpisah dari Australia 85 juta tahun lalu. Bagian tengah Tasmantis tenggelam di laut, dan kini merupakan Tanjakan Lord Howe.
Bagian selatannya ialah batas divergen dengan lempeng Antartika. Batas barat dibatasi dengan lempeng India yang membentuk perbatasan dengan lempeng Arab ke utara dan lempeng Afrika ke selatan. Batas utara lempeng India ialah batas konvergen dengan lempeng Eurasia yang membentuk pegunungan Himalaya dan Hindu Kush.
Bagian timur laut lempeng Australia membentuk batas subduksi dengan lempeng Eurasia di batas Lautan Hindia dari Bangladesh, ke Myanmar (bekas Burma) ke barat daya pulau Sumatra dan Kalimantan di Indonesia. Batas subduksi yang melalui Indonesia dibelokkan di garis Wallace biogeografis yang memisahkan fauna asli Asia dari Australasia.
Segmentasi Indo-Australia Sunting
Dahulunya, daratan india dan australia disatukan dalam super continent atau disebut juga sebagai gondwana. Pada awal cretaceous keduanya terpisah akibat rifting. Penyebaran dasar lautan memisahkan benua-benua itu satu sama lain. Produk dari aktivitas tersebut menghasilkan kerak samudera yang berumur relatif lebih muda dibandingkan dengan kerak india dan australia karena baru terbentuk ketika pergerakan terjadi. Hal tersebutlah yang menyebabkan terjadi adanya segmentasi pada lempeng indo australia. Dimana pada satu bagian merupakan kerak samudera dan dibagian satunya merupkan kerak benua. Kerak samudera tersebut merupakan yang kita sebut sebagai samudera hindia yang menunjam ke arah indonesia, dan kerak benua tersebut merupakan pulau papua dan daratan australia yang bergerak ke arah utara. Kerak samudra memiliki komposisi batuan utama yaitu Basalt dan kerak benua memiliki komposisi batuan utama yaitu Granit. Dari segmentasi tersebut akibatnya lempeng yang bergerak merupakan lempeng samudera menuju indonesia bagian barat sehingga terjadi subduksi.
Implikasi dari proses subduksi yang terjadi tersebut, produk yang dihasilkan dari proses subduksi adalah berupa sederetan gunung api. Dari gunung api tersebut dihasilkan material material tambang seperti pasir, silica dan mineral lain nya. Serta akibat subduksi tadi brerkaitan dengan pergerakan lempeng di atas maka akan terkait dengan terbentuknya cekungan wilayah Indonesia itu sendiri, cekungan-cekungan busur muka terbentuk sepanjang batas tumbukan lempeng-lempeng, yang keterdapatannya dekat zona penunjaman, dan letaknya antara busur luar non vulkanik dan busur dalam vulkanik. Dimana cekungan tersebut dapat menjadi sourcerock yang kaya akan hidrokarbon. Dari segi kebencanaan, seperti yang telah dikatakan sebelumnya,bahwa terdapat sederetan gunung api yang menempatkan Indonesia dalam kawasan Ring of Fire sehingga potensi kebencanaan di kawasan Indonesia sangatlah tinggi. Akan sering terjadi gempa karena secara tektonik Indonesia terletak pada 3 lempeng aktif.
Lihat pula Sunting
Referensi Sunting
- "Press Release: An Earth Plate Is Breaking in Two". www.columbia.edu. Diakses tanggal 2020-09-22.