Negara adalah aku

Negara adalah aku yang dalam Bahasa Prancis (L'État, c'est moi) adalah sebuah kutipan apokrifa yang sering kali dikaitkan dengan Raja Louis XIV dari Prancis yang dinyatakan pernah diucapkan pada tanggal 13 April 1655 di depan anggota Parlemen Paris. Kalimat ini diucapkan dalam konteks menggambarkan keadaan kerajaan mutlak atas penolakan yang disampaikan parlemen setelah deklarasi lit de justice pada 20 Maret 1655 dalam rangka pengumuman 14 dekrit fiskal darinya. Namun, sejarawan meragukan bahwa kalimat ini benar-benar pernah diucapkan oleh Louis XIV, karena kalimat ini tidak pernah muncul dalam arsip parlemen Prancis.

Kalimat ini dapat ditemukan setidaknya berasal dari literatur pada akhir abad ke-18. Kutipan ini pada akhirnya dinyatakan sebagai apokrifa oleh sejarawan pada awal abad ke-19. Belum lagi kalimat ini bertentangan dengan ucapannya saat sedang sekarat yang menyatakan Je meurs, mais l'État demeurera toujours yang diterjemahkan menjadi "saya akan pergi, tetapi negara akan tetap ada". Kemunculan korelasi antara kalimat ini dan Louis XIV pertama kali diperkirakan dari sebuah esai yang ditulis oleh Pierre-Édouard Lémontey pada tahun 1818 berjudul Essai sur l'établissement monarchique de Louis XIV et sur les altérations qu'il éprouva pendant la vie de ce prince.

Catatan kaki

1. Anekdot ini terus bergulir setelah Revolusi Prancis sebagai usaha penggambaran karakter tirani dari monarki absolut di Prancis pada masa Rezim Ancien yang digambarkan diucapkan saat presiden parlemen menyampaikan pernyataan Sire, l'Etat [...] yang dipotong dengan Raja menyatakan kalimat L'Etat c'est moi.

Daftar pustaka

1. American Heritage Dictionaries, ed. (2005). The Riverside Dictionary of Biography (dalam bahasa Inggris). Houghton Mifflin Harcourt. hlm. 497. ISBN 978-0-618-49337-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
2. Hamscher, Albert N. (1976). The Parlement of Paris after the Fronde 1653-1673 (dalam bahasa Inggris). University of Pittsburgh Pre. hlm. 89–91. ISBN 978-0-8229-7613-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
3. Bertière, Simone (2007). Mazarin : le maître du jeu (dalam bahasa Prancis). Paris: Fallois. hlm. 458. ISBN 978-2-87706-635-8.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
4. Erhard, Christian Daniel (1791). Betrachtungen über Leopolds des Weisen Gesetzgebung in Toscana (dalam bahasa Jerman). Richter. hlm. 30.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
5. Marignié, Jean Etienne François (1818). The king can do no wrong: Le roi ne peut jamais avoit tort, le roi ne peut mal faire (dalam bahasa Prancis). Le Normant. hlm. 12.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
6. "Staatswissenschaften". Jenaische Allgemeine Literatur-Zeitung (dalam bahasa Jerman). 14.1 (31): 241. February 1817. 
7. Petitfils, Jean-Christian (1 September 2019). "Mort de Louis XIV : «Je m'en vais, mais l'État demeurera toujours»". LEFIGARO (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 25 Mei 2022. 
8. Lemontey, Pierre-Edouard (1833). Essai sur l'établissement monarchique de Louis XIV: et sur les altérations qu'il éprouva pendant la vie de ce prince (dalam bahasa Prancis). J.P. Meline. hlm. 13.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)