www.wikidata.id-id.nina.az
Dalam fisika kinematika adalah cabang dari mekanika klasik yang membahas gerak benda dan sistem benda tanpa mempersoalkan gaya penyebab gerakan 1 2 3 Kata kinematika dicetuskan oleh fisikawan Prancis A M Ampere cinematique 4 yang ia ambil dari Yunani Kuno kinhma kinema gerak diturunkan dari kineῖn kinein 5 6 Hal terakhir ini berbeda dari dinamika atau sering disebut dengan Kinetika yang mempersoalkan gaya yang memengaruhi gerakan Studi mengenai kinematika biasa disebut juga sebagai geometri gerak 7 Daftar isi 1 Kinematika Lintasan Partikel dalam Kerangka Acuan yang Tidak Berputar 1 1 Kecepatan dan kelajuan 1 2 Percepatan 1 3 Vektor posisi relatif 1 4 Gerakan Koordinat 1 5 Kecepatan relatif 1 5 1 Mencari kecepatan v dan perpindahan x dari percepatan a dengan persamaan kinematika dari kalkulus integral 2 Sistem Koordinat 2 1 Sistem Koordinat Diam 2 2 Sistem Koordinat Bergerak 2 Dimensi 3 Referensi 4 Bacaan lebih lanjutKinematika Lintasan Partikel dalam Kerangka Acuan yang Tidak Berputar Sunting nbsp Besaran kinematika untuk partikel klasik massa m posisi r kecepatan v percepatan a Kinematika partikel adalah studi yang mempelajari karakteristik gerak suatu partikel Posisi suatu partikel didefinisikan sebagai vektor koordinat dari awal titik acuan ke partikel Sebagai contoh anggaplah ada sebuah menara setinggi 50 meter di sebelah selatan rumah anda di mana titik acuannya adalah rumah anda dengan timur sebagai sumbu x dan utara sebagai sumbu y maka koordinat vektor menara tersebut adalah r 0 50 0 Vektor koordinat di puncak menara adalah r 0 50 50 Dalam bentuk 3 dimensi posisi titik r dapat dituliskan sebagai r x r y r z r x r i y r j z r k displaystyle mathbf r x r y r z r x r hat mathbf i y r hat mathbf j z r hat mathbf k nbsp dengan xr yr dan zr adalah koordinat Kartesian dan i j dan k adalah unit vektor yang mengikuti sumbu x y dan z Besar dari vektor posisi r adalah jarak antara titik r dengan titik acuan dapat dituliskan sebagai r x r 2 y r 2 z r 2 displaystyle mathbf r sqrt x r 2 y r 2 z r 2 nbsp Trajektori dari sebuah partikel adalah fungsi vektor terhadap waktu r t yang mendefinisikan kurva yang dibentuk dari partikel yang bergerak yang akan memberikan persamaan r t x r t i y r t j z r t k displaystyle mathbf r t x r t hat mathbf i y r t hat mathbf j z r t hat mathbf k nbsp dengan koordinat xr yr dan zr masing masing adalah fungsi waktu Kecepatan dan kelajuan Sunting Kecepatan sebuah partikel adalah vektor yang menunjukkan arah dan besar dari perubahan posisi vektor bagaimana posisi sebuah benda berpindah tiap waktu Anggap rasio perbedaan 2 posisi partikel dibagi dalam interval waktu sama maka kecepatan rata rata pada interval tersebut adalah v D r D t displaystyle overline mathbf v frac Delta mathbf r Delta t nbsp dengan Dr adalah perubahan posisi vektor per selang waktu Dt Ketika limit interval waktu Dt menjadi semakin kecil maka kecepatan rata rata menjadi turunan waktu dari posisi vektorv lim D t 0 D r D t d r d t r x r i y r j z r k displaystyle overline mathbf v lim Delta t rightarrow 0 frac Delta mathbf r Delta t frac d mathbf r dt dot mathbf r dot x r vec i dot y r vec j dot z r vec k nbsp Maka kecepatan adalah besarnya perubahan posisi Dr per satuan waktu Dt Kelajuan dari suatu objek adalah besar v dari suatu kecepatan Kelajuan merupakan besaran skalarv v r d s d t displaystyle v mathbf v dot mathbf r frac ds dt nbsp dengan s adalah total panjang lintasan busur yang ditempuh partikel Kelajuan ds dt adalah besaran yang selalu bernilai positif Percepatan Sunting Vektor kecepatan dapat berubah besar dan arahnya atau keduanya sekaligus Oleh karena itu percepatan memperhitungkan laju perubahan besaran vektor kecepatan dan laju perubahan arah vektor itu Alasan yang sama yang digunakan sehubungan dengan posisi partikel untuk menentukan kecepatan dapat diterapkan pada kecepatan untuk menentukan percepatan Percepatan partikel adalah vektor yang ditentukan oleh laju perubahan vektor kecepatan Percepatan rata rata partikel selama selang waktu didefinisikan sebagai rasio a D v D t displaystyle overline mathbf a frac Delta mathbf v Delta t nbsp dimana Dv adalah selisih vektor kecepatan dan Dt adalah selang waktu Percepatan partikel adalah batas percepatan rata rata ketika selang waktu mendekati nol yang merupakan turunan waktu a lim D t 0 D v D t d v d t v v x i v y j v z k displaystyle overline mathbf a lim Delta t to 0 frac Delta mathbf v Delta t frac d mathbf v dt dot mathbf v dot v x hat mathbf i dot v y hat mathbf j dot v z hat mathbf k nbsp ataua r x i y j z k displaystyle overline mathbf a ddot mathbf r ddot x hat mathbf i ddot y hat mathbf j ddot z hat mathbf k nbsp Jadi percepatan rata rata adalah turunan pertama dari vektor kecepatan dan turunan kedua dari vektor posisi partikel itu Perhatikan bahwa dalam kerangka acuan yang tidak berputar turunan dari arah koordinat tidak dianggap sebagai arah dan besarnya adalah konstanta Besar percepatan suatu benda adalah besaran a dari vektor percepatannya Ini adalah besaran skalar a v d v d t displaystyle mathbf a dot mathbf v frac dv dt nbsp Vektor posisi relatif Sunting Dapat ditunjukkan dengan persamaan matematika vektor sederhana berikut yang memperlihatkan suatu penjumlahan vektor gerak A displaystyle A nbsp relatif terhadap O displaystyle O nbsp sama dengan gerak relatif B displaystyle B nbsp terhadap O displaystyle O nbsp ditambah dengan gerak relatif A displaystyle A nbsp terhadap B displaystyle B nbsp r A O r B O r A B displaystyle r A O r B O r A B nbsp Gerakan Koordinat Sunting Salah satu persamaan dasar dalam kinematika adalah persamaan yang menggambarkan tentang turunan dari sebuah vektor yang berada dalam suatu sumbu koordinat bergerak Yaitu turunan terhadap waktu dari sebuah vektor relatif terhadap suatu koordinat diam sama dengan turunan terhadap waktu vektor tersebut relatif terhadap koordinat bergerak ditambah dengan hasil perkalian silang dari kecepatan sudut koordinat bergerak dengan vektor itu Dalam bentuk persamaan d r t d t X Y Z d r t d t x y z w r t displaystyle left frac dr t dt right X Y Z left frac dr t dt right x y z omega times r t nbsp di mana r t displaystyle r t nbsp adalah sebuah vektorX Y Z displaystyle X Y Z nbsp adalah sebuah sumbu koordinat tetap tak bergerakx y z displaystyle x y z nbsp adalah sebuah sumbu koordinat berputarw displaystyle omega nbsp adalah kecepatan sudut perputaran koordinat Kecepatan relatif Sunting Kecepatan satu titik relatif terhadap yang lain adalah perbedaan antara kecepatan mereka v A B v A v B displaystyle mathbf v A B mathbf v A mathbf v B nbsp yang merupakan perbedaan antara komponen kecepatan mereka Jika titik A memiliki komponen kecepatan v A v A x v A y v A z displaystyle mathbf v A left v A x v A y v A z right nbsp dan titik B memiliki komponen kecepatan v B v B x v B y v B z displaystyle mathbf v B left v B x v B y v B z right nbsp maka kecepatan titik A relatif terhadap titik B adalah selisih antara komponen komponennya v A B v A v B v A x v B x v A y v B y v A z v B z displaystyle mathbf v A B mathbf v A mathbf v B left v A x v B x v A y v B y v A z v B z right nbsp Sebagai alternatif hasil yang sama ini dapat diperoleh dengan menghitung turunan waktu dari vektor posisi relatif rB A Mencari kecepatan v dan perpindahan x dari percepatan a dengan persamaan kinematika dari kalkulus integral Sunting Source 8 Percepatan partikel a adalah fungsi waktu yang diketahui Karena turunan waktu dari fungsi kecepatan v adalah percepatan d v d t a displaystyle frac d mathbf v dt mathbf a nbsp memberikan integral tak tentu pada kedua sisi memberikan d v a d t C 1 displaystyle int d mathbf v int mathbf a dt C 1 nbsp dimana C1 adalah konstanta integrasi d v v displaystyle int d mathbf v mathbf v nbsp dan a d t a t displaystyle int mathbf a dt mathbf a t nbsp maka kecepatan adalahv a t C 1 displaystyle mathbf v mathbf a t C 1 nbsp Jika kecepatan awal adalah v0 dan t 0 makav 0 a 0 C 1 displaystyle mathbf v 0 mathbf a 0 C 1 nbsp sehingga v 0 C 1 displaystyle mathbf v 0 C 1 nbsp Subtitusikan v 0 C 1 displaystyle mathbf v 0 C 1 nbsp ke dalam v a t C 1 displaystyle mathbf v mathbf a t C 1 nbsp sehinggav a t v 0 displaystyle mathbf v mathbf a t mathbf v 0 nbsp Sistem Koordinat SuntingSistem Koordinat Diam Sunting Pada sistem koordinat ini sebuah vektor digambarkan sebagai suatu penjumlahan dari vektor vektor yang searah dengan sumbu X displaystyle X nbsp Y displaystyle Y nbsp atau Z displaystyle Z nbsp Umumnya i displaystyle vec i nbsp adalah sebuah vektor satuan pada arah X displaystyle X nbsp j displaystyle vec j nbsp adalah sebuah vektor satuan pada arah Y displaystyle Y nbsp dan k displaystyle vec k nbsp adalah sebuah vektor satuan pada arah Z displaystyle Z nbsp Vektor posisi s displaystyle vec s nbsp atau r displaystyle vec r nbsp vektor kecepatan v displaystyle vec v nbsp dan vektor percepatan a displaystyle vec a nbsp dalam sistem koordinat Kartesius digambarkan sebagai berikut s x i y j z k displaystyle vec s x vec i y vec j z vec k nbsp v s x i y j z k displaystyle vec v dot s dot x vec i dot y vec j dot z vec k nbsp a s x i y j z k displaystyle vec a ddot s ddot x vec i ddot y vec j ddot z vec k nbsp catatan x d x d t displaystyle dot x frac dx dt nbsp x d 2 x d t 2 displaystyle ddot x frac d 2 x dt 2 nbsp Sistem Koordinat Bergerak 2 Dimensi Sunting Sistem koordinat ini hanya menggambarkan gerak bidang yang berbasis pada 3 vektor satuan orthogonal yaitu vektor satuan i displaystyle vec i nbsp dan vektor satuan j displaystyle vec j nbsp sebagai sebuah bidang di mana suatu objek benda berputar terletak berada dan k displaystyle vec k nbsp sebagai sumbu putarnya Berbeda dengan sistem koordinat Kartesius di atas di mana segala sesuatunya diukur relatif terhadap datum yang tetap dan diam tak berputar datum dari koordinat koordinat ini dapat berputar dan berpindah mengikuti gerakan dari benda atau partikel pada suatu benda yang diamati Hubungan antara koordinat diam dan koordinat berputar dan bergerak ini dapat dilihat lebih rinci pada Transformasi Orthogonal Referensi Sunting Edmund Taylor Whittaker 1904 A Treatise on the Analytical Dynamics of Particles and Rigid Bodies Cambridge University Press Chapter 1 ISBN 0 521 35883 3 Joseph Stiles Beggs 1983 Kinematics Taylor amp Francis hlm 1 ISBN 0 89116 355 7 Thomas Wallace Wright 1896 Elements of Mechanics Including Kinematics Kinetics and Statics E and FN Spon Chapter 1 Ampere Andre Marie Essai sur la Pilosophie des Sciences Chez Bachelier Merz John 1903 A History of European Thought in the Nineteenth Century Blackwood London hlm 5 O Bottema amp B Roth 1990 Theoretical Kinematics Dover Publications preface p 5 ISBN 0 486 66346 9 See for example Russell C Hibbeler 2009 Kinematics and kinetics of a particle Engineering Mechanics Dynamics edisi ke 12th Prentice Hall hlm 298 ISBN 0 13 607791 9 Ahmed A Shabana 2003 Reference kinematics Dynamics of Multibody Systems edisi ke 2nd Cambridge University Press ISBN 978 0 521 54411 5 P P Teodorescu 2007 Kinematics Mechanical Systems Classical Models Particle Mechanics Springer hlm 287 ISBN 1 4020 5441 6 3 8 Finding Velocity and Displacement from Acceleration Physics LibreTexts dalam bahasa Inggris 2016 10 18 Diakses tanggal 2022 11 06 Bacaan lebih lanjut SuntingKanginan Marthen 2006 Fisika 2 untuk SMA Kelas XI Jakarta Erlangga ISBN 978 979 781 731 2 Indonesia Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kinematika amp oldid 24047581