www.wikidata.id-id.nina.az
Kidung Gregorian bahasa Latin Cantus Gregorianus adalah tradisi pokok kidung polos Gereja Barat sejenis monofoni nyanyian suci dalam bahasa Latin adakalanya bahasa Yunani di Gereja Katolik Kidung Gregorian sangat berkembang di kawasan barat dan tengah Eropa pada abad ke 9 dan ke 10 dan disempurnakan dengan penambahan maupun penghilangan bagian bagian tertentu di kemudian hari Meskipun Paus Gregorius I disebut sebut dalam legenda populer sebagai penciptanya para ahli meyakini bahwa kidung Gregorian adalah hasil sintesis kidung Romawi dan kidung Galia pada zaman wangsa Karoling lama sesudah Paus Gregorius I wafat Introitus Gaudeamus omnes ditulis dengan notasi balok dalam buku nyanyian Graduale Aboense antara abad ke 14 dan ke 15 sebagai bentuk penghormatan terhadap Santo Henrikus pelindung negara FinlandiaGaudeamus omnes source source track track Introitus Misa Peringatan Santo Henrikus Pelindung Negara Finlandia Bermasalah memainkan berkas ini Lihat bantuan media Kumpulan besar kidung ini adalah musik tertua yang dikenal karena merupakan kumpulan kidung pertama yang diberi notasi pada abad ke 10 Secara umum kidung kidung Gregorian dipelajari melalui metode viva voce yakni dengan mengulangi contoh secara lisan yang memerlukan pengalaman bertahun tahun lamanya di Schola Cantorum Kidung Gregorian bersumber dari kehidupan monastik di mana menyanyikan Ibadat Suci sembilan kali sehari pada waktu waktu tertentu dijumjung tinggi seturut Peraturan Santo Benediktus Melagukan ayat ayat mazmur mendominasi sebagian besar dari rutinitas hidup dalam komunitas monastik sementara sebuah kelompok kecil dan para solois menyanyikan kidung kidung Menurut tradisi kidung Gregorian dinyanyikan oleh paduan suara laki laki dewasa dan kanak kanak di dalam gereja atau oleh para biarawan dan biarawati di dalam kapel biara masing masing Kidung Gregorian adalah kidung Ritus Romawi yang dinyanyikan dalam perayaan Misa maupun dalam ibadat harian di biara biara Meskipun tradisi tradisi nyanyian ibadat asli lainnya dalam Gereja Barat telah tergantikan atau terpinggirkan oleh kidung Gregorian kidung Ambrosian masih tetap lestari di kota Milan dan ada pula pakar pakar musik yang mendalami kedua ragam kidung ini maupun kidung Mozarab umat Kristen Spanyol Kidung Gregorian sekarang ini tidak lagi diwajibkan namun Gereja Katolik Roma secara resmi masih menganggapnya sebagai ragam musik yang paling sesuai untuk peribadatan 1 Pada abad ke 20 kidung Gregorian kembali diminati baik di bidang kajian musik maupun di kalangan masyarakat umum Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Notasi 1 2 Penyanyi 2 Catatan kaki 3 Referensi 4 Pranala luarSejarah SuntingKidung Gregorian terutama digubah dikodifikasi dan diberi notasi di wilayah wilayah Eropa Barat dan Eropa Tengah yang dikuasai Bangsa Frank pada abad ke 9 dan ke 10 dengan penambahan penambahan dan penyuntingan penyuntingan dikemudian hari tetapi naskah naskah dan banyak dari melodi melodinya jauh berasal dari beberapa abad sebelumnya Meskipun banyak orang meyakini bahwa Paus Gregorius Agung sendiri yang menciptakan kidung Gregorian para sarjana kini percaya bahwa kidung tersebut membawa bawa nama Paus itu sejak sintesis Karolingian yang terjadi di kemudian hari antara kidung Romawi dan Kidung Gallika dan pada masa itu mencatut nama Gregorius I merupakan trik pemasaran untuk memberi kesan adanya inspirasi suci sehingga dapat menghasilkan satu protokol liturgis yang akan digunakan di seluruh kekaisaran Satu kekaisaran satu Gereja satu Kidung kesan kesatuan merupakan isu pokok pada era Karolingian Selama abad abad berikutnya kidung Gregorian tetap menempati jantung musik Gereja di mana ia menumbuhkan berbagai cabang dalam arti bahwa praktik praktik performansi yang baru bermunculan di mana musik baru dalam naskah yang baru diperkenalkan ataupun kidung kidung yang sudah ada diberi tambahan dengan cara menyusunnya menjadi Organum Bahkan musik polifonik yang muncul dari kidung kidung kuno nan luhur dalam Organa oleh Leonin dan Perotin di Paris 1160 1240 berakhir dengan kidung monofonik dan dalam tradisi tradisi di kemudian hari gaya gaya komposisi baru dipraktikkan dalam jukstaposisi atau ko habitasi dengan kidung monofonik Praktik ini berlanjut sampai ke masa hidup Francois Couperin yang misa misa organnya dimaksudkan untuk dinyanyikan silih berganti dengan kidung homofonik Meskipun hampir tidak digunakan lagi sesudah periode Baroque kidung mengalami kebangkitan kembali pada abad ke 19 dalam Gereja Katolik Roma dan sayap Anglo Katolik dari Komuni Anglikan Notasi Sunting Kidung kidung Gregorian ditulis dalam notasi grafis yang menggunakan seperangkat tanda tanda khusus yang disebut neuma yang memperlihatkan suatu gerak musik dasar lihat notasi musik Dalam buku buku kidung yang terdahulu pemberian notasi dilakukan dengan cara menyingkat kata kata dalam kalimat syair sedapat mungkin lalu diimbuhi neuma neuma di atasnya Dalam tahap selanjutnya ditambahkan satu atau lebih garis paranada dan pada abad ke 11 kebutuhan untuk memperlihatkan pula interval interval menciptakan notasi balok yang kelak menjadi sumber dari notasi balok modern dalam lima garis paranada yang dikembangkan pada abad ke 16 2 Kidung gregorian merupakan tradisi musik yang dominan dan sentral di seluruh Eropa dan menjadi akar perkembangan musik yang bersumber darinya seperti kebangkitan polifoni pada abad ke 11 Penyanyi Sunting nbsp Seekor burung merpati perlambang Roh Kudus hinggap pada pundak Paus Gregorius I menjadi simbol inspirasi ilahiKidung Gregorian secara tradisional dinyanyikan oleh paduan suara pria dan anak anak lelaki di dalam gereja gereja atau oleh biarawan dan biarawati di dalam kapela kapela mereka Kidung ini adalah musik dari Ritus Romawi dinyanyikan dalam Misa dan Ibadat Harian monastik Meskipun kidung gregorian menggantikan atau menyingkirkan tradisi tradisi kidung kidung asli Kristiani Barat lainnya dan menjadi musik resmi liturgi Kristiani Barat kidung ambrosian masih tetap dipergunakan di Milan dan ada pula para musikolog yang mengeksprolasi baik kidung gregorian dan ambrosian maupun kidung Mozarabik milik umat Kristiani Spanyol Meskipun kidung gregorian tidak lagi diwajibkan Gereja Katolik Roma masih secara resmi menganggapnya sebagai musik yang paling cocok untuk peribadatan 1 Pada abad ke 20 kidung gregorian mengalami resurgensi musikologis dan populer Catatan kaki Sunting a b Konstitusi Mengenai Liturgi Suci Konsili Vatikan II Diarsipkan 20 Desember 2012 di Archive is Paus Benediktus XVI Catholic World News 28 Juni 2006 kedua duanya diakses pada 5 Juli 2006 Perkembangan gaya gaya notasi dibahas dalam Dolmetsch online diakses 4 Juli 2006Referensi SuntingGraduale triplex 1979 Tournai Desclee amp Socii ISBN 2 85274 094 X Graduale Lagal 1984 1990 Chris Hakkennes Stichting Lagal Utrecht ISBN 90 800408 2 7 Liber usualis 1953 Tournai Desclee amp Socii Apel Willi 1990 Gregorian Chant Bloomington IN Indiana University Press ISBN 0 253 20601 4 nbsp Gregorian chant in the 1913 Catholic Encyclopedia article by H Bewerung Chew Geoffrey Notation Grove Music Online ed L Macy Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 07 21 Diakses tanggal 27 June Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Crocker Richard 1977 The Early Medieval Sequence University of California Press ISBN 0 520 02847 3 Dyer Joseph Roman Catholic Church Music Grove Music Online ed L Macy hlm Section VI 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 07 21 Diakses tanggal 28 June Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Hiley David 1990 Chant In Performance Practice Music before 1600 Howard Mayer Brown and Stanley Sadie eds pp 37 54 New York W W Norton amp Co ISBN 0 393 02807 0 Hiley David 1995 Western Plainchant A Handbook Clarendon Press ISBN 0 19 816572 2 Hoppin Richard ed 1978 Anthology of Medieval Music W W Norton amp Company ISBN 0 393 09080 9 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Hoppin Richard 1978 Medieval Music W W Norton amp Company ISBN 0 393 09090 6 Le Mee Catherine 1994 Chant The Origins Form Practice and Healing Power of Gregorian Chant Harmony ISBN 0 517 70037 9 Levy Kenneth Plainchant Grove Music Online ed L Macy hlm Section VI 1 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 07 21 Diakses tanggal 20 January Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Mahrt William P Gregorian Chant as a Paradigm of Sacred Music Sacred Music 133 3 5 14 Mahrt William P 2000 Chant In A Performer s Guide to Medieval Music Ross Duffin ed pp 1 22 Bloomington IN Indiana University Press ISBN 0 253 33752 6 McKinnon James ed 1990 Antiquity and the Middle Ages Prentice Hall ISBN 0 13 036153 4 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link McKinnon James W Christian Church music of the early Grove Music Online ed L Macy Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 07 21 Diakses tanggal 11 July Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Neuls Bates Carol ed 1996 Women in Music Boston Northeastern University Press ISBN 1 55553 240 3 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Novum Canticum Lessons on Gregorian Chant Notation characteristics rhythm modes the psalmody and scores Diakses tanggal 11 July Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Parrish Carl 1986 A Treasury of Early Music Mineola NY Dover Publications Inc ISBN 0 486 41088 9 Robinson Ray ed 1978 Choral Music W W Norton amp Co ISBN 0 393 09062 0 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Wagner Peter 1911 Einfuhrung in die Gregorianischen Melodien Ein Handbuch der Choralwissenschaft Leipzig Breitkopf amp Hartel Ward Justine 1906 The Reform of Church Music pdf Atlantic Monthly Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Wilson David 1990 Music of the Middle Ages Schirmer Books ISBN 0 02 872951 X Pranala luar SuntingKidung Gregorian dari biara biara Provence di Prancis Liber usualis online MIDI Koleksi himne himne dan kidung kidung tradisional Katolik pranala nonaktif permanen Alison Hope Sejarah Kidung Gregorian Diarsipkan 2008 03 30 di Wayback Machine H Bewerung Kidung Geregorian Catholic Encyclopedia William P Mahrt Kidung Gregorian sebagai sebuah paradigma Musik Suci Sacred Music 133 3 halaman 5 14 Canticum Novum Lessons on Gregorian Chant Notation characteristics rhythm modes the psalmody and scores Justine Ward The Reform of Church Music Atlantic Monthly April 1906 Monastic gregorian 1 Diarsipkan 2020 06 09 di Wayback Machine Many chants from the Gradual in melodically restituted form 2 Diarsipkan 2008 02 12 di Wayback Machine website of Sankt Gallen Cologne Library acces to Skt Gallen manuscripts a must see Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kidung Gregorian amp oldid 24248247