www.wikidata.id-id.nina.az
Ki Ageng Sela atau Kiyai Ngabdurahman adalah tokoh spiritual dari Sela yang hidup di masa Kerajaan Demak Ia dikenal dengan kesaktiannya sebagai tokoh yang mampu menaklukkan petir Ki Ageng Sela ꦯ ꦭMakam Ki Ageng Sela di GroboganLahirBagus SonggomTempat tinggalSelaNama lainKyai AbdurrahmanZamanDemakPendahuluKi Getas PandawaPenggantiKi Ageng EnisSuami istriNyai Bicak Nyai Ageng Sela Orang tuaKi Getas Pandawa bapak Nyai Getas Pandawa ibu Daftar isi 1 Awal kehidupan 2 Menaklukkan petir 3 Papali Ki Ageng Sela 3 1 Isi papali 4 Referensi 4 1 Kutipan 4 2 Bacaan lanjutanAwal kehidupan SuntingKi Ageng Sela memiliki nama kecil Bagus Songgom keturunan Ki Getas Pandawa Ia hidup di masa Kerajaan Demak Tepatnya pada masa kekuasaan Sultan Trenggana awal abad ke 16 Dia lahir sekitar akhir abad 15 atau awal abad ke 16 Ki Ageng Sela pernah ditolak menjadi anggota prajurit tamtama Kerajaan Demak Karena dalam ujian mengalahkan banteng dia memalingkan kepalanya ketika akibat pukulannya darah yang menyembur dari kepala banteng mengenai matanya Karena memalingkan kepalanya itu dia dipandang tidak tahan melihat darah dan karena itu tidak memenuhi syarat Penolakan itu membuat Ki Ageng Sela kecewa Bila cita cita ini tidak dapat tercapai olehnya sendiri maka dia mengharapkan keturunannya nanti menjadi seorang pemimpin yang pemberani Ki Ageng Sela bertempat tinggal di sebuah desa di sebelah timur Tawangharjo Kabupaten Grobogan Ia hidup berprofesi sebagai petani yang gemar memperdalam ilmu agama dan tumbuh sebagai seorang yang religius Di kemudian hari ia benar benar menjadi orang yang berpengaruh Desa tempatnya tinggal bernama desa Sela Nama Sela berkaitan dengan keberadaan bukit gunung berapi dan merupakan sumber banyak garam dan api abadi yang terdapat dari wilayah Grobogan Di desa tersebut juga Ki Ageng Sela meninggal dan dimakamkan Menaklukkan petir SuntingKi Ageng Sela dikenal sebagai sang penakluk petir Kisah tersebut bermula saat Ki Ageng Sela membuka ladang Kemudian tiba tiba langit menjadi mendung dan mulai turun hujan seketika itu datang petir dan kilat yang menyambar nyambar sehingga mengganggu kegiatan pertaniannya Terganggu dengan hal tersebut Ki Ageng Sela menantang petir yang berusaha mengganggunya untuk menampakkan wujudnya 1 Tak lama kemudian petir tersebut berubah menjadi naga dan berubah wujud berkali kali menjadi makhluk mengerikan Ki Ageng Sela yang merasa kesal karena dirinya diganggu oleh makhluk tersebut maka terjadi perkelahian antara keduanya diiringi petir yang menggelegar Pada akhirnya Ki Ageng Sela berhasil mengalahkan makhluk tersebut dan mengikatnya di sebuah pohon Gandri dan makhluk tersebut berubah menjadi kakek tua 1 Ki Ageng Sela pun membawa kakek tua yang terus berubah ubah wujud tersebut ke Demak untuk dilaporkan kepada sultan Di Demak datanglah seorang nenek yang menyiramkan air ke tubuh kakek tersebut Lalu suara petir menggelegar mendadak kakek dan nenek tersebut menghilang 1 Kisah tersebutlah yang membuat Ki Ageng Sela dikenal luas sebagai sang penakluk petir Kisah Ki Ageng Sela menaklukkan petir diabadikan dalam ukiran pada lawang bledheg atau pintu Masjid Agung Demak Sampai sekarang pintu tersebut masih dapat disaksikan Ukiran pada daun pintu tersebut memperhatikan motif tumbuh tumbuhan suluran jambangan mahkota mirip stupa tumpal camara dan dua kepala naga yang menyemburkan api 1 Papali Ki Ageng Sela SuntingKi Ageng Sela merupakan tokoh yang memiliki pengaruh besar pada masyarakat Ia memiliki suatu ajaran yang diikuti oleh masyarakat secara luas pada masanya Ajaran itu adalah ajaran tentang filsafat hidup dan keagamaan Sebagaimana tradisi pengajaran di tanah Jawa para santri Ki Ageng Sela mencatat dan menuliskan ajaran ajaran yang disampaikan olehnya Tulisan tulisan selanjutnya menjadi pemikiran utama Ki Ageng Sela yang dikemudian hari dikenal dengan sebutan Papali Ki Ageng Sela Papali adalah larangan atau nasihat seorang guru kepada muridnya terkait dengan hal hal yang dianjurkan untuk dijauhi Nasihat lisan tersebut ditulis dan dikumpulkan oleh murid muridnya menggunakan bahasa Jawa dalam bentuk tembang macapat Papali Ki Ageng Sela tersebut mengajarkan tentang kesusilaan kebatinan dan keagamaan Dalam merumuskan ajarannya Ki Ageng Sela menggunakan pendekatan filsafat Jawa seperti yang pernah diterapkan oleh para wali sebelumnya Isi papali Sunting Papali Ki Ageng Sela ini dituturkan oleh sesepuh di desa Sela yaitu Ki Pariwara mengatakan hendaknya pesan ini dihargai karena akan membawa berkah bagi yang melaksanakan Dan juga akan membuat selamat serta segar bugar Kalau istilah zaman sekarang sehat sejahtera jauh dari segala kesulitan Eh ta kulup den kapareng ngarsi kawruhanmu nora endah endah ngelmu kang sun imanaken amung piwulangipun eyang Ki Ageng Sela linuwih Nyatane wus anyata cihnane linuhung kang mangkoni tanah Jawa datan liya tedhake Jeng Kiyai Sela lah iki piyarsakna Papali iki ajinen amberkahi tur salamet seger kawarasan papali iki mangkene aja agawe angkuh aja ladak aja ajail aja manah surakah lan aja calimut lan aja guru aleman aja jail wong jail pan gelis mati aja amanah ngiwa aja saen den wedi ing isin Ya wong urip ywa ngagungken awak wong urip pinet baguse aja lali abagus Bagus iku dudu mas picis pan dudu sasandhangan dudu rupa iku wong bagus pan ewuh pisan sapapadha wong urip pan padha asih perak ati warnanya Terjemahan Ketahuilah engkau bukan hal yang muluk muluk ilmu yang aku percayakan hanya ajarannya Eyang Ki Ageng Sela yang terpuji Nyatanya sudah terbukti tanda luhurnya yang membimbing tanah Jawa tidak lain anak turunannya Jeng Kyai Sela nah ini dengarkanlah Papali ini hargailah karena memberkati dan juga membuat selamat segar bugar papali ini seperti ini jangan berbuat angkuh jangan ladak jangan jahil jangan berhati serakah dan jangan celimutan dan jangan memburu pujian jangan jahil karena orang jahil cepat mati juga jangan berhati kepada keburukan jangan tak tahu malu yang takut akan rasa malu juga orang hidup jangan menganggap besar diri orang hidup carilah bagusnya jangan lupa memperbagus diri yang disebut bagus bukan karena banyak emas dan uang sungguh bukan karena pakaian bukan dalam rupa penampilan orang bagus di sini sungguh sulit sekali sesama orang hidup semua mengasihi maksudnya semua dekat hatinya Referensi SuntingKutipan Sunting a b c d Abdul Rakhim dkk 2019 Bacaan lanjutan Sunting Babad Tanah Jawi 2007 terj Yogyakarta Narasi Abdul Rakhim dkk 2019 Ki Ageng Selo Sang Penakluk Petir Grobogan Hanum Publisher H J de Graaf dan T H Pigeaud 2001 Kerajaan Islam Pertama di Jawa Terj Jakarta Pustaka Utama Grafiti Purwadi 2007 Sejarah Raja Raja Jawa Yogyakarta Media Ilmu Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ki Ageng Sela amp oldid 23717990