Keuskupan-Kepangeranan Münster adalah keuskupan-kepangeranan yang merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi Suci. Negara ini terletak di wilayah yang kini merupakan bagian dari Nordrhein-Westfalen dan Niedersachsen. Dari abad ke-16 hingga abad ke-18, negara ini sering kali menjadi bagian dari uni personal dengan keuskupan-kepangeranan lainnya, seperti Köln, Paderborn, Osnabrück, Hildesheim, dan Liège.
Keuskupan-Kepangeranan Münster Hochstift Münster | |||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| 1180–1802 | |||||||||||
Bendera Lambang | |||||||||||
Peta pada tahun 1560. Keuskupan-Pangeran Münster ditandai dengan warna merah | |||||||||||
| Status | Vassal of Kekaisaran Romawi Suci | ||||||||||
| Ibu kota | Münster di Westphalia | ||||||||||
| Bahasa yang umum digunakan | Sachsen Hilir, Jerman, Frisia | ||||||||||
| Agama | Katolik Roma; Anabaptis | ||||||||||
| Pemerintahan | Kepangeranan elektif | ||||||||||
| Era Sejarah | Abad Pertengahan | ||||||||||
| 1180 | |||||||||||
• Disekularisasi dan menjadi bagian dari Prusia | 1802 | ||||||||||
| |||||||||||
Münster berbatasan dengan Belanda di barat, Cleves, Vest Recklinghausen, dan Mark di selatan, Paderborn dan Osnabrück di timur, serta Frisia Timur, Oldenburg, dan Hannover di utara dan timur laut.
Seperti keuskupan-kepangeranan lainnya di Kekaisaran Suci, terdapat perbedaan antara Keuskupan-Kepangeranan Münster dengan Keuskupan Münster, walaupun kedua entitas tersebut dikepalai oleh orang yang sama. Keuskupan umumnya lebih besar dari keuskupan-kepangeranan, dan di luar wilayah keuskupan-kepangeranan otoritas uskup-pangeran biasanya hanya terbatas pada hal-hal spiritual.
Pranala luar sunting