Kerucut depan (Inggris: Nose cone) adalah bagian depan peluru, rudal, pesawat antariksa atau wahana antariksa. Bagian ini dirancang untuk menahan suhu yang tinngi. Kerucut depan harus mampu bertahan dalam kondisi operasional sewaktu peluncuran dan penerbangan, termasuk juga kondisi saat memasuki kembali atmosfer bumi. Kerucut itu akan terhambat oleh tarikan apabila memasuki bagian atmosfer yang lebih padat dan energi kinetiknya terutama akan diubah menjadi energi panas. Pemanasan kerucut ini mirip dengan peristiwa yang yang dialami meteor dalam atmosfer. Sumber dari energi panas ialah friksi (gesekan) antara wahana dengan udara. Friksi itu terjadi dalam lapisan perbatasan, langsung di sebelah permukaan atau kulit kerucut. Semakin tinggi kecepatannya, semakin besar pula friksi dan semakin banyak energi panasnya. Banyaknya panas menentukan banyaknya bahan yang diperlukan kerucut depan untuk menyerap panas pada suhu tertentu. Kecepatan peralihan panas pada kerucut depan menentukan jenis bahan yang diperlukan untuk menyerap energi panas. Jika kecepatan peralihan itu besar, suhu pada lapisan bahan sebelah luar lebih cepat menanjak daripada lapisan sebelah dalam sehingga dapat menimbulkan ketegangan serta deformasi bahkan bisa robek. Kecepatan peralihan panas dapat dikurangi dengan membuat kerucut bersudut tumpul. Akan tetapi, kerucut bersudut tumpul lebih mudah dipengaruhi oleh angin sehingga kurang tepat mencapai sasaran.
Referensi sunting
- ^ Ichtiar Baru Van Hoeve; Hasan Shadily. Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus). Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.
- ^ "nose cone". Diakses tanggal 5 Juni 2014.