Katedral Alba Iulia atau yang bernama resmi Katedral Santo Mikael (bahasa Rumania: Catedrala Sfântul Mihail, bahasa Hungaria: Gyulafehérvári Szent Mihály érseki székesegyház) adalah sebuah gereja katedral Katolik yang terletak di Alba Iulia, Rumania. Katedral ini merupakan pusat kedudukan dan takhta bagi Keuskupan Agung Alba Iulia, dan merupakan katedral tertua dan terpanjang di negara ini.
Katedral Alba Iulia | |
---|---|
Katedral Santo Mikael | |
bahasa Rumania: Catedrala Sfântul Mihail | |
Katedral Alba Iulia | |
Katedral Alba Iulia Lokasi di Romania | |
46°04′03″N 23°34′12″E / 46.0676°N 23.5700°EKoordinat: 46°04′03″N 23°34′12″E / 46.0676°N 23.5700°E | |
Lokasi | Alba Iulia |
Negara | Rumania |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Sejarah | |
Didirikan | Abad ke-13 |
Pendiri | Stefanus I dari Hungaria |
Arsitektur | |
Status | Katedral |
Status fungsional | Aktif |
Tipe arsitektur | Gereja |
Gaya | Romanesque dan Gothic |
Administrasi | |
Keuskupan Agung | Keuskupan Agung Alba Iulia |
Klerus | |
Uskup Agung | Yang Mulia Mgr. Gergely Kovács |
Sejarah sunting
Keuskupan Gyulafehérvár didirikan oleh Stefanus I dari Hungaria pada tahun 1009. Pembangunan katedral pertama dimulai pada saat itu, meskipun baru selesai pada akhir abad tersebut, di bawah pemerintahan Ladislaus I. Pada periode yang sama, menjelang akhir abad ke-11 mereka mulai membangun katedral kedua. Bagian tengah transversal dan bagian pertama dari tempat suci katedral saat ini dibangun dengan gaya Romawi. Selama invasi Mongol tahun 1241, gereja dihancurkan. Pada pertengahan abad ke-13 katedral ini dibangun kembali di atas fondasi lama, dengan gaya peralihan antara Romawi dan Gotik. Tidak lama kemudian, pada tahun 1277, Saxon menjarah katedral dan membakarnya. Pada abad ke-15, bangunan ini dibangun kembali. Pada tahun 1439, kota ini kembali rusak setelah invasi Turki selama perang Utsmaniyah–Hungaria. Uskup Agung Esztergom dan bupati-gubernur Hongaria, John Hunyadi berkontribusi pada rekonstruksi – pada saat itulah gubernur memilih katedral Gyulafehérvár sebagai tempat pemakaman. Pada paruh pertama abad ke-16, bangunan tersebut diperbaiki, dan bagian-bagian selanjutnya ditambahkan ke dalamnya. Pada tahun 1601, pada masa invasi Wallachia yang dipimpin oleh Michael the Brave, katedral dijarah, bahkan makam Hunyadis dirusak. Pada tahun 1603, tentara Habsburg yang dipimpin oleh Giorgio Basta mengepung gedung tersebut. Pada tahun 1658, selama invasi Ottoman berikutnya, katedral kembali rusak.