www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk tempat lain yang bernama sama lihat Karangsari artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Tidak ada alasan yang diberikan Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf paragraf Jika sudah dirapikan silakan hapus templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Sumber referensi dari artikel ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak benar Mohon periksa kembangkan artikel ini dan tambahkan sumber yang benar pada bagian yang diperlukan Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Untuk kegunaan lain lihat Karangsari Karangsari adalah desa di kecamatan Leuwigoong Garut Jawa Barat Indonesia Kepala Desa karangsari Periode 2016 2021 adalah bapak Ade Lukman SP n RoKarangsariDesaNegara IndonesiaProvinsiJawa BaratKabupatenGarutKecamatanLeuwigoongKode Kemendagri32 05 11 2008Luas Jumlah penduduk Kepadatan Desa karangsari terdiri dari 11 Rw dan 27 RT dan dibagi ke dalam 3 dusunSejarah DesaSejarah Desa Karangsari tidak terlepas dari dua Kerajaan besar ditanah jawa yaitu Kerajaan Mataram dan Kerajaan Pajajaran Diawali oleh cara Kerajaan Mataram untuk memperluas daerah kekuasaannya yaitu dengan menikahkan Puteri dari Mataram dengan Putera Bupati dari daerah di sekitar Mataram sehingga menjadikan kabupaten tersebut menjadi daerah kekuasaan Mataram atau dengan cara sebaliknya yaitu dengan menikahnya Raja Mataram dengan Puteri Bupati dari daerah lain Dengan cara seperti itu membuat daerah kekuasaan Mataram makin meluas Suatu hari raja Mataram mengadakan perjalanan jauh dari istana Di suatu desa dia bertemu dengan seorang gadis yang cantik dan Sang Raja ingin mempersunting gadis tersebut dan memboyongnya ke istana Ketika Sang Raja mengutarakan hal tersebut kepada orang tua Sang gadis maka dengan senang hati orang tua Sang gadis menyetujuinya dan Sang gadis pun diboyong ke istana untuk dinikahi oleh Sang Raja Sebelum pemikahan dilangsungkan maka Sang gadis yang sekarang sudah menjadi Puteri keraton di beri tempat menginap di kaputren lengkap bersama dengan emban dan pelayan Hari demi hari dilalui oleh Sang Puteri dan kehidupan di keraton yang serba mewah sama sekali tidak dinikmatinya Sehari hari Sang Puteri lebih banyak melamun dan menyendiri Di kaputren ada seorang emban yang secara diam diam memperhatikan tingkah laku Sang Puteri Dengan cara yang Sangat lemah lembut si emban menanyakan perihal alasan Sang Puteri selalu bersedih hati dengan berat hati akhirnya Sang Puteri menceritakan kalau sebenarnya dia telah bertunangan dengan seorang anak Bupati Madiun yang bernama Raden Wijaya Selama berada di istana Sang Puteri tidak bisa menghilangkan kerinduannya terhadap tunangannya tersebut Karena si emban sudah merasa dekat dan kasihan terhadap Sang Puteri akhirnya si emban menyanggupi untuk mempertemukan Sang Puteri dengan Raden Wijaya secara sembunyi sembunyi Dengan perantara si emban akhirnya Sang Puteri bisa bertemu dengan Raden Wrjaya tunangannya Setelah pertemuan tersebut mereka berdua berjanji untuk selalu bersama Hingga setelah pertemuan tersebut Sang Puteri dan Raden Wijaya melarikan diridari istana Setelah Raden Wijaya bersama Sang Puterijauh dari istana maka Raja baru menyadari kalau Sang Puteri sudah tidak ada di istana Raja memerintahkan pasukan untuk mencari Sang Puteri dan Raden Wijaya sampai ke pelosok Kerajaan bahkan sampai ke Kerajaan tetangga Raden Wijaya dan Puteri melarikan diri kearah barat dari istana Mataram Berhari hari mereka menghindari kejaran dari pasukan Mataram tanpa tahu tempat yang akan mereka tuju karena mereka tidak mungkin kembali ketempat asal Sang Puteri dan mereka juga tidak mungkin kembali ke Madiun untuk bertemu keluarga Raden Wijaya Pada suatu hari mereka tiba di pinggir sebuah sungai yang besar yaitu sungai Cipamali berada di daerah tasik sekarang Sungai itu begitu besar dan aliran airnya Sangat deras sehingga mereka berdua kesulitan untuk menyeberanginya sedangkan di belakang mereka pasukan Mataram makin mendekat Ditengah kebingungan itu mereka melihat ada seekor rusa yang terjerat oleh semak belukar dan tanaman rambat Karena merasa kasihan maka mereka berdua melepaskan rusa tersebut dari semak belukar yang menjeratnya Ketika rusa tersebut berhasil lepas dari jeratan semak belukar tidak jauh dari sana terlihat sebuah gua yang tertutup oleh semak belukar dan sarang laba laba Mereka berdua pun bersembunyi di gua tersebut dan dengan izin Allah gua tersebut tertutup kembali oleh semak belukar dan sarang laba laba Pasukan Mataram tiba dipinggir sungai Cipamali dan mereka merasa kebingungan karena tidak mungkin Raden Wijaya bisa menyeberangi sungai yang begitu besar dan aliran aimya begitu deras lalu mereka memeriksa di sekitar aliran sungai Cipamali itu mudah mudahan mereka menemukan jejak Raden Wijaya dan Sang Puteri tapi mereka tidak menemukan apapun Akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan sungai Cipamali dan menyisir kembali daerah yang telah mereka lalui mudah mudahan Raden Wrjaya bersembunyi di salah satu desa yang telah mereka lalui Dan mereka pun meninggalkan sungai Cipamali Setelah semua pasukan Mataram pergijauh Raden Wijaya dan Puteri keluar dari persembunyian dan mereka bingung karena tidak tahu harus melanjutkan perjalanan kearah mana Ditengah kebingungan itu di kejauhan terlihat seekor kerbau yang berwarna putih dan memiliki tanduk yang tergolek ke samping dalam bahasa sunda di sebut munding bule dongkol yang sedang merumput Lalu mereka berdua mendekati kerbau tersebut akan tetapi kerbau tersebut tidak merasa takut malah seakan menyuruh Raden Wijaya dan Puteri untuk mengikuti langkahnya Perlahan kerbau tersebut berjalan kearah hilir dari sungai Cipamali dan kedua insan tersebut mengikuti arah langkah si kerbau Sampai disuatu tempat mereka menemukan aliran sungaiyang dangkal dan kerbau itu pun menyeberangi sungai Raden Wijaya dan Puteri seakan ragu untuk mengikuti langkah si kerbau menyeberangi sungai tapi di seberang sungai si kerbau seakan menunggu Raden Wijaya untuk menyeberang kemudian Raden Wijaya memberanikan diri untuk menyeberangi sungai Cipamali di ikuti sang puteri Setibanya Raden Wijaya dan Puteri di seberang maka si kerbau kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam hutan dan diikuti oleh Raden Wijaya dan Puteri Tiba disuatu tempat di dalam hutan Raden Wijaya dan Puteri kehilangan jejak si kerbau mereka kembali tidak bisa meneruskan perjalanan karena sama sekali tidak mengetahuijalan di hutan itu Samar samar dari kejauhan mereka mendengar ayam yang berkokok Sangat nyaring mereka pun bergegas menuju ke asal suara tersebut dan mereka menemukan sebuah kampung kecil yang bernama kampung tarik kolot penduduk kampung itu sendiri merupakan warga Kerajaan pajajaran yang berusaha untuk menemukan tempat yang baru Di kampung tarik kolot itulah Raden Wijaya dan Sang Puteri diterima dengan baik dan di kampung tarik kolot inilah mereka menikah dengan disaksikan oleh seluruh penduduk kampung tarik kolot Sebagai rasa suka cita masyarakat tarik kolot atas pemikahan itu maka Raden Wijaya diberi hadiah lahan untuk mendirikan rumah di manapun yang Raden Wijaya pilih Raden Wrjaya mengitari daerah di sekitar tarik kolot untuk mencari tempat yang cocok untuk mendirikan rumah Akhirnya langkah dia terhenti di depan sebuah pohon beringin besar yang sudah berlumut dan akar udaranya berjuntai sampai ketanah dalam bahasa sunda disebut kiara baok Disamping pohon beringin tersebut terdapat sumber air yang bisa menjadi sumber kehidupan bagi mereka berdua Raden W rjaya akhimya mendirikan rumah di dekat pohon beringin tersebut dan tempat inilah yang diyakini sebagai tempat awal berdirinya Desa Karangsari Setelah Raden Wijaya membangun rumah di sana maka berangsur angsur diikuti oleh masyarakat yang lain dan akhirnya menjadi sebuah desa dengan nama desa kiara baok karena wibawa dan kebaikan Raden Wijaya tersebar dari mulut ke mulut dan akhirnya nama desa kiara baok terkenal karena tempatnya yang subur dan memiliki pemimpin yang arif dan bijaksana sehingga banyak yang ingin menetap di desa kiara baok Kepemimpinan Raden Wjaya memang di wariskan dari orang tuanya yang menjadi Bupati Madiun sehingga dia memimpin desa kiara baok yang kian lama kian bekembang Dari pemikahan Raden Wijaya dan Puteri maka terlahirlah dua orang putera yang Sangat berbakti yaitu 1 Raden Candraprana2 Raden lmamDalam sejarah disebutkan bahwa Raden Candraprana menikah dengan Raden Ayu Sumaentang yang merupakan anak dari Bupati Bandung dan Raden lmam menikah dengan Puteri Timbanganten dari limbangan Dari kedua putera Raden Wjaya inilah telah lahir tokoh tokoh masyarakat yangdikenal bukan hanya di daerah Garut tapijuga untuk daerah di luar kabupaten Garut Adapun kedua putera Raden Wijaya ini memiliki keahlian yang berbeda untuk Raden Candraprana dia lebih cenderung menguasai bidang politik dan tata pemerintahan sedangkan Raden lmam lebih cenderung memiliki kemampuan dalam penguasaan bidang agama NAMA KIARA BAOK MENJADI KARANGSARIPada tahun 1895 ketika itu yang memangku jabatan kuwu atau kepala desa kiarabaok adalah Raden Abdulah Sobandi di tingkat kewedanaan dan di tingkat kabupaten nama kiara baok selalu menjadi guyonan Untuk menghilangkan guyonan tersebut maka atas prakarsa Raden Abdullah Sobandi maka nama kiara baok diubah menjadi kiara sari dan pada akhimya menjadi karangsari dengan harapan semoga desa ini menjadi desa yang indah dalam bahasa sunda disebut desa anunyari Raden Abdulah Sobandi sendiri merupakan salah satu Kepala Desa yang Sangat beryeran dalam perubahan tatanan Desa Karangsari dari desa yang tradisional menjadi desa yang maju oleh karena itu dia juga dikenal dengan sebutan lurah bintang TOKOH YANG PERNAH MENJABAT MENJADI KEPALA DESA KARANGSARI1 Rd Abdulah Sobandi 1895 2 M Eyib3 Mama Runawijaya4 Rd Palawira5 Rd Oto Kartawijaya6 Bpk Ruhiyat7 Rd Eman Sulaeman8 Bpk lding lskandar 1960 1964 Kepala Desa Definitif9 Bpk Ejang Rohendi 1964 1965 10 Bpk Maskin 1965 1968 pejabat sementara1 1 Bpk Aceng Hadin 1968 1980 Kepala Desa Definitif12 Bpk M Olib 1980 1982 pejabat sementara13 Bpk Eutik Lukman 1982 1990 Kepala Desa Definitif14 Bpk Endang Wahyudin 1990 1991 pejabat sementara1 5 Bpk Baya Sunarya 1991 1998 Kepala Desa Definitif16 Bpk Mimin Sudarmin 1998 1999 pejabat sementara17 Bpk Endang Wahyudin 1999 2000 pejabat sementara18 Bpk Ase Rusbandi 2000 2008 Kepala Desa Definitif19 Bpk Hendi Rohendi Partamihafla 2008 2014 Kepala Desa Definitif20 Bpk Wawan Gunawan 2014 2015 Pejabat sementara21 Bpk Cepi Umarsidan 2015 2016 Kepala Desa Depinitif22 Bpk Wawan Gunawan 2016 2016 pejabat sementara23 Bpk Ade Lukman SP n Ro 2016 Sekarang Kepala Desa Depinitif Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Karangsari Leuwigoong Garut amp oldid 25016831