Heinrich Rickert, lahir di Danzig, 25 Mei 1863 - Heidelberg, 28 Juli 1936). Filsuf Jerman, bersama W. Windelband memimpin paham neo-kantianisme aliran Heidelberger (Baden). Ia membedakan ilmu - ilmu alam dangan ilmu - ilmu kerohanian. Kebudayaan manusia bertopang kepada nilai-nilai yang diidam-idamkan dan kepada dunia kenyataan (realitas) yang tidak henti-hentinya saling mempengaruhi. Hal itu disebabkan adanya perbedaan antara alam nilai yang dalam hakikat tidak nyata (tidak riil), tetapi 'berlaku', dengan alam kasunyatan (Jaw). Tetapi hubungan antara dua alam itu dipertautkan manusia yang kemudian memberi arti kepadanya. Kawasan demikian disebut Rickert sebagai pro-fisika. Seperti dialektika Hegel, Ia juga berpendapat bahwa setiap tese menghasilkan hetero-tese, sebab 'sesuatu' selalu memiliku 'sesuatu lain' disampingnya.
Heinrich Rickert | |
---|---|
Lahir | Danzig, Prussia (now Gdańsk, Poland) | 25 Mei 1863
Meninggal | 25 Juli 1936 Heidelberg, Germany | (umur 73)
Aliran | Neo-Kantianism |
Gagasan penting | Qualitative distinction held to be made between historical and scientific facts |
Memengaruhi
|
Dalam karyanya, seperti Dilthey, dimaksudkan untuk menawarkan teori pemersatu pengetahuan, meskipun menerima pembagian antara ilmu pengetahuan dan sejarah atau Natur dan Geist, mengatasi divisi ini dalam metode filosofis baru.
Karya sunting
Referensi sunting
- ^ (Indonesia) Hassan Shadily Ensiklopedi Indonesia Jilid ke-5. 1984. Jakarta: Ictiar Baru- Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects hal. 2908.
- Bambach, Charles R. Heidegger, Dilthey and the Crisis of Historicism. Ithaca: Cornell University Press, 1995. 30 2023-08-17 di Wayback Machine.