www.wikidata.id-id.nina.az
Generalisasi adalah proses penalaran yang membentuk kesimpulan secara umum melalui suatu kejadian hal dan sebagainya 1 Generalisasi merupakan salah satu penalaran induktif 2 Contoh Mawar itu adalah bunga dan tercium wangi Melati itu adalah bunga dan juga tercium wangi Generalisasi Semua bunga itu tercium wangi Pernyataan semua bunga itu tercium wangi memiliki kebenaran probabilitas karena belum diselidiki kebenarannya Contoh kesalahan Rafflesia Arnoldii itu adalah bunga tetapi tidak tercium wangi Daftar isi 1 Pengertian 2 Macam macam generalisasi 2 1 Generalisasi sempurna 2 2 Generalisasi tidak sempurna 2 2 1 Generalisasi Empirik 2 2 2 Generalisasi dengan Penjelasan 2 2 3 Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna 3 Generalisasi yang Salah 4 Generalisasi Ilmiah 5 Lihat pula 6 ReferensiPengertian SuntingGeneralisasi merupakan salah satu penalaran induktif Terdapat prinsip tersirat dalam penalaran induktif yaitu asumsi tentang jalannya alam dan keteraturan alam semesta apa yang terjadi sekali akan terjadi lagi dalam kesamaan keadaan yang cukup sesering keadaan yang sama berulang Asumsi ini berlaku untuk setiap penalaran induktif 3 Dasar pola berpikir adalah observasi pengetahuan yang didapat dari observasi ini yang kemudian menjadi pengetahuan pengetahuan khusus observasi mendahului adanya induksi 4 Generalisasi merupakan pernyataan yang mengandung karakter untuk seluruh atau kebanyakan objek yang diselidiki Generalisasi termasuk penalaran induktif yang memiliki kebenaran probabilitas berdasarkan informasi dari beberapa objek 5 Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak belakang dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki Maka dari itu hukum dari fenomena yang diselidiki berlaku juga untuk fenomena sejenis yang belum diselidiki Hukum yang dihasilkan dari penalaran secara generalisasi maupun seluruh penalaran induktif tidak pernah mencapai kebenaran pasti tetapi hanya sebatas kebenaran kemungkinan besar probabilitas Berbeda dengan penalaran deduktif yang kesimpulannya tersirat di premis premis yang valid dan akan menghasilkan proposisi universal dengan kesimpulan yang pasti 6 Generalisasi juga diartikan sebagai suatu cara untuk memperluas cakupan referensi dan penerapan suatu hasil sehingga menempatkannya dalam konteks yang lebih luas dengan menghilangkan batasan tertentu 7 Generalisasi berarti memahami di bawah nama umum beberapa objek yang memiliki beberapa kesamaan dari masing masing objek dan nama umum tersebut berfungsi untuk menjadi indikasi 8 Esensi dari arti generalisasi terdapat pada kata general itu sendiri yang diartikan sebagai identik atau serupa pada suatu kelompok objek Proses generalisasi adalah menemukan sifat general yang terdapat pada objek dan membentuk kelas yang dibawanya 9 Pada generalisasi yang terjadi yaitu berdasarkan sifat atau ciri sama yang terdapat pada beberapa fenomena tertentu maka disimpulkan bahwa semua fenomena tertentu itu memiliki sifat atau ciri yang sama itu Generalisasi yang sering terjadi yaitu induksi enumerasi sederhana Kesimpulan yang dihasilkan generalisasi berupa proposisi universal 10 Untuk membuat generalisasi logika Aristoteles menekankan pada prinsip relasi formal antar proposisi 11 Generalisasi dari sejumlah sampel yang diperiksa dan dianggap mewakili kelas yang diberikan biasanya dikenal dengan nama induksi enumerasi sederhana hal ini adalah dasar dari generalisasi Setiap orang membuat kesimpulan dengan enumerasi sederhana Kesimpulan yang dihasilkan tidak valid secara logis karena dalam menyimpulkan dari premis Beberapa S ke kesimpulan Seluruh S ada distribusi S yang tidak sah Misalnya fakta bahwa gagak yang diamati semuanya berwarna hitam maka disimpulkan bahwa semua gagak berwarna hitam 12 Generalisasi harus memenuhi tiga syarat pertama generalisasi tidak boleh terbatas secara numerik artinya proposisi harus benar secara universal dan berlaku untuk setiap subjek yang memenuhi kedua generalisasi tidak boleh terbatas secara spasio temporal artinya tidak boleh terbatas ruang dan waktu dan berlaku kapan dan dimana saja ketiga generalisasi harus dapat dijadikan dasar pengandaian 13 Selain itu generalisasi memiliki empat tahap persepsi generalisasi perception of generality ekspresi generalisasi expression of generality ekspresi simbolis generalisasi symbolic expression of generality dan manipulasi generalisasi manipulation of generality 14 Macam macam generalisasi SuntingGeneralisasi sempurna Sunting Generalisasi sempurna adalah generalisasi di mana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki Generalisasi sempurna dikenal juga dengan istilah induksi lengkap diawali dengan hal partikular yang mencakup keseluruhan jumlah dari fenomena yang diselidiki Generalisasi macam ini memiliki kesimpulan yang sangat kuat dan tidak dapat diperdebatkan serta diragukan Tetapi tidak efektif dan efisien 15 Arti penalaran pada generalisasi ini sangat lemah sebab pernyataan hanya mengenai apa yang diketahuinya dan tidak mengembangkan pengetahuannya tetapi hanya sebatas menyimpulkan 16 Contoh Sensus penduduk Generalisasi tidak sempurna Sunting Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi di mana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki Generalisasi tidak sempurna disebut juga dengan induksi tidak lengkap yang dilakukan dengan memerhatikan hanya sebagian hal partikular 17 Generalisasi macam ini tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti sebagaimana generalisasi sempurna tetapi jauh lebih efektif dan efisien Dalam penelitian ilmiah sering kali tidak dimungkinkan untuk menggunakan generalisasi sempurna dan lebih mungkin serta lebih lazim untuk menggunakan generalisasi tidak sempurna 18 Contoh Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana satin Sebagian bangsa Indonesia suka bergotong royong maka disimpulkan bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong royong Generalisasi Empirik Sunting Generalisasi empirik merupakan generalisasi yang tidak disertai dengan penjelasan mengapa fenomena berlaku dan hanya mendasarkan penyimpulannya pada fenomena tertentu Prinsip dari penalaran generalisasi ini dapat dirumuskan dengan apa yang terjadi berulang dalam kondisi tertentu diharapkan akan selalu terjadi apabila kondisi yang sama terpenuhi 19 Misalnya dua kali dirasakan apel yang masam dalam kondisi keras dan hijau Maka ketika melihat apel ketiga dengan kondisi keras dan hijau dapat disimpullkan apel itu masam Generalisasi yang sering terjadi di kehidupan sehari hari yaitu generalisasi empirik Generalisasi empirik terjadi ketika memerhatikan beberapa objek dan menyimpulkan persamaan yang ada pada objek tersebut Ketika telah ditarik kesamaan yang ada maka akan menghasilkan sifat umum yang perlu didukung oleh referensi lain agar menjadi generalisasi yang memiliki kebenaran yang kuat 20 Generalisasi dengan Penjelasan Sunting Apabila generalisasi yang ada disertai dengan penjelasan maka disebut dengan generalisasi dengan penjelasan explained generalization kebenaran yang dihasilkan dari generalisasi ini lebih kuat dan memiliki kebenaran yang hampir setingkat dengan generalisasi sempurna Hukum alam pada awalnya dirumuskan melalui generalisasi empirik setelah diketahui hubungan kausalnya maka lahir generalisasi dengan penjelasan yang menjadi dasar penjelasan ilmiah Misal manusia telah lama mengetahui benda yang dilemparkan ke atas akan jatuh ke bawah namun hal tersebut baru dapat diterangkan setelah ditemukannya hukum gravitasi oleh Isaac Newton 21 Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna Sunting Meskipun generalisasi tidak sempurna hanya merupakan kesimpulan yang ditarik dari beberapa fenomena namun generalisasi tidak sempurna dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah 22 Jumlah sampel yang diteliti terwakili Tidak ada ukuran pasti berapa jumlah sampel yang diperlukan untuk dapat menghasilkan kesimpulan yang terpercaya Semakin banyak jumlah sampel yang digunakan maka semakin kuat kesimpulan yang dihasilkan Sampel harus bervariasi Semakin banyak variasi sampel semakin kuat kesimpulan yang dihasilkan Mempertimbangkan hal hal yang menyimpang dari fenomena umum tidak umum Hal yang menyimpang harus diperhatikan juga tertutama jika penyimpangan terjadi cukup besar bahkan mungkin untuk tidak diadakannya generalisasi Semakin cermat faktor penyimpang dipertimbangkan maka semakin kuat kesimpulan yang dihasilkan Kesimpulan konsisten dengan sampel Kesimpulan yang dihasilkan harus merupakan konsekuensi logis dari sampel yang dikumpulkan dan tidak boleh membeikan penafsiran menyimpang dai data yang ada Beberapa faktor probabilitas yang dinyatakan oleh Soekandijo tentang generalisasi yaitu semakin besar fakta yang dijadikan dasar penalaran semakin tinggi probabilitas konklusinya semakin besar faktor kesamaan pada premis semakin rendah probabilitas konklusinya semakin besar jumlah faktor disanaloginya semakin tinggi probabilitas konklusinya dan semakin luas konklusinya maka semakin rendah probabilitasnya 23 Generalisasi yang Salah SuntingTingkat kepercayaan atau kebenaran generalisasi tergantung dengan terpenuhi atau tidaknya jawaban atas pengujian yang dilakukan sebelumnya Terdapat kecenderungan umum untuk membuat generalisasi berdasarkan sampel yang sedikit sehingga tidak mencukupi syarat untuk menjadi generalisasi Hal ini disebut dengan generalisasi tergesa gesa 21 Kekeliruan ini menggunakan sampel yang tidak mencukupi yang biasanya dapat diterima tetapi tidak cukup untuk menetapkan kesimpulan argumen Sebab buan hal yang lazim untuk menarik kesimpulan berdasarkan satu bukti pendukung atau dapat disebut sebagai kekeliruan dari fakta yang sepi fallacy of lonely fact 24 Generalisasi yang tergesa gesa hasty generalization digunakan untuk menyatakan stereotip yang salah dengan menganggap beberapa objek tertentu lebih mirip daripada kejadian yang sebenarnya Misalnya orang yang berpikir dengan kekeliruan generalisasi tergesa gesa menganggap orang orang Italia hanya memakan spageti seluruh orang New York adalah orang yang tidak acuh atau semua orang yang membaca Karl Marx ingin menggulingkan rezim pemerintahan 25 Generalisasi tergesa gesa merupakan penarikan kesimpulan tentang seluruh objek dari suatu fenomena dengan pengetahuan terbatas hanya dari satu atau sedikit objek dari fenomena tersebut Kekeliruan yang selanjutnya disebut dengan kekeliruan kebetulan fallacy of accident kesalahan ketika generalisasi secara keliru diterapkan pada kasus tertentu di mana generalisasi tidak berlaku Kekeliruan ini disebut juga dengan secundum quid kekeliruan dengan mengabaikan kualifikasi dengan gagasan keliru bahwa apa yang benar dengan kualifikasi tertentu juga benar tanpa kualifikasi tersebut Terdiri dari penggunaan prinsip tanpa memerhatikan keadaan yang mengubah penerapannya 26 Generalisasi mungkin saja tidak berlaku untuk beberapa kejadian tertentu yang disebabkan oleh keadaan khusus atau keadaan aksiden Jika keadaan khusus ini diabaikan dan diasumsikan generalisasi berlaku secara universal maka terjadi kekeliruan kecelakaan 27 Misalnya apakah hutang harus dibayar Secara general iya tetapi terdapat situasi luar biasa di mana kewajiban tersebut berakhir 28 Hukum mengatakan tidak boleh berkendara lebih dari 60 km jam sehingga meskipun ayah anda tidak bisa bernafas tidak boleh berkendara diatas 60 km jam Karena menunggang kuda adalah olahraga yang menyehatkan Harry Brown harus melakukan lebih sering karena baik untuk kesehatan jantungnya 29 Kekeliruan kebetulan terjadi ketika objek yang mengalami pengecualian dalam kondisi khusus kemudian disimpulkan sebagai substansinya 30 Kekeliruan kebalikan dari kekeliruan kebetulan atau disebut dengan converse accident yaitu pengecualian untuk generalisasi diterapkan untuk kasus di mana generalisasi harus diterapkan Misalnya disebabkan pasien yang sakit parah diizinkan untuk menggunakan heroin maka harus mengizinkan semua orang untuk menggunakan heroin 31 Generalisasi Ilmiah SuntingPerbedaan utama dalam generalisasi ilmiah dengan generalisasi biasa yaitu terletak pada metode kualitas data serta ketepatan perumusannya Hal hal penting dari generalisasi ilmiah yaitu 32 Pengamatan dilaukan dengan cermat dalam kondisi terbaik oleh orang yang ahli dalam observasi dan mengenal baik subjek yang diselidiki hasil dari pengamatan dicatat dengan cepat lengkap akurat dan dicek oleh observer lain Pengamatan harus bersifat eksperimental dalam kondisi bervariasi dan dapat diamati satu per satu Penggunaan instrumen untuk mengukur dan mencatat sehingga meminimalisir kemungkinan kesalahan dan mendapatkan presisi yang lebih besar Pemeriksaan yang cermat perbandingan dan klasifikasi fakta Pernyataan generalisasi dalam istilah yang jelas sederhana dan tepat serta jika memungkinkan dalam rumus matematika Pencarian menyeluruh dalam variasi waktu tempat dan kondisi seluas mungkin untuk fakta yang tidak akan konsisten dengan generalisasi Tidak lupa juga publisitas dunia ilmiah diundang untuk mengkaji ulang mengkritisi dan menguji serta bergabung dalam pencarian fakta yang tidak konsisten Lihat pula SuntingSpesialisasi kebalikan dari generalisasiReferensi Sunting Generalisasi KBBI Daring Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 11 27 Diakses tanggal 26 Januari 2018 Ramdhani Sendi 2018 12 30 KEMAMPUAN GENERALISASI MAHASISWA PADA PERKULIAHAN KAPITA SELEKTA MATEMATIKA SMA Jurnal Analisa 4 2 83 89 doi 10 15575 ja v4i2 3926 ISSN 2549 5143 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 30 Diakses tanggal 2021 12 17 Mill John Stuart 31 Agustus 2008 A System of Logic Ratiocinative and Inductive Being a Connected View of the Principles of Evidence and the Methods of Scientific Investigation PDF dalam bahasa Inggris edisi ke 3rd ed London Project Gutenberg Ebook hlm 317 ISBN 978 3 337 91102 7 OCLC 1155551354 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2022 03 31 Diakses tanggal 2021 12 17 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Suyanto Bagong Sutinah 2015 01 01 Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan Prenada Media hlm 6 ISBN 978 623 218 182 3 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 30 Diakses tanggal 2021 12 17 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bassham Gregory 2010 Critical Thinking A Student s Introduction PDF edisi ke 4th ed New York McGraw Hill hlm 68 ISBN 978 0 07 340743 2 OCLC 434126370 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2023 03 21 Diakses tanggal 2021 12 31 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Khairani Ita 2013 06 01 PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN VERBAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI SISWA KELAS VIII SMP SWASTA PAB 5 KECAMATAN PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN PEMBELAJARAN 2007 2008 BAHAS e Journal dalam bahasa Inggris 86 TH 39 doi 10 24114 bhs v0i86 ISSN 2442 7594 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 12 31 Diakses tanggal 2021 12 31 Mason John 1996 Expressing Generality and Roots of Algebra Dordrecht Springer Netherlands hlm 65 86 ISBN 978 0 7923 4168 0 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 03 12 Diakses tanggal 2021 12 31 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Whately Richard Newman John Henry 1836 Elements of Logic Comprising the Substance of the Article in the Encyclopaedia Metropolitana with Additions Saint Mary s College of California edisi ke 6th ed London B Fellowes hlm 434 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Davydov V V 1990 Soviet Studies in Mathematics Education Volume 2 PDF Diterjemahkan oleh Teller Joan Reston Virginia National Council of Teachers of Mathematics hlm 26 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2022 02 22 Diakses tanggal 2021 12 16 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Weruin Urbanus Ura 2017 11 02 Logika Penalaran dan Argumentasi Hukum Jurnal Konstitusi 14 2 374 doi 10 31078 jk1427 ISSN 2548 1657 Kadri Trihono 2018 Rancangan Penelitian Yogyakarta Deepublish hlm 23 ISBN 978 602 475 438 9 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 30 Diakses tanggal 2021 12 16 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Stebbing L S 1942 A Modern Introduction to Logic edisi ke 3rd ed London Methuen amp Co hlm 245 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Siahaan Leroy Holman Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Logis dan Pengetahuan Tentang Paragraf dengan Keterampilan Menulis Esai Bahasa Inggris Jurnal Sosioreligi 14 2 87 94 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 05 25 Diakses tanggal 2021 12 16 Putri Tiara Susanti Ely Simarmata Ruth Helen Hapizah Nurhasanah 2020 Generalization in Exponential Problems as a Part of Developing Mathematical Abstraction Proceedings of the 4th Sriwijaya University Learning and Education International Conference SULE IC 2020 Paris France Atlantis Press doi 10 2991 assehr k 201230 179 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 30 Diakses tanggal 2021 12 17 Suladi Suladi 2014 Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Paragraf PDF Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hlm 97 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2022 07 13 Diakses tanggal 2021 12 31 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Munim Abdul 2009 09 02 Dialektika Induksi dan Deduksi dalam Pemikiran Hukum Islam Islamica Jurnal Studi Keislaman 4 1 1 16 doi 10 15642 islamica 2009 4 1 1 16 ISSN 2356 2218 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 08 04 Diakses tanggal 2021 12 17 Mustofa Imron 2016 12 29 Jendela Logika dalam Berfikir Deduksi dan Induksi sebagai Dasar Penalaran Ilmiah EL BANAT Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam dalam bahasa Inggris 6 2 1 21 doi 10 54180 elbanat 2016 6 2 1 21 ISSN 2579 8995 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 03 23 Diakses tanggal 2021 12 17 Fadilla ST Nur 2020 Kemampuan Inferensi dalam Pmebelajaran Fisika Bagi Peserta Didik SMA Negeri 22 Makassar PDF Skripsi Universitas Muhammadiyah Makassar Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2022 01 21 Diakses tanggal 2021 12 31 Aritonang Lerbin R Desember 2006 Ilmu dan Moralitas PDF Akademika 8 2 80 108 ISSN 1411 2159 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2022 01 21 Diakses tanggal 2021 12 31 Mason John 2010 Thinking mathematically PDF Leone Burton Kaye Stacey edisi ke 2nd ed Harlow Pearson hlm 232 ISBN 978 0 273 72891 7 OCLC 495598223 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2022 03 10 Diakses tanggal 2021 12 17 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link a b Judrah Muhammad 2015 GENERALISASI EMPIRIK PROPOSISI POSTULAT AKSIOMA DAN TEORI Jurnal Al Qalam Jurnal Kajian Islam amp Pendidikan dalam bahasa Inggris 7 1 117 122 doi 10 47435 al qalam v7i1 186 ISSN 2715 5684 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 05 26 Diakses tanggal 2021 12 17 Mundiri 2017 Logika Depok Rajawali Pers hlm 146 ISBN 978 979 769 938 3 OCLC 963195783 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Dwirahayu Gelar Kustiawati Dedek Bidari Imania 2018 08 28 PENGARUH HABITS OF MIND TERHADAP KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika 11 2 doi 10 30870 jppm v11i2 3757 ISSN 2528 682X Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 30 Diakses tanggal 2021 12 17 Damer T Edward 2009 Attacking faulty reasoning a practical guide to fallacy free arguments edisi ke 6th ed Australia Wadsworth Cengage Laerning hlm 161 ISBN 978 0 495 09506 4 OCLC 239216648 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 12 17 Diakses tanggal 2021 12 17 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Gensler Harry 2010 Introduction to Logic PDF edisi ke 2nd ed Hoboken Taylor amp Francis hlm 64 ISBN 978 0 203 85500 3 OCLC 609858999 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2022 01 21 Diakses tanggal 2021 12 17 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Bunnin Nicholas Yu Jiyuan 2008 04 15 The Blackwell Dictionary of Western Philosophy dalam bahasa Inggris John Wiley amp Sons hlm 250 ISBN 978 0 470 99721 5 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 07 30 Diakses tanggal 2021 12 17 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Copi Irving M 2014 Introduction to logic PDF edisi ke 14th ed Pearson hlm 138 ISBN 978 1 292 02482 0 OCLC 857280881 Diarsipkan PDF dari versi asli tanggal 2023 04 06 Diakses tanggal 2021 12 17 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Hamblin Charles L 1970 Fallacies London Methuen amp Co hlm 28 ISBN 0 916475 24 7 OCLC 987417059 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Walton Douglas N 1990 IGNORING QUALIFICATIONS SECUNDUM QUID AS A SUBFALLACY OF HASTY GENERALIZATION Logique et Analyse 33 129 130 113 154 ISSN 0024 5836 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 09 28 Diakses tanggal 2021 12 17 Back Allan 2009 Mistakes of Reason Practical Reasoning and the Fallacy of Accident Phronesis 54 2 101 135 ISSN 0031 8868 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 12 17 Diakses tanggal 2021 12 17 Multazam Mochammad Tanzil 2016 Introduction to Logic for Beginner Pengantar Logika untuk Pemula 1417456 Bytes doi 10 6084 M9 FIGSHARE 4001307 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 05 26 Diakses tanggal 2021 12 17 Mander A E 1936 Clearer Thinking Logic for Everyman London Watts amp Co hlm 82 83 OCLC 499296027 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan nbsp Artikel bertopik sastra ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Generalisasi amp oldid 23963245