www.wikidata.id-id.nina.az
Etika deontologis atau deontologi adalah pandangan etika normatif yang menilai moralitas suatu tindakan berdasarkan kepatuhan pada peraturan 1 Etika ini kadang kadang disebut etika berbasis kewajiban atau obligasi karena peraturan memberikan kewajiban kepada seseorang Etika deontologis biasanya dianggap sebagai lawan dari konsekuensialisme etika pragmatis dan etika kebajikan 2 Etika Deontologi Kant bersumber kepada 3 tiga eksistensi Metafisis yaitu Kebebasan Keabadian dan Tuhan Ketiga ide inilah yang menjadi dasar dari Kehendak baik manusia yang mendorongnya untuk bermoral 3 Menurut Kant ketiga ide ini bersifat intuitif alamiah dan kodrati manusia sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai mahluk moral Hanya saja di dalam upaya untuk mengembangkan moralitasnya manusia sering terbentur kepada kenyataan dirinya sendiri serta keberadaannya di tengah tengah manusia lainnya sehingga akan menimbulkan perdebatan etika tentang ukuran baik dan buruk menurut sudut pandangan masing masing individu 4 Padahal paham deontologi mengatakan bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut Konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu tindakan Suatu perbuatan tidak pernah menjadi baik karena hasilnya baik Hasil baik tidak pemah menjadi alasan untuk membenarkan suatu tindakan melainkan hanya kisah terkenal Robinhood yang merampok kekayaan orang orang kaya dan hasilnya dibagikan kepada rakyat miskin 5 Daftar isi 1 Etimologi 2 Jenis 3 Prinsip 4 Kelompok utama 5 Etika deontologis dalam bisnis 6 Kekuatan 7 Kelemahan 8 Kantianisme 9 Referensi 9 1 Catatan kaki 10 Bacaan lanjutanEtimologi suntingEtika deontologi adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani deon yang berarti kewajiban duty dan logos berarti ilmu atau teori Artinya suatu tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban Karena bagi etika deontologi yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban Atau dengan kata lain tindakan dianggap baik karena tindakan itu memang baik pada dirinya sendiri sehingga merupakan kewajiban yang harus kita lakukan Sebaliknya suatu tindakan dinilai buruk secara moral sehingga tidak menjadi kewajiban untuk kita lakukan Etika Deontologi adalah suatu tindakan dinilai baik buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban maka bersikap adil adalah tindakan yang baik dan sudah kewajiban untuk bertindak demikian Etika deontologi sama sekali tidak mempersoalkan akibat dari tindakan tersebut apakah baik atau buruk Akibat dari suatu tindakan tidak pernah diperhitungkan untuk menentukan kualitas moral suatu tindakan Atas dasar itu etika deontologi sangat menekankan motivasi kemauan baik dan watak yang kuat untuk bertindak sesuai dengan kewajiban 6 Jenis suntingEtika deontologi dapat digolongkan sebagai berikut Egoisme etis memandang bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang berakibat baik untuk pelakunya Secara moral setiap orang dibenarkan mengejar kebahagiaan untuk dirinya dan dianggap salah atau buruk apabila membiarkan dirinya sengsara dan dirugikan Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya suatu perbuatan tergantung bagaimana akibatnya terhadap banyak orang Tindakan dikatakan baik apabila mendatangkan kemanfaatan yang besar dan memberikan kemanfaatan bagi sebanyak mungkin orang Di dalam menentukan suatu tindakan yang dilematis maka yang pertama adalah dilihat mana yang memiliki tingkat kerugian paling kecil dan kedua dari kemanfaatan itu mana yang paling menguntungkan bagi banyak orang karena bisa jadi kemanfaatannya besar namun hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil orang saja 7 Prinsip suntingEtika deontologi memiliki prinsip sebagai berikut Upaya suatu tindakan punya nilai moral tindakan itu harus dijalankan berdasarkan kewajiban Nilai moral dari tindakan itu tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu Kewajiban yang dilaksanakan berdasarkan sikap hormat kepada hukum 8 Terutama hal ini sangat melekat pada pola hidup masyarakat adat Konsepsi hukum sebagai penjaga keharmonisan dalam kepntingan kepentingan hidup masyarakat yang sejalan dengan kearifan lokal masyarakat adat Hal ini sesuai dengan nilai nilai kearifan lokal yang pada umumnya dilaksanakan oleh sebagian besar anggota masyarakat Salah satunya yaitu dalam tradisi yang wajib dilaksanakan oleh masyarakat adat Berlabel wajib karena menyangkut keselamatan dan menghargai apa yang telah dirintis oleh leluhurnya sejak dahulu 9 Kelompok utama suntingKelompok utama penganut etika deontologis adalah sebagai berikut Deontologi aturan berpendapat bahwa dalam semua situasi orang harus dipandu oleh seperangkat aturan atau prinsip yang telah ditentukan Dengan demikian tindakan tersebut dinilai etis atau tidak etis dibandingkan dengan aturan itu sendiri bukan oleh konsekuensi dari tindakan itu Kant merumuskan standar moral tertinggi dan menyebutnya imperatif kategoris Landasan untuk prinsip ini ditunjukkan dalam metafisika moral yaitu bertindak hanya menurut pepatah yang dengannya Anda dapat pada saat yang sama menginginkannya menjadi hukum universal Deontologi tindakan mengisyaratkan bahwa orang berkewajiban untuk bertindak terhadap orang lain dengan cara tertentu hanya karena mereka adalah manusia Ada kewajiban atau tanggung jawab untuk memperhatikan martabat dan hak orang lain apapun akibatnya sehingga fokusnya adalah pada nilai moral yang tertanam dalam perbuatan itu sendiri Hal ini dapat dipahami dalam landasan kedua Kant tentang imperatif kategoris yang mengatakan bahwa bertindaklah sehingga Anda memperlakukan kemanusiaan baik dalam diri sendiri atau dalam diri orang lain selalu sebagai tujuan dan tidak pernah sebagai sarana saja 10 Etika deontologis dalam bisnis suntingDalam bisnis etika entiologis yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut Bahwa motivasi tindakan atau putusan bisnis bukan untuk hal lain selain dari tujuan moral perusahaan tetapi sebenarnya melakukan apa kewajiban moral perusahaan itu sendiri Sebagai contoh dari kewajiban moral bisnis adalah untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan yang baru meningkatkan kesejahteraan masyarakat menggunakan sumber daya yang dimiliki guna menjadikannya lebih produktif meningkatkan kemampuan dan potensi pekerjaan Bahwa setiap individual dan pemangku kepentingan memiliki kesetaraan yang sama tanpa adanya diskriminasi Sebagai contoh akuntan profesional secara moral tidak dibenarkan untuk memdayagunakan para mahasiswa yang sedang magang dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan kliennya hanya karena akuntan tersebut dibayar dengan upah yang lebih kecil dari keuntungan yang diperoleh klien tersebut Hubungan antara pengusaha dengan karyawan antara eksekutif dengan bawahan harus berlandaskan alas rasa hormat otonom kreatif dan bermartabat dan tidak dilandaskan alas kekuasaan manipulasi merendahkan serta intrik Dalam dunia bisnis setiap individual atau pemangku kepentingan bukan diperlakukan sebagai alat akan tetapi sebagai tujuan akhir yang nantinya akan dicapai secara bersamaan Kewajiban untuk bertindak etis tidak hanya berlaku untuk diri sendiri akan tetapi untuk orang lain juga 11 Kekuatan suntingKekuatan atau kelebihan dari etika deontologi adalah sebagai berikut Fokus deontologi adalah nilai nilai kemanusiaan Deontologi memberi perhatian pada martabat manusia Hal ini rerlihat dengan jelas dalam pandangan Immanuel Kant yang menyatakan bahwa manusia tidak bisa diperalat Manusia adalah tujuan pada dirinya sendiri Implikasinya setiap orang mempunyai kewajiban untuk menghormati martabat manusia Semua elemen mendasar kemanusiaan adalah otonomi Bagi Kant otonomi moral merupakan hukum moral tertinggi karena otonomi menghadirkan kemampuan seseorang menentukan pilihan berdasarkan suara hatinya Deontologi memberikan dasar yang kokoh bagi rasionalitas dan objektivitas kesadaran moral Suatu perbuatan dinilai baik atau buruk didasarkan pada kesadaran setiap orang dalam menjalankan apa yang menjadi kewajiban moralnya Jadi kualitas perbuatan tidak dilihat dari motif tertentu tetapi hal yang mendasarinya Dasar pada rasionalitas dan objektivitas untuk mendasari sebuah perbuatan Dengan kedua dasar ini suatu perbuatan dapat dipertanggungjawabkan secara etis pula Deontologi memberikan tolak ukur untuk menilai perbuatan seseorang yakni universalitas Dengan penegasan bahwa bertindaklah semata mata menurut prinsip maksim yang dapat sekaligus menjadi hukum umum karena menitikberatkan pada dasar prinsip humanisme yang universal Bahkan hal ini mendasari penghargaan pada humanitas sekaligus menjadi dasar untuk menuntut setiap orang menjunjung tinggi martabat setiap individu 12 Kelemahan suntingEtika deontologi memiliki tiga kelemahan sebagai berikut Tidak ada peluang untuk dilema moral dan jalan keluar ketika sedang menghadapi konflik prinsip moral Dilema moral adalah situasi ketika suatu pelaku wajib melakukan A dan B Jika melakukan A maka ia tidak dapat melakukan B Hal ini bisa mengikis keterbatasannya sebagai manusia dalam rangka melakukan dua tindakan secara bersama Norma yanh dilakukan tanpa pengecualian dengan mengindahkan akibat tindakan yang sulit diterima Misalnya orang wajib untuk berkata benar Imperatif kategoris termasuk kepada bidang yang formal dan tidak secara konkret mengikat pelaku moral Hal ini menunjukkan bahwa imperatif kategoris hanya menegaskan hal yang tidak boleh dilaksanakan Misalnya bunuh diri stress dan berbohong Moralitas hanya menetapkan batas ruang lingkup manusia sekigus tidak memberi arahan yang tepat dan berjenjang Imperatif kategoris hanya memberi tolok ukur benar atau tindaknya kaidah Namun tidak membantu mengetahui pelaku moral memeroleh kaidah yang mau diuji Simpulannya moralitas dalam etika deontologis mengandaikan adanya praktik moral yang sudah berlaku 13 Kantianisme sunting nbsp Immanuel KantArtikel utama Etika Kant Teori etika Immanuel Kant dikategorikan sebagai etika deontologis karena beberapa alasan 14 15 Pertama tama Kant menyatakan bahwa seseorang harus bertindak berdasarkan kewajibannya deon bila ingin berbuat sesuatu yang benar secara moral 16 Kemudian Kant juga menekankan bahwa suatu tindakan dianggap benar atau salah bukan berdasarkan dampaknya tetapi berdasarkan niatan dalam melakukan tindakan tersebut Argumen Kant dibuka dengan pernyataan bahwa kebaikan tertinggi summum bonum haruslah baik per se dan baik tanpa kualifikasi 17 Sesuatu dianggap baik per se bila hal tersebut secara intrisik baik dan baik tanpa kualifikasi adalah ketika penambahan hal tersebut tidak membuat keadaan menjadi lebih buruk secara etis Kant lalu menyatakan bahwa hal hal yang biasanya dianggap baik seperti kecerdasan ketekunan dan kesenangan tidak baik per se atau baik tanpa kualifikasi Misalnya kesenangan tampaknya tidak baik tanpa kualifikasi karena jika seseorang senang melihat orang lain menderita keadaan tersebut buruk secara etis Ia menyimpulkan bahwa hanya ada satu hal yang sungguh baik yaitu niat baik Kant lalu berargumen bahwa dampak dari suatu niatan tidak dapat dijadikan patokan untuk mengetahui niat baik seseorang dampak positif dapat muncul secara kebetulan dari tindakan yang dimaksudkan untuk melukai seseorang dan dampak negatif dapat muncul dari tindakan yang berniat baik Kant malah mengklaim bahwa seseorang berniat baik bila ia bertindak berdasarkan penghormatan pada hukum moral 17 Orang orang bertindak berdasarkan penghormatan pada hukum moral karena mereka memiliki kewajiban untuk melakukan hal tersebut Maka satu satunya hal yang sungguh baik adalah niat baik dan niat baik hanya baik bila orang yang memiliki niatan tersebut melakukan sesuatu karena hal tersebut merupakan kewajiban orang itu yaitu kewajiban dalam menghormati hukum 18 Kant juga merumuskan tiga imperatif kategoris Bertindaklah demikian seakan akan maksim tindakanmu dapat melalui kehendakmu menjadi hukum alam umum 19 Bertindaklah sedemikian rupa sehingga Anda selalu memperlakukan umat manusia entah di dalam pribadi Anda maupun di dalam pribadi setiap orang lain sekaligus sebagai tujuan bukan sebagai sarana belaka 20 Semua maksim dari perundangan sendiri harus dapat dicocokkan menjadi satu kerajaan tujuan yang mungkin satu kerajaan alam 19 Referensi suntingCatatan kaki sunting Ethics virtue Stanford Encyclopedia of Philosophy Muhafidin Didin Yadiman 2020 Etika Administrasi Publik Edisi Revisi Yogyakarta Penerbit Andi hlm 143 ISBN 978 623 01 0450 3 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Waller Bruce N 2005 Consider Ethics Theory Readings and Contemporary Issues New York Pearson Longman 23 Flew Antony 1979 Consequentialism In A Dictionary of Philosophy 2nd Ed New York St Martins 73 Istarina Cenedya Wahyu Nurainiyah Aslikhatun 2016 Post Modern Dalam Pemikiran Anak Muda Malang Media Nusa Creative MNC Publishing hlm 56 ISBN 978 602 6931 15 3 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sagala Mesias Jusly Penus Muttaqin Muttaqin Chamidah Dina Simarmata Janner Karim Abdul Samosir Khairunnisa Ardiana Dewa Putu Yudhi Antares Jovi Jamaludin Jamaludin 2021 Hukum dan Cybercrime Medan Yayasan Kita Menulis hlm 5 ISBN 978 623 342 178 2 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tomalili Rahmanuddin 2019 Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Yogyakarta Deepublish hlm 60 ISBN 978 623 02 0262 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Burhan Asmawati 2019 Buku Ajar Etika Umum Sleman Deepublish hlm 21 ISBN 978 623 209 152 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ayni Nuril 2020 12 12 Filosofis Deontologis dalam Menyikapi Tradisi Lokal suara com Diakses tanggal 2021 12 08 Sitinjak Wahyunita Putra Dhanang Eka Syam Andi Hendra Badrianto Yuan Fajriansyah Andi Rina Anugrah Roy Esti Erna Atiwi Jaya Kirom Novita Rifaul 2021 Etika Bisnis Perspektif Teori Dan Empiris Bandung Media Sains Indonesia hlm 28 ISBN 978 623 362 155 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Purba Bonaraja Susanti Elly Mustaqim Yunus Wisnujati Nugrahini Susantinah Hasan Muhammad Aisyah Hesty Hariyanti Anies Indah Sudarmanto Eko 2021 Etika Ekonomi Medan Yayasan Kita Menulis hlm 22 ISBN 978 623 342 143 0 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Sihotang Kasdin 2019 Etika Profesi Akuntansi Teori dan Kasus Sleman PT Kanisius hlm 110 ISBN 978 979 21 6621 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Prasetyo Yohanes Wahyu 2020 09 13 Kekuatan dan Kelemahan Etika Deontologis JPIC OFM Indonesia dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 12 08 Orend Brian 2000 War and International Justice A Kantian Perspective West Waterloo Ontario Wilfrid Laurier University Press 19 Kelly Eugene 2006 The Basics of Western Philosophy Greenwood Press 160 Kant Immanuel 1780 Preface In The Metaphysical Elements of Ethics Translated by Thomas Kingsmill Abbott a b Kant Immanuel 1785 First Section Transition from the Common Rational Knowledge of Morals to the Philosophical Groundwork of the Metaphysic of Morals Kant Immanuel 1785 Thomas Kingsmill Abbott ed Fundamental Principles of the Metaphysic of Morals edisi ke 10 Project Gutenberg hlm 23 a b Magnis Suseno Franz 1997 Pustaka Filsafat 13 TOKOH ETIKA Sejak Zaman Yunani Sampai Abad ke 19 Kanisius hlm 149 Hardiman F Budi 2004 Filsafat modern dari Machiavelli sampai Nietzsche PT Gramedia Pustaka Utama hlm 149 Bacaan lanjutan suntingBeauchamp Tom L 1991 Philosophical Ethics An Introduction to Moral Philosophy 2nd Ed New York McGraw Hill Broad C D 1930 Five Types of Ethical Theory New York Harcourt Brace and Co Flew Antony 1979 Consequentialism In A Dictionary of Philosophy 2nd Ed New York St Martins Kamm F M 1996 Morality Mortality Vol II Rights Duties and Status New York Oxford University Press Kamm F M 2007 Intricate Ethics Rights Responsibilities and Permissible Harm New York Oxford University Press ISBN 0 19 518969 8 Kant Immanuel 1964 Groundwork of the Metaphysic of Morals Harper and Row Publishers Inc ISBN 0 06 131159 6 Olson Robert G 1967 Deontological Ethics Paul Edwards ed The Encyclopedia of Philosophy London Collier Macmillan Ross W D 1930 The Right and the Good Oxford Clarendon Press Salzmann Todd A 1995 Deontology and Teleology An Investigation of the Normative Debate in Roman Catholic Moral Theology University Press Waller Bruce N 2005 Consider Ethics Theory Readings and Contemporary Issues New York Pearson Longman Wierenga Edward 1983 A Defensible Divine Command Theory Nous 17 3 387 407 Dumaguete city Notes on Deontology A convenient summary of deontology with a focus on Kant Freedom and the Boundary of Morals Lecture 22 from Stephen Palmquist s book The Tree of Philosophy fourth edition 2000 nbsp Artikel bertopik filsafat ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Etika deontologis amp oldid 24610834