Lokalisasi pelacuran Lokalisasi Inggris red light district pleasure district code en is deprecated adalah sebuah bagian

Lokalisasi (Inggris: red-light district, pleasure districtcode: en is deprecated ) adalah sebuah bagian dari kawasan perkotaan tempat pelacuran dan bisnis berorientasi seks, seperti toko dewasa, klub tari telanjang, dan bioskop film dewasa, dapat ditemukan. Dalam banyak kasus, lokalisasi umumnya dihuni oleh pekerja seks komersial wanita, meski ada pula yang dihuni oleh PSK pria dan komunitas gay. Wilayah di beberapa kota besar di seluruh belahan dunia memiliki reputasi internasional sebagai lokasi prostitusi.

Kamar-kamar yang dipasangi lampu merah di distrik lampu merah Amsterdam

Istilah bahasa Inggrisnya, red light district (terj. har. 'distrik lampu merah') berasal dari lampu-lampu merah yang dipakai sebagai tanda untuk rumah-rumah bordil.

Status hukum sunting

Sejumlah lokalisasi (seperti De Wallen, Belanda, atau Reeperbahn, Jerman) menjadi tempat yang sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat sebagai lokalisasi legal (dan diregulasi). Seringkali, lokalisasi ini dibentuk oleh otoritas tersebut untuk membantu meregulasi prostitusi dan aktivitas terkait, sehingga dipusatkan di satu tempat saja.

Sejumlah lokalisasi (seperti yang terletak di Den Haag) diawasi dengan kamera video. Hal ini bertujuan untuk memberantas prostitusi ilegal (seperti pelacuran anak), di beberapa tempat yang mengizinkan pelacuran.

Status hukum pelacuran

Dekriminalisasi - tidak dihukum

Legal – legal tetapi diatur

Semi-legal – legal, tetapi dilarang terorganisasi seperti pada rumah bordil atau muncikari; pelacurannya tidak diatur

Quasi-legal – ilegal untuk membayari jasa seks, tetapi legal untuk menjual jasa seks

Ilegal – pelacuran dilarang

Bervariasi mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku

Referensi sunting

Caves, R. W. (2004). Encyclopedia of the City. Routledge. hlm. 559. ISBN 9780415252256.
"Red light (2.)". Oxford English Dictionary. June 2010. Diakses tanggal October 6, 2010. ^{[pranala nonaktif]}
Yeoman, I.; Yu, R.L. (2012). 2050 - Tomorrow's Tourism. Bristol, Buffalo, Toronto: Channel View Publications. hlm. 109. ISBN 9781845413026.
. CamsterDamn. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 20, 2013. Diakses tanggal February 20, 2013.
. January 24, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-08.

Pranala luar sunting

Media terkait Red-light districts di Wikimedia Commons

[1] Caves, R. W. (2004). Encyclopedia of the City. Routledge. hlm. 559. ISBN 9780415252256.

[OED-2] "Red light (2.)". Oxford English Dictionary. June 2010. Diakses tanggal October 6, 2010. ^{[pranala nonaktif]}

[3] Yeoman, I.; Yu, R.L. (2012). 2050 - Tomorrow's Tourism. Bristol, Buffalo, Toronto: Channel View Publications. hlm. 109. ISBN 9781845413026.

[4] . CamsterDamn. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 20, 2013. Diakses tanggal February 20, 2013.

[5] . January 24, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-08.