www.wikidata.id-id.nina.az
Devaluasi mata uang adalah suatu tindakan penyesuaian nilai tukar mata uang terhadap mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh Bank Sentral atau Otoritas Moneter yang mengadopsi sistem nilai tukar tetap Devaluasi tersebut biasanya dilakukan apabila rezim yang mengadopsi sistem nilai tukar tetap tersebut menilai bahwa harga mata uangnya dinilai terlalu tinggi dibandingkan nilai mata uang negara lain dimana nilai mata uang tersebut tidak didukung oleh kekuatan ekonomi negera yang bersangkutan Mata uang suatu negara dikatakan mengalami kelebihan nilai dapat dilihat dari perbedaan inflasi kedua negara Negara yang inflasinya tinggi seharusnya akan segera mengalami penurunan nilai namun dalam sistem nilai tukar tetap proses penyesuaian tersebut tidak berlaku secara otomatis karena penyesuaian nilai tukar tersebut harus melalui penetapan pemerintah Tanda tanda suatu mata uang yang mengalami kenaikan nilai antara lain ekspor yang terus menurun dan industri manufaktur mulai mengalami penurunan kinerja Daftar isi 1 Devaluasi di Indonesia 1 1 20 Maret 1950 1 2 24 Agustus 1959 1 3 1966 1 4 21 Agustus 1971 1 5 15 November 1978 1 6 30 Maret 1983 1 7 12 September 1986 2 Pranala luarDevaluasi di Indonesia Sunting 1 20 Maret 1950 Sunting Pemerintahan Presiden Sukarno melalui menkeu Syafrudin Prawiranegara Masyumi Kabinet Hatta RIS pada 30 Maret 1950 melakukan devaluasi dengan penggutingan uang Syafrudin Prawiranegara menggunting uang kertas bernilai Rp 5 ke atas sehingga nilainya berkurang separuh Tindakan ini dikenal sebagai Gunting Syafrudin 24 Agustus 1959 Sunting Pemerintahan Presiden Sukarno melalui Menteri Keuangan yang dirangkap oleh Menteri Pertama Djuanda menurunkan nilai mata uang Rp 1 000 yang bergambar gajah dan Rp 500 yang bergambar macan diturunkan nilainya hanya jadi Rp 100 dan Rp 50 Pemerintah juga melakukan pembekuan terhadap semua simpanan di bank bank yang melebihi jumlah Rp 25 000 Tujuan kebijakan devaluasi ini adalah meningkatkan nilai rupiah dan rakyat kecil tidak dirugikan Namun kebijakan pemerintah ini ternyata tidak dapat mengatasi kemunduran ekonomi secara keseluruhan 1966 Sunting Imbas dari tindakan embargo yang dilancarkan oleh sekutu Kapitalis dan Imperialis terhadap Indonesia karena berani menentang pembentukan negara boneka di kawasan Asia Tenggara oleh Inggris dan AS Waperdam III Chairul Saleh terjeblos dalam tindakan ekstrem mengganti uang lama dengan uang baru dengan kurs Rp 1000 akan diganti Rp 1 baru Akibatnya inflasi tak terkendali dan segera melonjak 650 dan Bung Karno dipaksa untuk mengeluarkan Supersemar 11 Maret 1966 yang semakin mengukuhkan pemberontakan Soeharto sejak menolak dipanggil ke Halim oleh Panglima Tertinggi pada 1 Oktober 1965 21 Agustus 1971 Sunting Terjadi pada masa pemerintahan Presiden Suharto Orde Baru melalui Menkeu Ali Wardhana AS pada 15 Agustus 1971 harus menghentikan pertukaran dollar dengan emas Presiden Nixon cemas dengan terkurasnya cadangan emas AS jika dollar dibolehkan terus ditukar emas dimana 1 troy onz emas US 34 00 Maka untuk menjaga cadangan emas AS pemerintah AS menghapuskan sistem penilaian dollar yang dikaitkan dengan emas Soeharto yang sangat tergantung dengan AS mati kutu dan tidak bisa mengelak dari dampak gebrakan Nixon dan Indonesia mendevaluasi Rupiah pada 21 Agustus 1971 dari Rp 378 menjadi Rp 415 per 1 US 15 November 1978 Sunting Masa Pemerintahan Presiden Suharto melalui Menkeu Ali Wardhana Walaupun Indonesia mendapat rezeki kenaikan harga minyak akibat Perang Arab Israel 1973 tetapi Pertamina justru nyaris bangkrut dengan utang US 10 miliar dan Ibnu Sutowo dipecat pada 1976 Tetap tidak bisa dihindari devaluasi kedua oleh Soeharto pada 15 November 1978 dari Rp 415 menjadi Rp 625 per 1 US 30 Maret 1983 Sunting Masa Pemerintahan Presiden Suharto melalui Menkeu Radius Prawiro Pada saat itu Menkeu Radius Prawiro mendevaluasi rupiah 48 jadi hampir sama dengan menggunting nilai separuh Kurs 1 dolar AS naik dari Rp 702 50 menjadi Rp 970 12 September 1986 Sunting Masa Pemerintahan Presiden Suharto melalui Menkeu Radius Prawiro Pada 12 September 1986 Radius Prawiro kembali mendevaluasi rupiah sebesar 47 dari Rp 1 134 ke Rp 1 664 per 1 dolar AS Walaupun Soeharto selalu berpidato soal tidak ada devaluasi tapi sepanjang pemerintahannya telah terjadi empat kali devaluasi Pranala luar SuntingHow the market responds after devaluation nbsp Artikel bertopik ekonomi ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 09 13 Diakses tanggal 2010 08 08 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Devaluasi mata uang amp oldid 18158902