www.wikidata.id-id.nina.az
Berikut ini merupakan daftar penguasa Kesultanan Sulu Wangsa Kerajaan Sulu merupakan wangsa kerajaan Muslim dari Kepulauan Sulu di Filipina Sultan Sulu Sultan sin Sug سلطان سولو Bekas Kerajaan Penguasa pertama Rajah dan Sharif ul Hashim Penguasa terakhir Mohammed Mahakuttah A Kiram Sultan terakhir yang diakui Kediaman resmi Datu Sangahan Sulu Pendirian 1390 1 Kesultanan Sulu konon didirikan pada tahun 1405 2 Pembubaran 1986 Penuntut takhta Muedzul Lail Tan Kiram Full list Muwallil Wasit IIEsmail Kiram IMahakuttah KiramAguimuddin AbirinJamalul Kiram IIIMohammad Akijal AttiIsmael Kiram IIPhudgal KiramMuedzul Lail Tan KiramFuad KiramMohamad Akjan Ali MuhammadAbdul Rajak AliuddinEddy T Sulaiman Daftar isi 1 Raja pra kesultanan 2 Sultan Banu Hasyim 2 1 Daftar sultan dari tahun 1405 hingga 1936 2 2 Daftar Sultan dari tahun 1936 hingga 1950 2 3 Daftar Sultan dari tahun 1950 hingga 1986 2 4 Daftar Sultan yang memproklamirkan diri dari tahun 1980 hingga 2013 sebagaimana diakui oleh Pemerintah Provinsi Sulu 1 2 5 Penuntut sah saat ini 3 Lihat pula 4 Referensi 5 Pranala luarRaja pra kesultanan suntingSulu dibagi menjadi tiga Kerajaan sebelum Kesultanan muncul Raja Detail 1 Raja Timur Paduka Pahala Paduka Batara 1417 1 Raja Cave Dong Paduka Patulapok 1 Raja Barat Maharaja Kamalud Din Mahalachii Keturunan Paduka Pahala melalui kedua putranya tinggal di Dezhou Tiongkok memiliki nama marga An dan Wen Hashemite Sharif ul Hasyim Sulu tiba di Sulu dan menikahi Putri Dayang dayang Paramisuli dari keluarga kerajaan sebelumnya yang mendirikan Kesultanan Sulu Sultan Banu Hasyim suntingDaftar sultan dari tahun 1405 hingga 1936 sunting Daftar berikut ini menjelaskan pemegang gelar sultan antara tahun 1405 dan 1936 3 Sultan Details 1 Sultan Syariful Hasyim1405 Pendiri kesultanan Sulu yang nama aslinya adalah Sayyid Wal Syarif Abu Bakar Ibnu Ali Zainal Abidin Al Hasyimi Ia mendirikan Kesultanan Kerajaan Sulu pada tahun 1457 dan berganti nama menjadi Paduka Mahasari Maulana al Sultan Sharif ul Hashim yang secara kasar diterjemahkan dari bahasa Arab sebagai Tuan Yang Mulia Pelindung dan Sultan Bangsawan Klan Banu Hashim Sultan dilaporkan telah hidup sekitar tiga puluh tahun di Buansa tempat pertama kesultanan dan makamnya terletak di salah satu lereng di dekat Gunung Tumantangis 2 Sultan Kamal ud Din1480 1505 Putra Sharif ul Hashim yang dia gantikan sebagai sultan 3 Sultan Alaud Din Silsilah Sulu menunjukkan bahwa ia adalah saudara dari Kamalud Din putra Sultan Syariful Hasyim tetapi diyakini tidak akan memproklamirkan Sultan Sulu 4 Sultan Amirul Umara1505 1527 Gelarnya diyakini terjemahan bahasa Arab Maharajah di rajah ditemukan sebagai sultan keempat di beberapa tarsilas Beberapa silsilah Sulu tidak menyebutkannya Dipercaya sebagai Sultan Bolkiah 5 Sultan Muizzul Mutawadi in1527 1548 Dia adalah Maharaja Upo cucu Sharif ul Hashim Beberapa silsilah menyatakan bahwa ia naik takhta ke kesultanan atas kematian Kamalud Din 6 Sultan Nasirud Din I1548 1568 Putra Sultan Muizz ul Mutawadi in Nama marganya adalah Digunung atau Habud menunjukkan bahwa ia dibesarkan di atau diperintah dari bagian dalam Sulu 7 Sultan Muhammad ul Halim1568 1596 Putra Sultan Nasirud Din I Namanya yang lain adalah Pangiran Buddiman yang merupakan nama yang mungkin dia ketahui 8 Sultan Batarah Shah Tengah1596 1608 Putra Sultan Muhammad ul Halim Batarah adalah gelar yang digunakan oleh para penguasa Sulu sedini awal abad ke lima belas dan tawarikh Brunei selalu mengacu pada penguasa Sulu pada masa ini Wafat tanpa pewaris 9 Sultan Muwallil Wasit I1610 1650 Keponakan Sultan Batara Shah Tengah putra saudara perempuannya yang menikahi Sultan Hassan dari Brunei Dia dikenal oleh orang orang Spanyol sebagai Raja Bongsu garis keturunan bangsawannya adalah Brunei Salah satu putrinya menikah Sultan Qudarat dari Maguindanao sementara putri lain menikahi Balatamay Baratamay penguasa Buayan pada tahun 1657 Sekitar tahun 1650 putranya Bachtiar mengambil alih kesultanan Pindah istana Kerajaan Sulu ke Dungun Tawi Tawi setelah Penangkapan Jolo oleh orang orang Spanyol pada tahun 1638 10 Sultan Nasir ud Din II1645 1648 Baik putra Sultan Muwallil Wasit yang memerintah menyusul kekalahan ayahnya di tangan orang orang Spanyol di Jolo atau diyakini sebagai Sultan Qudarat yang menjadi sultan berdasarkan pernikahannya dengan putri sultan sebelumnya setelah itu takhta dikembalikan ke Wasit sekali lagi setelah Sarikula meninggal pada tahun 1648 4 11 Sultan Salahud Din Bakhtiar1649 50 1680 Dikenal otoritas Spanyol sebagai Pangiran Bactial dan pejabat Belanda sebagai Pangiran Batticale Setelah kematiannya ia dipanggil Marhum Karamat Karena usia ayahandanya yang sudah tua serta jumlah pengikut ayahandanya dia tidak menjadi sultan sampai sekitar tahun 1650 jika tidak setahun sebelumnya Dia menempatkan 3 Sultan Sementara Sulu untuk duduk di atas takhta Sulu 1680 1685 karena usia putranya yang sangat muda 12 Sultan Ali Shah Tidak disebutkan dalam silsilah Sulu tetapi menghasilkan ahli waris di Shahabud Din No 15 Pemerintahannya pendek dan damai 13 Sultan Nur ul Azam Putri Sultan Nasirud Din II yang juga dikenal sebagai Pangyan Ampay atau Sitti Kabil Arab yang berarti nyonya agung dan memerintah selama empat atau lima tahun 14 Sultan Al Haqunu Ibn Wali ul Ahad Nama Ibn Wali ul Ahad adalah bahasa Arab untuk putra rajah Muda pewaris Diduga bersaudara Sarikula dan membantu memerintah dengan sepupunya Sultan Salah ud Din 15 Sultan Shahabud Din1685 1710 Putra Salah ud Din Dialah yang membunuh Sultan Kahar ud Din Kuda dari Maguindanao pada tahun 1702 dan menyerahkan Palawan kepada pemerintah Spanyol pada tahun 1705 16 Sultan Mustafa Shafi ud Din1710 1718 Adik laki laki Shahab ud Din dia juga dikenal sebagai Juhan Pahalawan Dia turun tahta takhta demi adiknya Badar ud Din untuk menghindari masalah dinasti masa depan 17 Sultan Badarud Din I1718 1732 Adik laki laki dari dua sultan sebelumnya ia dikenal oleh penulis Spanyol yang berbeda sebagai Bigotillos atau Barbillas atau sebagai el Rey Viejo de Tawi Tawi Ibundanya adalah seorang wanita Tirun dari pantai timur laut Kalimantan Pada tahun 1732 keponakan atau keponakan besar memperebutkan pemerintahannya yang menyebabkan ia pensiun ke Tawi Tawi di mana ia kemudian dikenal sebagai Sultan Dungun Dia meninggal pada sekitar tahun 1740 di Dungun selama masa pemerintahan putranya Azimud Din I 18 Sultan Nasarud Din1732 1735 Dia adalah putra atau cucu laki laki oleh anak perempuan Shahab ud Din dan dikenal oleh orang orang Spanyol sebagai Datu Sabdula bahasa Arab Abdullah Pada 1731 ia menantang kekuasaan Badar ud Din memaksa yang terakhir untuk mengambil cuti dan pensiun pada 1732 Intrik Badar ud Din menyebabkan proklamasi Azim ud Din putra Badar ud Din sebagai sultan pada tahun 1735 Setelah serangkaian pertempuran sengit antara faksi Nasar ud Din dan Azim ud Din yang pertama pergi ke Maimbung di mana ia pada umumnya tetap tinggal sampai ia meninggal pada sekitar tahun 1735 Ia juga disebut sebagai Dipatuan 19 Sultan Alimud Din I1735 17481764 1773 Putra Badarud Din Keluarga kerajaannya kemudian dikenal sebagai Keluarga Kesultanan Pertama Kesultanan Sulu Ayahnya memproklamirkannya sebagai penguasa di Tawi Tawi pada tahun 1735 Pada tahun 1736 setelah beberapa intrik membuka jalan sejumlah Datus meminta Alimud Din untuk memindahkan istananya dari Dungun ke Bauang Jolo Tetapi perjuangan politik pada 1748 memaksanya meninggalkan Jolo untuk Basilan dan kemudian Zamboanga Adik laki lakinya Datu Bantilan kemudian memproklamirkan sultan Sementara itu dia pergi ke Manila di mana dia tinggal untuk beberapa waktu termasuk beberapa tahun penjara Dia mengembalikan seorang lelaki tua ke Jolo pada tahun 1764 Pada tahun yang sama pada tanggal 8 Juni dia secara resmi dikembalikan ke takhta Pada 1773 bosan urusan negara ia secara resmi menyerahkan urusan negara kepada putranya Muhammad Israil Dia memiliki dua periode pemerintahan 1735 1748 dan 1764 1773 20 Sultan Bantilan Muizzud Din1748 1763 Dikenal para pejabat dan pendeta Spanyol sebagai Datu atau Pangiran Bantilan ia adalah adik laki laki dari Alimud Din I Keluarganya kemudian dikenal sebagai Kesultanan Sulu Pewaris Kedua Keluarga Maharajah Adinda pewaris baris kedua ke Kesultanan Sulu setelah pewaris baris pertama 21 Sultan Mohammad Israel1773 1778 Salah satu putra Alimud Din I yang menyerahkan kekuasaannya kepada putranya pada bulan November 1773 Mohammad Israel tidak secara formal mengambil alih kekuasaan sampai awal tahun berikutnya Dia diyakini telah diracuni oleh partisan dari sepupunya atau sepupunya sendiri Alimud Din II putra Sultan Bantilan Muizzud Din I pada tahun 1778 22 Sultan Alimud Din II1763 17641778 1789 Putra Muizzud Din I ia memerintah Sulu dengan saudaranya setelah kematian ayahanda mereka dimulai pada sekitar pertengahan tahun 1763 Pada akhir tahun itu Alimud Din II telah menjadi untuk semua tujuan praktis Sultan Dengan kedatangan pamandanya Alimud Din I dari Manila pada 1764 yang ia terima dengan baik Alimud Din II meninggalkan pengikutnya untuk Parang Pada tahun 1778 ia menggantikan Muhammad Israel Ia memerintah sampai kematiannya pada 1789 23 Sultan Sharapud Din1789 1808 Anak laki laki lain dari Alimud Din I dia hidup sampai usia yang sangat tua Sepuluh tahun sebelumnya orang orang Spanyol mengharapkan dia mati setiap saat dan karena itu khawatir bahwa seorang pengganti yang antagonis terhadap mereka mungkin akan naik takhta 24 Sultan Alimud Din III1808 Putra Sharapud Din dia meninggal pada tahun yang sama dengan ayahandanya Menurut sebuah laporan ia memerintah hanya selama empat puluh hari Kemungkinan besar dia meninggal dalam wabah cacar yang melanda melalui Jolo tahun itu 25 Sultan Aliyud Din I1808 1821 Adik laki laki Alimud Din III 26 Sultan Shakirul Lah1821 1823 Saudara Aliyud Din I 27 Sultan Jamalul Kiram I1823 1844 Menurut beberapa sumber nama aslinya adalah Muwalil Wasit sepupu Sultan Brunei Nasiruddin yang keponakannya suami Mohandun adalah Maharaja Anddin dari Brunei Muwalil Wasit adalah putra Alimud Din III 28 Sultan Moh Pulalun Kiram1844 1862 Putra Jamalul Kiram I yang sepupunya Maharaja Adinda putra Mohandun pada tahun 1859 dijadikan Putra Mahkota Sultan Pulalun karena yang terakhir tidak memiliki anak 29 Sultan Jamal ul Azam1862 1881 Proksi Mohammad Pulalun Kiram Pada tanggal 22 Januari 1878 ia menandatangani perjanjian di mana wilayah bagian timur Kalimantan utara diserahkan kepada konsul Austro Hungaria Baron von Overbeck 5 Sultan Jamalul Azam I berputra Datu Muharram gelar Datu Panglima Besar berputra Datin Rimba atau Aji Meretam bergelar Aji Ratu Rubia gelar Aji Ratu Agung I Permaisuri Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Isteri Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan Ibu dari Sultan Aji Muhammad Alimuddin dan Aji Pangeran Ainuddin 30 Sultan Badarud Din II1881 1884 Seorang keturunan Paduka Batara raja Sulu timur yang telah meninggal di Denzou Tiongkok Sultan Badaruddin berusia 19 tahun meninggal pada tahun 1884 tanpa meninggalkan ahli waris laki laki 31 Sultan Harun Ar Rashid1886 1894 Keturunan Alimud Din I melalui Datu Putong Intrik intrik Spanyol menyebabkan proklamasinya sebagai sultan oleh beberapa Datus pada tahun 1881 hingga dipaksa untuk turun takhta pada tahun 1894 demi Jamalul Kiram II adik laki laki Badarud Din II yang telah diproklamasikan sebagai Sultan Sulu pengunduran diri menjadi pengakuan oleh otoritas Spanyol legitimasi Jamalul Kiram II Harun Ar Rashid pensiun ke Palawan di mana dia meninggal pada bulan April 1899 32 Sultan Jamalul Kiram II1894 1936 Adik laki laki Badarud Din II Dia memproklamasikan Sultan Sulu oleh pengikutnya pada tahun 1884 sebagai putra Jamalul A Lam Menurut beberapa sumber nama aslinya adalah Amirul Kiram Awal II Proklamasinya sebagai sultan ditentang oleh Datu Aliud Din cucu Sultan Shakirul Lah tetapi tidak berhasil Aliud Din terpaksa melarikan diri ke Basilan Adalah Harun Ar Rashid yang mencoba menengahi antara Jamalul Kiram dan Aliud Din sampai orang orang Spanyol berpikir bahwa perlu untuk Harun Ar Rashid sendiri memproklamasikan Sultan Orang orang Spanyol akhirnya dipimpin untuk berurusan dengan Jamalul Kiram II sebagai Sultan Sulu terlepas dari penolakan berulang ulang untuk pergi ke Manila pada kunjungan kenegaraan Pada tahun 1915 Jamalul Kiram II secara virtual menyerahkan kekuasaan politiknya kepada pemerintah Amerika Serikat berdasarkan Perjanjian Carpenter 1915 Jamalul Kiram II meninggal pada 7 Juni 1936 tanpa meninggalkan putra atau pewaris manapun Meskipun ia memiliki tujuh anak perempuan tidak ada wanita yang dapat ditunjuk sebagai pewaris atau penerus menurut hukum Islam 6 Daftar Sultan dari tahun 1936 hingga 1950 sunting Kedaulatan politik Kesultanan dihapuskan pada 1915 6 7 8 9 Namun kekuatan bukan penguasa seperti hak untuk memberikan gelar serta otoritas budaya kepemilikan dan agama tetap Keturunan keluarga kerajaan masih diakui dan dihormati sebagai bangsawan de facto royalti oleh orang orang di Sulu dan oleh orang lain Setelah kematian Sultan Jamalul Kiram II pada tahun 1936 Pemerintah Filipina para penerus kedaulatan ke Amerika Serikat memutuskan untuk tidak mengakui keberlangsungan kesultanan Sulu menurut sebuah surat kepada Gubernur Kalimantan Utara tanggal 28 Juli 1936 dari Konsul Jenderal Kerajaan Inggris di Manila Setelah keputusan itu beberapa penggugat yang sah dan pretender takhta Sulu muncul Selama Perang Dunia II pasukan Jepang dan Amerika memberikan pengaruh dalam urusan kesultanan masing masing mengakui pendukung pretensi dari agenda mereka Sultan Detail 1 Sultan Bomid Din I1936 1973 Adik laki laki kedua dari Sultan Badarud Din II dan Sultan Jamalul Kiram II Dia memproklamasikan Sultan Sulu dengan suara langsung dari orang orang selama Ruma Bichara yang diadakan di Parang Sulu pada tanggal 11 April 1936 sementara Sultan Jamalul Kiram II sedang sekarat tetapi dia tidak diakui secara luas dan dikalahkan oleh para pesaingnya selama Perang Dunia II Gugatannya ditolak oleh pemerintah Filipina pada tahun 1962 mendukung Sultan Esmail E Kiram I 2 Muwallil Wasit II1936 Dia adalah adik dari Sultan Badarud Din II dan Sultan Jamalul Kiram II dan Raja Muda putra mahkota kesultanan Dia secara sah dipilih oleh Ruma Bichara Datus dan Syarif sebagai sultan baru Enam bulan kemudian sebelum upacara penobatan resmi berlangsung dia dibunuh 10 Keabsahannya sebagai pewaris takhta dan posisinya sebagai putra mahkota Jamalul Kiram II dikonfirmasi lagi oleh Pengadilan Sesi dari apa yang disebut pengadilan McKaskie memerintah pada tahun 1939 mengidentifikasi ahli warisnya sebagai penguasa wilayah Kalimantan Utara Mohammed Esmail Kiram adalah putra sulung Muwallil Wasit II dan diakui sebagai penerus Sultan Sulu 3 Amirul Umara I1937 1950 Diakui sebagai Sultan Sulu oleh pemerintah Jepang Sebagai Datu Ombra Amilbangsa ia adalah suami Dayang Dayang Piandao yang adalah putri Sultan Badarud Din II setelah kematiannya ia diadopsi oleh Sultan Jamalul Kiram II setelah kematiannya di Sesi Court of North Borneo pada 16 Agustus 1937 diberikan hak administrasi dan warisnya atas properti dan kreditnya Dia menyuruhnya memproklamirkan Sultan Amirul Umara I dan dia memerintah dari Maimbung Setelah kekalahan Jepang dan kematian Dayang Dayang Piandao pewaris mereka Sultan Shariful Hashim juga dikenal sebagai Sultan Eric dituduh melakukan pembunuhan dan pemerasan yang menyebabkan dia melarikan diri ke Sandakan Sabah kepada pamandanya sepupu sultan Datu Bachtiyal putra Sultan Jainar Abirin juga dikenal sebagai Datu Tambuyong di mana dia sekarang tinggal Setelah itu Sultan Amirul Umara I turun takhta 4 Jainal Abirin1937 1950 Terlahir Datu Tambuyong ia adalah cicit Sultan Shakirul Lah dan didukung oleh Pasukan Amerika Ia memerintah dari Patikul tetapi mengundurkan diri pada tahun 1950 Daftar Sultan dari tahun 1950 hingga 1986 sunting nbsp Silsilah yang dikeluarkan oleh Lembaran Negara Republik Filipina pada puncak Konflik Sabah 2013 Pada tahun 1962 Presiden Filipina Diosdado Macapagal secara resmi mengakui keberlangsungan Kerajaan Kesultanan Sulu dan pada 24 Mei 1974 secara resmi mengakui Sultan Mohammad Mahakuttah Kiram bertakhta 1974 1986 di bawah Memo Order 427 yang dikeluarkan oleh Presiden Filipina Ferdinand Marcos dan yang menyatakan bahwa Pemerintah selalu mengakui Kesultanan Sulu sebagai penuntut sah untuk wilayah historis Republik Filipina dan bahwa Mahakuttah A Kiram secara resmi diakui sebagai Sultan Sulu dengan pemerintah diwajibkan untuk mendukung penobatannya pada tanggal itu putra sulungnya yang berusia 8 tahun Muedzul Lail Tan Kiram dimahkotai di samping ayahnya sebagai Raja Muda Putra Mahkota Pada tanggal 16 Februari 1986 Muedzul Lail Tan Kiram menggantikan ayahandanya menjadi Kepala Wangsa Kerajaan Sulu Sebagai putra tertua dari mantan Sultan Mahakuttah dia adalah pewaris sah dari takhta Kesultanan Sulu 11 Daftar berikut ini menjelaskan pemegang gelar Sultan antara tahun 1950 dan 1986 yang secara resmi diakui oleh Pemerintah Filipina Sultan Detail 1 Sultan Mohammed Esmail Kiram I Esmail E Kiram I 1950 1974 Dia adalah putra tertua Raja Muda Muwallil Wasit II dan penerus yang diakui secara hukum untuk Sultan Sulu Sultan Mohammed Esmail Kiram diberikan wewenang kepada pemerintah Filipina di bawah administrasi Presiden Diosdado Macapagal pada tanggal 12 September 1962 dan Presiden Ferdinand Marcos pada tahun 1972 di mana dokumen dokumen pemerintah Filipina lagi secara resmi mengakui keberlangsungan kesultanan Sulu dan kantor Sultan Sulu Putra tertuanya Datu Mohammed Mahakuttah A Kiram adalah Raja Mudanya Putra Mahkota 12 2 Sultan Mohammed Mahakuttah Abdullah Kiram1974 1986 Dia adalah putra tertua Sultan Mohammed Esmail E Kiram I dan pewaris takhta Dia adalah Sultan terakhir Sulu yang diakui secara resmi oleh Ruma Bichara dan oleh pemerintah Filipina Dalam Memorandum Order 427 1974 Presiden Filipina saat itu Ferdinand Marcos menyatakan bahwa Mahakuttah A Kiram adalah ahli waris yang sah dan bahwa pemerintah berkewajiban untuk mendukung penobatannya sebagai Sultan Sulu 13 yang terjadi pada 24 Mei 1974 Muedzul Lail Tan Kiram putra tertua yang saat itu berusia 8 tahun dimahkotai di samping ayahandanya sebagai Raja Muda Putra Mahkota Sulu 14 Daftar Sultan yang memproklamirkan diri dari tahun 1980 hingga 2013 sebagaimana diakui oleh Pemerintah Provinsi Sulu 1 sunting Setelah kematian Sultan Mahakuttah A Kiram pemerintah nasional Filipina gagal secara resmi mengakui Sultan yang baru Mahakutta Putra Mahkota Muedzul Lail Kiram pewaris takhta sesuai dengan garis suksesi yang diakui oleh pemerintah Filipina dari 1915 hingga 1986 berusia 20 tahun setelah kematian ayahandanya 15 Karena usianya yang masih muda ia gagal menuntut takhta pada saat ketidakstabilan politik di Filipina yang menyebabkan revolusi damai dan penghapusan Presiden Marcos berikutnya Kesenjangan dalam kepemimpinan kesultanan diisi oleh penuntut mahkota dari cabang saingan Oleh karena itu Sultan sultan berikut tidak dimahkotai dengan dukungan atau menerima pengakuan resmi dari pemerintah Filipina sebagai pendahulu mereka hingga tahun 1986 Namun pemerintah nasional Filipina memutuskan untuk berurusan dengan satu atau lebih dari pengadu ini mengenai isu isu mengenai kesultanan urusan Sultan Detail 1 Mohammed Punjungan Kiram1980 1983 Adik laki laki Sultan Esmail E Kiram I Pada 11 Oktober 1939 Pengadilan Sesi Borneo Utara memberinya hak administrasi atas properti dan kredit dari almarhum ayahandanya Raja Muda Muwallil Wasit II Punjungan Kiram dijadikan Mahkota Pangeran di bawah Sultan Esmail E Kiram I dengan syarat bahwa ia mengalihkan haknya menjadi putra Sultan ketika putranya berusia dewasa Kondisi ini jarang digunakan karena hukum suksesi akan dipersulit oleh ketentuan ketentuan yang tidak normal tersebut Undang undang hak anak sulung dari suksesi hanya memungkinkan untuk pewaris lelaki pemegang gelar dan penerus Punjungan Kiram harus menjadi putra tertuanya Jamalul Kiram III Ketika kondisi itu dipenuhi bukannya mengundurkan diri dari posisinya sebagai Raja Muda Punjungan Kiram mengasingkan dirinya ke Malaysia dan kemudian kembali ke kontes pemerintahan keponakannya Mahakuttah A Kiram yang telah secara sah menggantikannya sebagai Putra Mahkota dan yang kemudian diakui oleh Presiden Ferdinand Marcos sebagai Sultan berdasarkan Mahakuttah A Kiram menjadi Putra Mahkota dan atas rekomendasi Abraham Rasul Punjungan Kiram adalah ayahanda dari Jamalul Kiram III dan Esmail Kiram II 2 Aguimuddin Abirin1983 Dari keluarga Jainal Abirin ia merebut gelar itu untuk waktu yang singkat 3 Jamal ul Kiram III1983 1990 2012 2013 Putra sulung Punjungan Kiram dan kakak laki laki dari Esmail Kiram II 16 Dia adalah apa yang disebut Sultan Interim Sulu dari 1974 1981 selama tidak adanya ayahnya di Sabah tetapi tidak diakui oleh pemerintah Filipina Pada 1986 ia memproklamasikan dirinya sebagai Sultan Sulu ia kemudian pensiun digantikan oleh Mohammad Akijal Atti pada tahun 1990 17 Dia melanggar hukum suksesi kesultanan dengan meninggalkan Sulu ke Manila untuk memasuki politik Sebuah perselisihan selama satu dasawarsa atas hak suksesi dalam keluarga berakhir pada 11 November 2012 ketika pengadu bertemu dan Jamalul Kiram III diproklamasikan sebagai sultan bersama dengan saudaranya Esmail Kiram II Dia kemudian memproklamasikan Agbimuddin Kiram sebagai Raja Muda pewaris Pada Februari 2013 ia mengorganisasikan intrusi ke bagian timur Sabah yang berubah menjadi kebuntuan kekerasan dan dia dicap sebagai teroris oleh pemerintah negara bagian Malaysia dan Sabah ketika para pengikutnya membunuh personil keamanan Malaysia dan memutilasi tubuh mereka dan berniat mengambil warga Sabahan sebagai sandera 18 19 20 21 Jamalul Kiram III meninggal pada tanggal 20 Oktober 2013 4 Mohammad Akijal Atti1990 1999 Menggantikan Jamalul Kiram III pada tahun 1990 sebagai wali penguasa dan digantikan oleh saudara Jamalul Kiram Esmail Kiram II pada tahun 1999 5 Esmail Kiram II1999 2015 Putra kedua Punjungan Kiram dan adik laki laki Jamalul Kiram III Karena ejaan regional yang berbeda seperti yang dapat ditemukan di situs pemerintah dan surat kabar namanya muncul sebagai Esmail Esmael Ismail atau Ismael Dia memproklamasikan dirinya sebagai Sultan yang Bertakhta dikonfirmasi oleh para tetua Sulu pada tahun 2001 ketika kakandanya Jamalul Kiram III meninggalkan Sulu ke Manila untuk memasuki dunia bisnis dan politik Perjanjian November 2012 memungkinkan Jamalul Kiram III untuk sekali lagi memproklamirkan Sultan bersama Esmail Kiram II dan saudara mereka Agbimuddin Kiram dikonfirmasi sebagai Raja Muda pewaris kepada keduanya Sultan Esmail Kiram II diakui Jamalul Kiram III sebagai saudara tertua sebagai pemimpin dan penyelenggara sah dari Februari 2013 Sabah menyambut Raja Muda Agbimuddin Kiram Seperti yang disetujui oleh keluarga dan karena penyakit Jamalul Kiram yang menata dirinya sebagai Sultan yang Tepat telah turun takhta Kepulangan ini menyebabkan kebuntuan karena tidak populernya Jamalul Kiram yang keduanya menerima kritik 22 Abdulah Kiram adalah putranya dan mungkin pewaris tetapi saudaranya Agbimuddin Kiram dikonfirmasi sebagai Raja Muda pewaris pada tahun 2012 memimpin kebuntuan Sabah pada tahun 2013 dan meninggal pada tanggal 13 Januari 2015 saat masih bersembunyi Sultan Esmail Kiram II meninggal pada 19 September 2015 Penuntut sah saat ini sunting Berikut ini adalah penuntut saat ini Sultan Detail 1 Fuad Abdullah Kiram I Fuad Abdullah Kiram I adalah adik dari Sultan Mohammed Mahakuttah Abdullah Kiram Sultan Sulu terakhir yang secara resmi diakui oleh pemerintah Filipina Dia adalah penggugat Sultan Detail 2 Muedzul Lail Kiram Tan Sultan Muedzul Lail Tan Kiram putra tertua pewaris sah dan pengganti Sultan Mohammed Mahakuttah A Kiram sultan 1974 1986 adalah kepala Wangsa Kerajaan Sulu dari tanggal 16 Februari 1986 hingga saat ini Sebagai anak delapan tahun pada 24 Mei 1974 ia dinobatkan sebagai Raja Muda Putra Mahkota pewaris takhta dari Kesultanan Sulu pada hari yang sama ayahandanya dinobatkan sebagai Sultan Sulu Penobatan ini dari Sultan dan Raja Muda didukung oleh Ferdinand Marcos dalam kapasitasnya sebagai Presiden Filipina Memorandum Order No 427 yang dikeluarkan pada saat itu menegaskan Pemerintah selalu mengakui Kesultanan Sulu sebagai penuntut sah untuk wilayah historis Republik Filipina Dalam dokumen ini Sultan Moh Mahakuttah A Kiram dan saat itu Putra Mahkota Muedzul Lail Tan Kiram secara resmi diakui oleh Republik Filipina sebagai pemegang sah dan penerus sah Kesultanan Sulu yang bersejarah Pada tanggal 16 Februari 1986 setelah Sultan Mohammed Mahakuttah A Kiram dari Sulu dan Borneo Utara meninggal Muedzul Lail Tan Kiram menjadi Kepala Wangsa Kerajaan Sulu dan Kalimantan Utara Dinasti Kiram Selama masa jabatannya sebagai Raja Muda Muedzul Lail Tan Kiram belajar di Universidad de Zamboanga Zamboanga City Filipina dan dianugerahi gelar Bachelor of Arts Yang Mulia melanjutkan studi lebih lanjut di Lahore Pakistan selama tahun 1995 dan 1996 Pada tahun 2011 Muedzul Lail Tan Kiram menjalankan hak hak dinasnya sebagai honour kehormatan font of honour untuk melembagakan dan mendirikan Royal dan Hashemite Order of the Pearl of Sulu menjadi Grand Sayyid Grand Master pertama dari urutan ini Muedzul Lail Tan Kiram dimahkotai sebagai Sultan Sulu dan Borneo Utara ke 35 pada tanggal 16 September 2012 Acara penobatan berlangsung di Mainbung Sulu di hadapan para pejabat agung pejabat setempat tamu asing pejabat lainnya dan sejumlah besar orang orang Sulu Setelah penobatan Yang Mulia menegaskan kembali sebagai sultan de jure institusi dinasti sebelumnya dari Royal Order of the Pearl juga menegaskan kembali posisinya dalam Ordo sebagai Grand Sayyid 23 24 Lihat pula suntingDaftar pretender saat ini Pretender Penghapusan monarkiReferensi sunting a b Chronological Self Rule and Sultanate Provincial Government of Sulu Philippines Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 May 2013 Diakses tanggal 7 January 2015 Usman Edd 10 February 2010 Heirs of Sulu Sultanate urged to attend general convention Diakses tanggal 21 December 2010 Adib Majul Cesar 1999 Muslims in the Philippines University of the Philippines Press ISBN 971 542 188 1 Asian Studies Philippine Center for Advanced Studies University of the Philippines System 1978 hlm 15 International Court of Justice 2003 Summaries of Judgments Advisory Opinions and Orders of the International Court of Justice 1997 2002 United Nations Publications hlm 268 ISBN 978 92 1 133541 5 a b Why Sultan is dreaming Daily Express 27 March 2013 Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 June 2015 Diakses tanggal 1 January 2016 Graham Kemp Douglas P Fry 2004 Keeping the Peace Conflict Resolution and Peaceful Societies Around the World Psychology Press hlm 124 ISBN 978 0 415 94761 9 K S Nathan Mohammad Hashim Kamali January 2005 Islam in Southeast Asia Political Social and Strategic Challenges for the 21st Century Institute of Southeast Asian Studies hlm 52 ISBN 978 981 230 282 3 Memorandum Carpenter Agreement Government of the Philippines 22 March 1915 Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 October 2015 Diakses tanggal 17 October 2015 THE PHILIPPINES Wasit to Paradise Time 30 November 1936 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 08 27 Diakses tanggal 2018 11 17 Line of succession of the Sultans of Sulu of the Modern Era Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 03 02 Diakses tanggal 26 February 2013 Juanito Alli Bruno 1973 The Social World of the Tausug A Study in Philippine Culture and Education Centro Escolar University Research and Development Center Memorandum Order No 427 s 1974 Official Gazette Office of the President of the Philippines Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 03 05 Diakses tanggal 27 February 2013 Structure of Sultanate Royal House of Sulu Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 06 26 Diakses tanggal 26 April 2011 tepercaya Karon David Datu Muedzul Lail Tan Kiram iginiit na siya ang karapat dapat na lider ng mga taga Sulu GMA News dalam bahasa Tagalog YouTube Diakses tanggal 29 March 2013 1 Diarsipkan 13 May 2013 di Wayback Machine So who s the real sultan The Star 13 July 2008 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 11 18 Diakses tanggal 31 October 2015 Heirs of Sultan of Sulu pursue Sabah claim on their own Philippine Daily Inquirer 16 February 2013 Diakses tanggal 20 February 2013 Press Statement Meeting with the Secretary of Foreign Affairs of the Philippines H E Albert F del Rosario on 4 March 2013 Ministry of Foreign Affairs Malaysia 5 March 2013 Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 March 2013 Diakses tanggal 7 March 2013 Semporna villagers beat to death ex Moro commander The Star 3 March 2013 Diakses tanggal 11 October 2013 Sabahans will not forget Lahad Datu incident Musa Bernama The Borneo Post 30 June 2013 Diakses tanggal 11 October 2013 Marlon Calleja Ramos Sabah pullout talks begin Philippine Daily Inquirer Diakses tanggal 12 May 2013 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 01 31 Diakses tanggal 2018 11 17 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 03 02 Diakses tanggal 2018 11 17 Pranala luar suntingLine of succession of the Sultans of Sulu of the Modern Era Diarsipkan 2013 03 02 di Wayback Machine Treaty of Friendship between the Kingdom of Bunyoro Kitara Uganda and the Sultanate of Sulu and North Borneo Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Daftar Sultan Sulu amp oldid 24132774