www.wikidata.id-id.nina.az
Chiune Sugihara 杉原千畝 code ja is deprecated Sugihara Chiune 1 Januari 1900 31 Juli 1986 adalah seorang diplomat Jepang yang menyelamatkan ribuan orang Yahudi pada masa Perang Dunia II ketika ia menjabat sebagai konsul Kekaisaran Jepang di Lituania Ia adalah salah seorang yang tampaknya tidak mempunyai motivasi lain kecuali melakukan apa yang benar dan belakangan dikenal sebagai Schindler Jepang Chiune SugiharaFoto Chiune SugiharaLahir1 Januari 1900Mino Gifu JepangMeninggal31 Juli 1986Fujisawa JepangPekerjaanDiplomat Daftar isi 1 Awal kehidupan 2 Kantor Luar Negeri Manchuria 3 Lituania 4 Mengundurkan diri 5 Kehidupan di kemudian hari 6 Nama alias 7 Daftar sebagian orang yang diselamatkan oleh Sugihara 8 Sumber sumber 8 1 Film dan media lain 8 2 Buku buku 9 Referensi 10 Lihat pula 11 Pranala luarAwal kehidupan suntingChiune Sugihara dilahirkan pada 1 Januari 1900 di Mino City daerah pedesaan di Prefektur Gifu dari wilayah Chubu di Jepang dari ayah kelas menengah Yoshimizu Sugihara dan ibu dari kelas samurai Yatsu Sugihara Ia adalah anak kedua dari lima orang anak lelaki dan seorang anak perempuan Ketika ia lahir ayahnya bekerja di kantor pajak di Kouzuchi kota dan keluarganya tinggal di sebuah kuil yang dipinjam sebuah candi Budha Kyosenji dekatnya dan ia lahir sana Dia adalah anak kedua di antara lima anak laki laki dan satu perempuan 4 ayah dan keluarganya pindah kantor pajak dalam cabang kantor Administrasi pajak Nagoya satu demi satu in 1903 Meiji 36 keluarganya pindah ke Asahi Desa di Niu gun Fukui Prefecture Pada tahun 1904 Meiji 37 mereka pindah ke prefektur Yokkaichi kota Mie Pada tahun 1905 Meiji 38 25 Oktober mereka pindah ke Nakatsu Town Ena gun Gifu Prefecture Pada tahun 1906 Meiji 39 Pada 2 April Chiune masuk Nakatsu Kota Municipal Sekolah Dasar sekarang Sekolah Dasar Nakatsugawa Kota Minami di Gifu Prefecture Pada tahun 1907 Meiji 40 31 Maret ia dipindahkan ke Kuwana Municipal Sekolah Dasar Kuwana di Prefektur Mie saat Kuwana Municipal Nissin Sekolah Dasar Pada bulan Desember tahun yang sama ia mentransfer ke Nagoya Municipal Furuwatari Sekolah Dasar sekarang Nagoya Municipal Heiwa Sekolah Dasar Pada 1912 ia lulus sebagai siswa terbaik dari Sekolah Furuwatari lalu melanjutkan sekolahnya ke Daigo Chugaku kini SMU Zuiryo Nagoya sebuah gabungan SMP dan SMU Ayahnya ingin agar ia mengikuti jejaknya sebagai dokter namun ia dengan sengaja menggagalkan diri dalam ujian masuknya dengan hanya menuliskan namanya saja pada kertas kertas ujiannya Sebaliknya ia masuk ke Universitas Waseda pada 1918 dan mengambil sastra Inggris Pada 1919 ia lulus dalam ujian Bea Siswa Kementerian Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Jepang merekrutnya dan menugasinya ke Harbin Tiongkok Di sana ia juga belajar bahasa Rusia dan bahasa Jerman dan belakangan menjadi ahli dalam masalah Rusia Kantor Luar Negeri Manchuria suntingKetika Sugihara bertugas di Kantor Luar Negeri Manchuria ia ikut serta dalam perundingan perundingan dengan Uni Soviet tentang Jalur Kereta Api Manchuria Utara Ia melepaskan jabatannya sebagai Wakil Menteri Luar Negeri di Manchuria sebagai protes atas perlakuan yang buruk oleh bangsa Jepang terhadap rakyat Tiongkok setempat Sementara di Harbin ia menjadi seorang Kristen Ortodoks dan menikah dengan seorang perempuan Rusia Putih yang bernama Klavdia Mereka bercerai pada 1935 sebelum ia kembali ke Jepang Di Jepang ia menikah dengan Yukiko Kikuchi yang kemudian mengganti namanya menjadi Yukiko Sugihara 杉原幸子 code ja is deprecated Sugihara Yukiko setelah pernikahannya Mereka mendapatkan tiga orang anak lelaki Chiune Sugihara juga bertugas di Departemen Informasi dari Kementerian Luar Negeri dan sebagai penerjemah bagi perwakilan Jepang di Helsinki Finlandia Lituania suntingPada 1939 ia menjadi wakil konsul pada Konsulat Jepang di Kaunas Lituania saat itu disebut Kovno bahasa Yiddish קובנה bahasa Polandia Kowno Tugas tugasnya yang lain adalah melaporkan gerak gerik pasukan pasukan Soviet dan Jerman Menurut Dr Ewa Palasz Rutkowska 1 Sugihara tentu akan bekerja sama dengan intelijen Polandia sebagai bagian dari kerja sama Jepang Polandia yang lebih besar Setelah Pakta Molotov Ribbentrop diikuti Invasi Polandia oleh Jerman pada 1 September 1939 dan pengambilalihan Lituania oleh Uni Soviet pada tahun 1940 banyak pengungsi Yahudi dari Polandia dan Lituania yang berusaha mendapatkan visa keluar Tanpa visa itu perjalanan akan berbahaya dan mereka tidak mungkin menemukan negara yang bersedia mengeluarkannya Ratusan pengungsi datang ke konsulat Jepang di Kaunas berusaha mendapatkan visa ke Jepang Konsul Belanda Jan Zwartendijk telah memberikan kepada mereka izin perjalanan resmi ke negara tujuan ketiga yakni Curacao sebuah pulau Karibia dan koloni Belanda yang tidak membutuhkan visa masuk atau ke Guyana Belanda setelah kemerdekaan Guyana Belanda berganti nama menjadi Suriname Pada saat itu pemerintah Jepang menganut kebijakan resmi netral terhadap orang orang Yahudi namun menuntut bahwa visa hanya dikeluarkan bagi mereka yang telah melalui prosedur prosedur imigrasi yang semestinya dan mempunyai cukup dana Kebanyakan para pengungsi itu tidak memenuhi kriteria kriteria ini Sugihara dengan taat menghubungi Kementerian Luar Negeri Jepang hingga tiga kali untuk meminta petunjuk Setiap kali Kementerian menjawab bahwa siapapun yang memperoleh visa Jepang harus memiliki visa ke negara tujuan ketiga untuk keluar dari Jepang tanpa kecuali Dari tanggal 31 Juli hingga 28 Agustus 1940 Sugihara mulai mengeluarkan visa atas inisiatifnya pribadi setelah berkonsultasi dengan istrinya Berulang kali ia mengabaikan persyaratan persyaratan memperoleh visa Jepang Walaupun jelas jelas melanggar perintah yang diberikan atasannya Sugihara mengeluarkan visa transit 10 hari melalui Jepang untuk orang orang Yahudi Dengan jabatannya dan budaya dalam Kementerian Luar Negeri Jepang tindakan Sugihara mengeluarkan visa atas inisiatif pribadi adalah tindakan luar biasa dan tidak pernah terjadi sebelumnya Ia membujuk para pejabat Soviet yang setuju untuk mengizinkan orang orang Yahudi bepergian melalui negara itu via Jalur kereta api Trans Siberia dengan membayar lima kali harga tiket biasa Sugihara terus menulisi visa dengan tangannya sendiri konon hingga 18 20 jam per hari hingga jumlah visa yang diterbitkan setiap hari sama dengan jumlah rata rata visa yang dikeluarkan dalam sebulan hingga 4 September 1940 ketika ia harus meninggalkan posnya sebelum konsulat Jepang ditutup Pada saat itu ia telah mengeluarkan ribuan visa kepada orang orang Yahudi banyak di antaranya adalah kepala keluarga yang dapat membawa serta keluarga keluarga mereka Menurut para saksi ia masih mengeluarkan visa sementara ia transit di hotel dan setelah menumpang kereta api melemparkan visa visa itu kepada kumpulan pengungsi yang putus asa menantikan di luar jendela kereta bahkan sementara kereta mulai berangkat Jumlah keseluruhan visanya diperdebatkan antara 2 139 hingga 10 000 Kemungkinan besar jumlahnya lebih rendah meskipun visa keluarga memungkinkan beberapa orang bepergian dengan menggunakan satu visa saja juga diterbitkan sehingga jauh lebih banyak orang yang berhasil memanfaatkannya Pihak intelijen Polandia menerbitkan sejumlah visa palsu Banyak pengungsi yang menggunakan visa mereka untuk pergi melintasi Uni Soviet ke Vladivostok dan kemudian menumpang kapal ke Kobe Jepang di sana ada sebuah komunitas Yahudi Rusia Dari sana 1 000 orang pergi ke tujuan lain seperti Amerika Serikat dan Mandat Britania atas Palestina Sisa dari mereka yang bertahan karena visa Sugihara Zwartendijk tinggal di Jepang hingga mereka dideportasi ke Shanghai yang dikuasai Jepang di kota ini pun sudah ada sebuah komunitas Yahudi yang besar Sebuah kelompok yang terdiri atas 30 orang yang semuanya bernama Jakub Goldberg tiba suatu hari di Tsuruga dan dikirim ke kota Nakhodka di Rusia Kebanyakan dari sekitar 20 000 orang Yahudi lolos dari Holocaust di ghetto Shanghai hingga Jepang menyerah pada 1945 Meskipun Jerman menekan pemerintah Jepang agar menyerahkan atau membunuh para pengungsi Yahudi itu pemerintah Jepang melindungi kelompok itu Dalam buku berjudul The Fugu Plan 2 sebuah buku tentang Rencana Fugu tahun 1930 an Rabi Marvin Tokayer mengajukan sebuah hipotesis itu adalah perwujudan rasa terima kasih atas pinjaman sebesar AS 196 juta yang diberikan oleh seorang bankir Yahudi dari New York Jacob Schiff kepada Jepang dana itu menolong mereka menang dalam Perang Rusia Jepang 1905 Sebuah hipotesis yang lebih luas yang juga menjelaskan motivasi rencana tahun 1930 an itu berkaitan dengan anggapan tentang kekuatan ekonomi orang orang Yahudi sebagian merupakan penafsiran yang dikembangkan para pemimpin Jepang yang telah membaca pamflet pamflet antisemitisme yang menyebut orang Yahudi sangat kaya dan mempunyai kekuasaan besar yang dianggap positif oleh Kekaisaran Jepang Akhirnya para pemimpin Yahudi menunjukkan bahwa gagasan ideal Nazi tidak mengikutsertakan bangsa kuning dan menegaskan bahwa seperti halnya bangsa Jepang orang orang Yahudi juga berasal dari Asia Mengundurkan diri suntingKementerian Luar Negeri Jepang yang masih membutuhkan kecakapan bahasa dan organisasi Sugihara memutuskan untuk menunda tindakan disipliner atas dirinya hingga kecakapannya tidak lagi dibutuhkan Sugihara ditugasi sebagai Konsul Jenderal di Praha Cekoslowakia pada 1941 di Konigsberg dan di kantor perwakilan Jepang di Bucharest Rumania Ketika Rusia memasuki Rumania pasukan pasukan Soviet memenjarakan Sugihara dan keluarganya di sebuah kamp tahanan perang selama 18 bulan Mereka dilepaskan pada 1946 dan kembali ke Jepang melalui Uni Soviet via jalur kereta api Trans Siberia dan tiba di pelabuhan Nakhodka Pada 1947 kantor Kementerian Luar Negeri Jepang memintanya mengundurkan diri dengan alasan pengurangan staf Sebagian sumber mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada Sugihara bahwa ia dipecat karena insiden tersebut di Lituania Pada Oktober 1991 Kementerian mengatakan kepada keluarga Sugihara bahwa pengunduran diri Sugihara adalah bagian dari pergeseran personalia di Kementerian tak lama setelah berakhirnya perang Kementerian Luar Negeri menerbitkan sebuah surat pernyataan sikap pada 24 Maret 2006 yang menyatakan bahwa tidak ada bukti bahwa Kementerian telah memaksakan tindakan disipliner atas Sugihara Kementerian juga menyatakan bahwa Sugihara adalah salah satu dari banyak diplomat yang mengundurkan diri dengan suka rela namun bahwa rincian alasan pribadinya sulit dikonfirmasikan Kementerian memuji perilaku Sugihara dalam laporannya dan menyebutnya sebagai suatu keputusan yang berani dan manusiawi Kehidupan di kemudian hari suntingSugihara menetap di Fujisawa di Prefektur Kanagawa Ia mulai bekerja untuk sebuah perusahaan ekspor sebagai Manajer Umum dari U S Military Post Exchange Dengan memanfaatkan kefasihannya bahasa Rusianya Sugihara kemudian bekerja dan tinggal dalam keadaan yang tidak mencolok di Uni Soviet selama 16 tahun sementara keluarganya tetap tinggal di Jepang Pada 1968 Jehoshua Nishri atase ekonomi Kedutaan Besar Israel di Tokyo dan salah seorang dari orang yang diselamatkan oleh Sugihara akhirnya berhasil menemukan dan menghubungi Sugihara Pada tahun 1940 Nishri adalah seorang remaja Polandia Tahun berikutnya Sugihara mengunjungi Israel dan disambut oleh pemerintah Israel Mereka yang diselamatkan oleh Sugihara mulai melobi agar namanya dicantumkan dalam tugu peringatan Yad Vashem 3 Pada 1985 Chiune Sugihara dianugerahi kehormatan sebagai Orang yang Benar di antara Bangsa bangsa bahasa Ibrani חסידי אומות העולם transliterasi Khasidei Umot ha Olam oleh Pemerintah Israel Sugihara terlalu lemah untuk pergi ke Israel sehingga istrinya dan anaknyalah yang mewakilinya menerima kehormatan tersebut Pada tahun yang sama 1985 45 tahun setelah invasi Soviet atas Lituania Sugihara ditanyai mengapa ia melakukan apa yang dilakukannya Sugihara biasa memberikan dua alasan pertama bahwa para pengungsi itu adalah manusia juga dan kedua bahwa mereka hanya membutuhkan pertolongan Sugihara meninggal tahun berikutnya pada 31 Juli 1986 Jalan Sugihara di Kaunas dan Vilnius Lituania dan asteroid 25893 Sugihara dinamai untuk menghormatinya Memorial Chiune Sugihara di kota Yaotsu tempat kelahirannya dibangun oleh warga kota itu sebagai penghormatan atas dirinya Nama alias suntingSugihara juga dikenal sebagai Sempo Sugiwara dan Chiune Sempo Sugihara Sugiwara Sempo mengikuti urutan nama Jepang dengan nama keluarga terlebih dulu adalah nama samaran yang dipakainya ketika ia bekerja di Uni Soviet dari tahun 1960 hingga 1975 Nama samaran Sempo Sugiwara juga dipakainya pada tahun 1932 untuk mencegah kemungkinan pemerintah Soviet mengidentifikasikan dirinya sebagai diplomat Jepang Pihak Soviet berhasil dikelabui dan Jepang mendapatkan tawaran yang sangat baik ketika membeli Jalur Kereta Api Manchuria Utara Sempo bukanlah sebuah nama yang lazim namun ini adalah cara lain untuk membaca aksara Tionghoa 千畝 untuk Chiune Demikian pula Sugiwara adalah ucapan alternatif bagi 杉原 nama keluarganya Sempo bukanlah nama tengahnya Daftar sebagian orang yang diselamatkan oleh Sugihara suntingPara pemimpin dan mahasiswa dari Mir yeshiva satu satunya yeshiva Eropa yang selamat dari Holocaust John G Stoessinger profesor diplomasi di Universitas San Diego Jehoshua Nishri atase ekonomi di Kedutaan Besar Israel di Tokyo Robert Lewin Leo MelamedSumber sumber suntingFilm dan media lain sunting Sebuah stasiun TV Jepang membuat film dokumenter mengenai Chiune Sugihara Film ini dibuat di Kaunas di tempat bekas Kedutaan Besar Jepang Sugihara Conspiracy of Kindness 4 dari PBS memberikan gambaran terinci tentang Sugihara dan keluarganya serta hubungan yang menakjubkan antara orang Yahudi dan bangsa Jepang pada tahun 1930 an dan 1940 an Situs PBS ini mencakup garis waktu kehidupan Sugihara video wawancara eksklusif dan rencana pembelajaran untuk guru Pada 11 Oktober 2005 Yomiuri TV Osaka menyiarkan sebuah drama sepanjang dua jam yang berjudul Visas for Life tentang Sugihara berdasarkan buku karya istrinya Chris Donahue membuat sebuah film pendek tentang Sugihara pada 1997 yang berjudul Visas and Virtue yang mendapatkan penghargaan untuk Best Live Action Short 1997 award pada Penghargaan Oscar 1998 Perusahaan film Jepang Nippon Animation memproduksi sebuah film animasi tentang Chiune Sugihara Film ini secara khusus dibuat animasinya untuk stasiun stasiun TV di Jepang dan di seluruh dunia Rencananya adalah memasarkan film ini pada 2008 untuk menandai 60 tahun sejak dijalinnya hubungan diplomatik antara Israel dan Jepang Perusahaan Jepang ini meminta duta besar Israel untuk Jepang Eli Cohen untuk ikut membantu membuat film ini 5 Buku buku sunting Yukiko Sugihara Visas for Life 1995 terjemahan dari Rokusennin no inochi no biza 1990 ISBN 0 9649674 0 5 Yutaka Taniuchi The miraculous visas Chiune Sugihara and the story of the 6000 Jews New York Gefen Books 2001 ISBN 978 4 89798 565 7 Seishiro Sugihara amp Norman Hu Chiune Sugihara and Japan s Foreign Ministry Between Incompetence and Culpability University Press of America 2001 ISBN 978 0 7618 1971 4 Amleto Vespa Secret Agent of Japan A Handbook to Japanese Imperialism London Victor Gollancz 1938 Herman Dicker Wanderers and Settlers in the Far East New York Twayne Publishers 1962 Abraham Kotsuji From Tokyo to Jerusalem Torath HaAdam Institute 1975 David Kranzler Japanese Nazis and Jews Hoboken NJ Ktav Publishing House 1976 John J Stephan The Russian Fascists Tragedy and Farce in Exile 1925 1945 London Hamish Hamilton 1978 Beth Hatefutsoth Passage Through China The Jewish Communities of Harbin Tientsin and Shanghai Tel Aviv The Nahum Goldmann Museum of the Jewish Diaspora 1986 Samuil Manski With God s Help Northwestern University 1990 Solly Ganor Light One Candle A Survivor s Tale from Lithuania to Jerusalem New York Kodansha International 1995 Eric Saul Visas for Life The Remarkable Story of Chiune amp Yukiko Sugihara and the Rescue of Thousands of Jews San Francisco Holocaust Oral History Project 1995 George Passelecq amp Bernard Suchecky L Encyclique cachee de Pie XI Une occasion manquee de l Eglise face a l antisemitisme Paris La Decouverte 1995 David S Wyman ed The World reacts to the Holocaust Baltimore amp London The Johns Hopkins University Press 1996 Yaacov Liberman My China Jewishi Life in the Orienr 1900 1950 Jerusalem Gefen Books 1998 Pamela Rotner Sakamoto Japanese Diplomats and Jewish Refugees Westport CT Praeger Pnblishers 1998 John Cornwell Hitler s Pope The Secret History of Pius XII New York Viking 1999 Alison Leslie Gold A Special Fate Chiune Sugihara New York Scholastic 2000 Astrid Freyeisen Shanghai und die Politik des Dritten Reiches Wurzburg Verlag Konigshausen amp Neumann 2000 Dom Lee amp Ken Mochizuki Passage to Freedom The Sugihara Story New York Lee amp Low Books 2003 David Alvarez amp Robert A Graham Nothing sacred Nazi Espionage against the Vatican 1939 1945 London Frank Cass 2003 Vincas Bartusevicius Joachim Tauber u Wolfram Wette Holocaust in Litauen Krieg Judenmorde und Kollaboration im Jahre 1941 Wien Bohlau Verlag 2003 Alvydas Nikzentaitis The Vanished World of Lithuanian Jews Amsterdam Editions Rodopi B V 2004 Carl L Steinhouse Righteous and Courageous Bloomington Indiana AuthorHouse 2004 Samuel Iwry To Wear the Dust of War From Bialystok to Shanghai to the Promised Land An Oral History London Palgrave Macmillan 2004 Tessa Stirling Daria Nalecz amp Tadeusz Dubicki Intelligence Co operation between Poland and Great Britain during World War II vol 1 London Vallentine Mitchell 2005 Walter Schellenberg The Memoirs of Hitler s Spymaster London Andre Deutsch 2006 Mordecai Paldiel Diplomat heros of the Holocaust KTAV Publishing House NJ 2007 Alfred Erich Senn Lithuania 1940 Revolution from above Amsterdam Editions Rodopi B V 2007 Reinhard R Deorries Hitler s Intelligent Chief New York Enigma Books 2009 Michael Prazan Einsatzgruppen Paris Ed du Seuil 2010 Miriam Bistrovic Anitisemitismus und Philosemitismus in Japan Essen Klartext Verlagsges 2011 J W M Chapman The Polish Connection Japan Poland and the Axis Alliance Proceedings of the British Association for Japanese Studies v 2 1977 Teresa Watanabe Japan s Schindler also saved thouands Diarsipkan 2012 12 05 di Archive is Los Angels Times March 20 1994 Dina Porat The Holocaust in Lithuania Some Unique Aspects in David Cesarani ed The Final Solution Origins and Implementation London Routledge 1994 pp 159 175 J W M Chapman Japan in Poland s Secret Neighbourhood War in Japan Forum No 2 1995 Ewa Palasz Rutkowska amp Andrzej T Romer Polish Japanese co operation during World War II in Japan Forum No 7 1995 Takesato Watanabe The Revisionist Fallacy in The Japanese Media1 Case Studies of Denial of Nazi Gas Chambers and NHK s Report on Japanese amp Jews Relations Diarsipkan 2012 01 14 di Wayback Machine in Social Scienes Review Doshisha University No 59 1999 Sabine Breuillard L Affaire Kaspe revisitee in Revues des etudes slaves vol 73 2001 pp 337 372 Gerhard Krebs Die Juden und der Ferne Osten NOAG 175 176 2004 Gerhard Krebs The Jewish Problem in Japanese German Relations 1933 1945 in Bruce Reynolds ed Japan in Fascist Era New York 2004 Jonathan Goldstein The Case of Jan Zwartendijk in Lithuania 1940 in Deffry M Diefendorf ed New Currents in Holocaust Reseach Lessons and Legacies vol VI Northwestern University Press 2004 Hideko Mitsui Longing for the Other traitors cosmopolitanism in Social Anthropology Vol 18 Issue 4 November 2010 European Association of Social Anthropologists Lithuania at the beginning of WWII Diarsipkan 2011 05 16 di Wayback Machine George Johnstone Japan s Sugihara came to Jews rescue during WWII in Investor s Business Daily 8 December 2011 Referensi sunting Palasz Rutkowska Ewa Summary of the March 13 Lecture Polish Japanese Secret Cooperation During World War II Sugihara Chiune and Polish Intelligence Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 07 16 Diakses tanggal 2009 08 19 Tokayer Marvin The Fugu Plan The Untold Story Of The Japanese And The Jews During World War II Diakses tanggal 2009 08 19 Chiune Sugihara Yad Vashem website Inggris Sugihara Conspiracy of Kindness PBS Diakses tanggal 2009 08 19 Georlette Iris 25 April 2006 Japanese Schindler cartoon in works Animated film to honor diplomat Sempo Sugihara who risked his job to save thousands of Jews in Holocaust YNet News Diakses tanggal 2009 08 19 Lihat pula suntingDaftar orang yang menolong orang Yahudi pada masa Holocaust Ho Feng Shan Konsul Jenderal Tiongkok di Wina juga bertentangan dengan perintah atasannya menerbitkan visa kepada banyak orang Yahudi Jerman dan Austria yang juga bertahan di ghetto Shanghai Abdol Hossein SardariPranala luar sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Chiune Sugihara Peringatan satu abad Chiune Sugihara pranala nonaktif permanen Jewish Virtual Library Chiune dan Yukiko Sugihara Proyek Sugihara Diarsipkan 2007 08 13 di Wayback Machine Visas for Life Foundation Diarsipkan 2007 09 27 di Wayback Machine Immortal Chaplains Foundation Prize for Humanity 2000 Diarsipkan 2005 03 09 di Wayback Machine dianugerahkan kepada Sugihara pada 2000 Kerja sama rahasia Polandia Jepang semasa Perang Dunia II Sugihara Chiune dan Intel Polandia Diarsipkan 2011 07 16 di Wayback Machine oleh Dr Ewa Palasz Rutkowska Jerman Orang Yahudi dan Timur Jauh Diarsipkan 2005 11 05 di Wayback Machine oleh Gerhard Krebs Penjelasan tentang nama samaran Penyelamat pada masa Holocaust Bibliografi Diarsipkan 2013 10 26 di Wayback Machine Departemen Luar Negeri menyatakan tidak akan mengambil tindakan disipliner bagi Schindler Jepang Diarsipkan 2008 01 10 di Wayback Machine Departemen Luar Negeri menghormati Chiune Sugihara dengan memasang Plakat Peringatan 10 Okt 2000 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Chiune Sugihara amp oldid 21905450