www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk artikel tentang reptil lihat Cecak Cecek lafal tʃeˈtʃeʔ adalah salah satu pangangge tengenan lambang yang melekati suatu huruf dalam aksara Bali yang melambangkan bunyi ŋ ng Cecek bisa ditulis di akhir kata dan di tengah kata tergantung aturannya Cecek merupakan pengganti huruf Nga yang dilekati oleh adeg adeg 1 Cecek Daftar isi 1 Fungsi 2 Aturan penggunaan 2 1 Di akhir kata 2 2 Bunyi suku kata yang sama 2 3 Menghindari gantungan bertumpuk tiga 3 Contoh penggunaan 4 Lihat pula 5 Catatan kaki 6 ReferensiFungsi SuntingFungsi cecek sama seperti tanda anuswara dalam huruf Dewanagari 2 Cecek memberi efek agar suatu aksara wianjana huruf konsonan mendapat bunyi sengau dari pengucapan ŋ ng Contohnya kata pasa bila dilekati oleh cecek maka menjadi pasang kata sara bila dilekati oleh cecek maka menjadi sarang kata lara bila dilekati oleh cecek maka menjadi larang dll Aturan ini dianjurkan agar tidak perlu memberi adeg adeg pada aksara Nga Aturan penggunaan SuntingSeperti pangangge tengenan lainnya cecek tidak boleh ditulis sembarangan harus mengikuti aturan menulis yang sudah ditetapkan Di akhir kata Sunting Selain untuk menghindari gantungan bertumpuk pemakaian cecek di tengah kata tidak diperbolehkan Kata kata seperti nangka jangka langka semangka tidak diperbolehkan memakai cecek sebab huruf Ng terletak di tengah kata Kata kata seperti bangkuang dan bangkiang bahasa Bali diperbolehkan memakai cecek hanya untuk huruf Ng yang terletak di akhir kata Cecek patut ditulis di akhir kata apabila kata tersebut diakhiri dengan bunyi ŋ ng Contoh kata pasang pisang lubang senang dll Tidak dianjurkan memakai adeg adeg untuk melekati huruf Nga di akhir kata agar berbunyi ŋ Aksara Bali Ejaan dengan huruf Latin Keterangan nbsp Pasang Pa sa ng Penulisan kata pasang yang benar dengan menggunakan aksara Bali Jika dieja kata tersebut dibentuk dari huruf Pa Sa dan tanda cecek bunyi Ng Suku kata terakhir dibubuhi tanda cecek agar dibaca ng nbsp Pasang Pa sa ng Penulisan kata pasang yang salah dalam aksara Bali Huruf Nga tidak perlu dibubuhi tanda adeg adeg agar dibaca Ng Dianjurkan memakai tanda cecek Bunyi suku kata yang sama Sunting Cecek patut ditulis apabila suatu kata terdiri dari beberapa suku kata yang bunyi vokalnya sama dan mengandung bunyi ŋ pada setiap suku katanya Contoh kata dalam bahasa Bali pongpong mongpong sungsung Klungkung dan sebagainya Menghindari gantungan bertumpuk tiga Sunting Cecek patut ditulis apabila suatu kata mengandung pola KKKV konsonan konsonan konsonan vokal di mana huruf konsonan yang pertama dari pola tersebut berbunyi ŋ Contohnya dalam bahasa Bali ngkla ngkli Contoh dalam bahasa Bali kata cangkling jungklang jungkling dan sebagainya Huruf Ng pada kata tersebut yang sudah digarisbawahi harus ditulis dengan cecek jika disalin menjadi tulisan Bali meskipun tidak terletak di akhir kata Contoh penggunaan Sunting nbsp Contoh penggunaan cecek Lihat pula SuntingAdeg adegCatatan kaki Sunting Tinggen hal 31 Surada hal 3Referensi SuntingTinggen I Nengah 1993 Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali Singaraja UD Rikha Surada I Made 2007 Kamus Sanskerta Indonesia Surabaya Penerbit Paramitha Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Cecek amp oldid 14476920