Zona Otonom Capitol Hill

"CHAZ" beralih ke halaman ini. Untuk other uses, lihat Chaz.

Zona Otonom Capitol Hill (bahasa Inggris: Capitol Hill Autonomous Zone atau CHAZ), atau Capitol Hill Bebas, atau Protes Pendudukan Capitol Hill, atau Protes Terorganisasi Capitol Hill (bahasa Inggris: Capitol Hill Organized Protest atau CHOP), adalah sebuah protes pendudukan dan zona otonom swa-deklarasi di distrik Capitol Hill di kota Seattle, Washington, Amerika Serikat. Zona ini, yang pada mulanya melingkupi 6 blok kota dan sebuah taman, dideklarasikan oleh para pemrotes unjuk rasa George Floyd pada tanggal 8 Juni 2020, setelah Departemen Polisi Seattle (DPS) mengosongkan kantor polisi di zona tersebut.

Capitol Hill Autonomous Zone
Capitol Hill Organized Protest
Julukan:  CHAZ or CHOP
Capitol Hill Autonomous Zone Lokasi zona otonom di Capitol Hill Seattle
Koordinat: 47°36′54.5″N 122°19′2.83″W / 47.615139°N 122.3174528°W / 47.615139; -122.3174528
Status	Zona otonom swa-deklarasi
Dideklarasikan	8 Juni 2020
Pemerintahan
• Jenis	Musyawarah untuk mufakat oleh pertemuan harian para pemrotes

Latar belakang

Kantor polisi tanggal 10 Juni. Gedung ini ditutup papan dan ditinggalkan polisinya, divandal kata "polisi" diganti kata "rakyat".

Capitol Hill adalah distrik yang padat di pusat kota Seattle. Kota Seattle sebelumnya terkenal sebagai pusat dari unjuk rasa massal, seperti unjuk rasa WTO Seattle (1999) dan unjuk rasa Occupy Seattle (2011).

Unjuk rasa atas pembunuhan George Floyd dan kekejaman polisi di Amerika Serikat dimulai di Seattle tanggal 29 Mei. Selama 9 hari berikutnya terdapat bentrokan demi bentrokan antara pengunjuk rasa dengan polisi.

Pembentukan zona otonom ini diwarnai oleh interaksi yang intens antara pengunjuk rasa dan polisi selama seminggu sebelumnya, dimulai dari 1 Juni hingga tanggal 7 Juni, ketika seorang anti-unjuk rasa menabrakkan mobilnya ke pengunjuk rasa dan menembak salah satunya. Polisi menggunakan gas air mata, granat setrum, dan semprotan merica di tengah-tengah demonstran. Walikota Jenny Durkan mengeluarkan larangan penggunaan gas air mata pada tanggal 5 Juni selama 30 hari, namun esoknya, granat setrum dan semprotan merica masih digunakan oleh polisi di tengah-tengah pengunjuk rasa, termasuk anggota DPRD Washington. Pada tengah malam tanggal 8 Juni, gas air mata digunakan lagi, di tengah-tengah larangan dari walikota.

Tanggal 7, polisi memasang papan dan barikade di sekitar kantor polisi, dan menutupi jendelanya. Kemudian sorenya, seorang pengendara mobil menabrak para demonstran yang berusaha mencegah mobil tersebut masuk ke arah kerumunan demonstran, dan pengemudinya menembak demonstran tersebut dari dalam mobil, lalu keluar dari mobil, dan menyerahkan diri ke polisi. Dari pengusutan, diketahui bahwa pengemudi bernama Nikolas Fernandez tersebut merupakan saudara atau sepupu dari salah seorang polisi Seattle, dan ia menembak karena merasa terancam, sementara penuntut mengatakan bahwa tertuduh memprovokasi serangan tersebut. Sementara itu korban penembakan, yang diketahui bernama Daniel Gregory, menderita luka tembak di bahunya, dan dilarikan ke rumah sakit. Beberapa jam kemudian, setelah polisi melaporkan bahwa pengunjuk rasa melempari botol, batu, dan kembang api, DPS melanjutkan penggunaan gas air mata (melanggar larangan walikota), dan granat setrum dan semprotan merica. Lebih dari 12 ribu komplain telah dimasukkan oleh rakyat Seattle atas cara polisi menangani demonstrasi.

Tanggal 8, polisi menutup kantor polisi dengan papan, dan mengosongkan kantor tersebut, untuk menurunkan ketegangan dengan pengunjuk rasa. Pengunjuk rasa nyang curiga dengan motif polisi, menduduki tempat tersebut, menghalangi jalan masuk dengan barikade, dan mendeklarasikan wilayah tersebut "Capitol Hill Bebas" (bebas polisi). Hingga berhari-hari kemudian, tidak diketahui siapa yang membuat keputusan untuk mengosongkan kantor polisi. Tanggal 24, walikota Jenny mengatribusikan keputusan tersebut dengan salah satu komandan kepolisian di kantor polisi tersebut.

Pada tanggal 9, para pengunjuk rasa mengeluarkan tuntutan rakyat ke pemerintah, di antaranya:

1. kontrol sewa,
2. pembalikan gentrifikasi,
3. penghapusan atau pengurangan dana kepolisian,
4. pendanaan kesehatan komunitas,
5. pembebasan tahanan penjara yang dihukum karena keterkaitan dengan ganja atau melawan penahanan, dan penghapusan catatan kriminal mereka.

Setelah zona otonom ini dideklarasikan, bentuk "pemerintahannya" menyerupai konsensus atau musyawarah di antara para pengunjuk rasa, dengan tujuan utama untuk membuat wilayah tanpa polisi. Di zona tersebut banyak yang menyediakan makanan dan minuman bagi para pemrotes.

Kepala kepolisian DPS awalnya mengatakan bahwa pihaknya berusaha mengurangi keterlibatan mereka di zona tersebut, namun beberapa hari kemudian menyatakan bahwa kepolisian berusaha untuk mengembalikan para polisi ke zona tersebut, untuk menjawab panggilan telepon dari zona tersebut.

Walikota Jenny mengatakan bahwa PDS akan kembali ke zona tersebut "secara damai, tidak lama lagi". Setelah walikota bertemu dengan pemrotes tanggal 26, pihak kota berencana untuk menyingkirkan barikade di sekitar CHAZ sekitar tanggal 28, namun hingga tanggal 28, zona tersebut masih tetap seperti sediakala. Koran The Seattle Times, menyebutkan bahwa tidak ada tanda-tanda pemrotes akan meninggalkan taman, dan bahwa banyak pekemah yang datang bukan karena protes (George Floyd), tapi demi makanan dan tempat berkemah gratis.

Wilayah

Salah satu jalan masuk ke zona ini, tanggal 13 Juni

Zona otonom ini berpusat di gedung polisi di Capitol Hill, yang dikosongkan pada tangga 8 Juni. Wilayahnya beberapa blok ke utara hingga Jalan Denny, ke timur hingga jalan 13th Ave., ke selatan hingga Jalan Pike, ke barat hingga jalan Broadway. Taman Cal Anderson termasuk di dalamnya. Pengunjuk rasa menggunakan blokade dan pagar untuk membangun tembok penghalang di perempatan-perempatan. Salah satu jalan masuk ditandai "Anda Memasuki Capitol Hill Bebas", tanda lain menuliskan "Anda Meninggalkan USA." Pengunjuk rasa menggunakan piloks untuk menamai ulang kantor polisi menjadi "kantor rakyat", beserta simbol anarki dan grafiti.

Tanggal 16, pihak kota dan perwakilan pengunjuk rasa mencapai kesepakatan untuk beberapa hal mendasar, antara lain pengalihan lalu lintas, pemasangan barikade beton, pembebasan jalan kecil (gang), dan pengkhususan beberapa wilayah sebagai zona seni jalanan untuk isu Black Lives Matter dan untuk berdemonstrasi. Pihak kota menyebutkan alasan persetujuan tersebut adalah untuk menjaga Amandemen Pertama. Tanggal 18, kantor berita NPR memberitakan bahwa anggota Antifa bersenjata terlihat di dalam zona tersebut.

Tuntutan

Memorial bagi korban kekejaman polisi, di depan kantor polisi yang ditelantarkan.

Pada tanggal 9, sebuah blog ditulis yang berisi 30 tuntutan yang dibagi menjadi 4 kategori, termasuk penghapusan Departemen Polisi Seattle dan sistem pengadilan; pengurangan dana DPS dan mengalihkannya ke kesehatan masyarakat; pelarangan penggunaan senjata api, tongkat, tameng antihuru-hara, dan zat-zat kimia; pembebasan tahanan yang dipenjara karena ganja atau melawan penahanan, dan penghapusan catatan kriminal mereka; pengadilan ulang untuk orang nonkulit-putih yang dipenjara; dan penghapusan penjara. Tuntutan lainnya termasuk reformasi pendidikan dengan fokus sejarah orang kulit hitam dan orang Indian; biaya perguruan tinggi gratis, dan biaya perumahan gratis.

Tanggal 10, sekitar seribu demonstran berjalan ke Balaikota Seattle menuntut pengunduran diri Walikota Jenny.

Penembakan

Pendudukan ini dimulai dengan penembakan oleh Nikolas Fernandez terhadap Daniel Gregory.

Hingga akhir Juni, terdapat setidaknya 4 penembakan lain di zona ini.

Tanggal 20, terdengar setidaknya tujuh tembakan dalam beberapa detik. Penembakan terjadi di Taman Cal Anderson. DPS berusaha masuk, namun dihalang-halangi oleh kerumunan yang kasar. Seorang pria berumur 19 tahun meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit. dan seorang pria lainnya berumur 33 tahun dalam kondisi kritis.

Tidak ada tersangka yang ditangkap. DPS tidak dapat menentukan motif penembakan. Perwakilan pengunjuk rasa merilis pernyataan bahwa penembakan kemungkinan berhubungan dengan afiliasi geng. The Seattle Times melaporkan bahwa korban meninggal adalah orang berkulit hitam yang baru lulus SMA sehari sebelumnya bernama Horace Lorenzo Anderson atau Lorenzo dengan nama rapper "Lil Mob".

Tanggal 23, stasiun TV KIRO-TV melaporkan korban berusia 33 tahun bernama DeJuan Young, diketahui ditembak di tempat berbeda dari Lorenzo. Ia ditembak dengan motif rasisme. Secara teknis, Young tidak sedang berada di zona otonom CHAZ.

Kurang dari dua hari kemudian, seorang pria berusia 17 tahun ditembak dan dilarikan ke rumah sakit. Namun ia menolak untuk diperiksa detektif DPS.

Kurang dari dua hari kemudian, terjadi penembakan lagi, kali ini pria berusia 30-an terluka tembak, namun tidak mengancam nyawanya. Korban menolak memberikan informasi ke polisi atau mendeskripsikan pelakunya.

Penembakan keempat terjadi pada tanggal 29 pagi. Dua orang remaja pria berusia 14 dan 16 tahun ditembak dan satu meninggal. Ketika penyelidik datang, pihak DPS menemukan lokasi kejahatan telah diubah-ubah. Kepala polisi DPS mengatakan bahwa situasi sudah berkembang menjadi berbahaya dan tidak dapat diterima lagi. Ia ingin supaya polisi dapat kembali ke area tersebut. Ia menambahkan, "Dua orang kulit hitam meninggal, di tempat yang mengklaim Nyawa Kulit Hitam Penting."

Dalam keempat penembakan, tidak ada satu tersangka pun yang ditangkap oleh polisi.

Referensi

1. Nadeau, Barbie Latza (June 20, 2020). "Seattle Police Investigate Shooting Inside CHAZ". The Daily Beast. Diakses tanggal June 21, 2020. 
2. Sun, Deedee (June 9, 2020). (dalam bahasa Inggris). KIRO. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 11, 2020. Diakses tanggal June 11, 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
3. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ConsensusLeaders
4. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama WaPost-Trump
5. Silva, Daniella; Moschella, Matteo (June 11, 2020). "Seattle protesters set up 'autonomous zone' after police evacuate precinct". NBC News. Diakses tanggal 12 June 2020. 
6. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Stranger2
7. Burns, Chase; Smith, Rich; Keimig, Jasmyne (June 9, 2020). . The Stranger. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 11, 2020. Diakses tanggal June 11, 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
8. Simon, Dan; Reeve, Elle; Silverman, Hollie (15 June 2020). "Protesters have occupied part of Seattle's Capitol Hill for a week. Here's what it's like inside". CNN. Diakses tanggal 15 June 2020. 
9. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama CHOP
10. Weill, Kelly (June 16, 2020). "The Far Right Is Stirring Up Violence at Seattle's Capitol Hill Autonomous Zone". The Daily Beast. Diakses tanggal June 17, 2020. 
11. Burns, Katelyn (2020-06-16). "Seattle's newly police-free neighborhood, explained". Vox (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-19.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
12. "'We need help': Neighbors concerned after deadly shooting in Seattle's CHOP zone". king5.com. 
13. Savransky, Becca (15 June 2020). "How CHAZ became CHOP: Seattle's police-free zone explained". Seattle Post-Intelligencer. Diakses tanggal 15 June 2020. Known as the Capitol Hill Autonomous Zone (CHAZ) at first, several protesters in the area made a push for the name to better reflect its purpose and renamed the roughly six-block area. CHOP, the new acronym, now stands for the Capitol Hill Organized (or Occupied) Protest. 
14. Dwilson, Stephanie Dube (June 10, 2020). . Heavy. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 10, 2020. Diakses tanggal June 10, 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
15. Rufo, Christopher F. (June 10, 2020). . City Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 11, 2020. Diakses tanggal 11 June 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
16. Kroman, David (June 19, 2020). "Confusion, anger in Seattle Police Dept. after East Precinct exit". Crosscut.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-20.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
17. Banel, Feliks (June 5, 2020). "Long history of racial and economic unrest in Seattle". MyNorthwest. Diakses tanggal June 10, 2020. 
18. Burton, Lynsi (2014-11-29). "WTO riots in Seattle: 15 years ago". Seattle Post-Intelligencer. Diakses tanggal 2020-06-17.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
19. "Occupy Seattle protesters clash with police on Capitol Hill". The Seattle Times. November 2, 2011. Diakses tanggal June 10, 2020. 
20. "George Floyd protesters take to downtown Seattle streets; 7 arrested". KCPQ. May 29, 2020. Diakses tanggal June 17, 2020. 
21. Kamb, Lewis (2020-06-09). "How ambiguity and a loophole undermined Seattle's ban on tear gas during George Floyd demonstrations". The Seattle Times. Diakses tanggal 2020-06-17. Between May 30 and June 4, an average of about 71 WSP troopers assisted Seattle police during demonstrations in the city. … Groups of Washington National Guard soldiers, ranging from 74 soldiers on May 31 to 600 soldiers on June 6 and 7, also have been deployed to Seattle at the request of Seattle's Emergency Operations Center and with the governor's authorization.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
22. Gardner, James Ross (June 9, 2020). "A Seattle Activist's Fight to Keep the Focus on Police Abuse". The New Yorker (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-27.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
23. Moreno, Joel (2020-06-09). "Driver claiming self-defense in Capitol Hill protest shooting has ties to police". KOMO. Diakses tanggal 2020-06-28.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
24. Kroman, David (June 5, 2020). "Seattle issues 30-day ban on tear gas at protests". Crosscut (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-28.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
25. "Seattle-area protests: Live updates for Sunday, June 7". The Seattle Times (dalam bahasa Inggris). 2020-06-07. Diakses tanggal 2020-06-17. Calling for an end to tactics like pepper spray and flash-bang grenades, city, county and state elected officials joined protesters Saturday night on Capitol Hill. Seattle City Council members Lisa Herbold, Dan Strauss, Andrew Lewis and Teresa Mosqueda, King County Councilmember Girmay Zahilay, state Sen. Joe Nguyen and state Rep. Nicole Macri, who represents Capitol Hill, joined the protest near the front line facing a line of police." "Although the department has ordered a temporary ban on the use of tear gas, officers again used pepper spray and flash-bang grenades against protesters Saturday night at the barricade at the East Pine Street and 11th Avenue.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
26. Green, Sara Jean (2020-06-10). "Prosecutors say man who shot protester on Capitol Hill likely provoked the incident". The Seattle Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-17.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
27. Hiruko, Ashley; Brazile, Liz (June 8, 2020). "Gunman at Seattle protest claims he feared for his life. Others paint a different picture". KUOW (dalam bahasa Inggris). 
28. Jimenez, Esmy; Raftery, Isolde (June 8, 2020). (dalam bahasa Inggris). KUOW. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 11, 2020. Diakses tanggal June 11, 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
29. Kamb, Lewis (2020-06-24). "Seattle Mayor Jenny Durkan and police Chief Carmen Best: A pairing under stress, put to the test". The Seattle Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-24.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
30. Thalen, Mikael (June 10, 2020). . The Daily Dot. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 10, 2020. Diakses tanggal June 10, 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
31. Fink, Jenni (June 11, 2020). "List of Demands in Seattle 'Autonomous Zone' Includes Black Doctors for Black Patients, End to Prisons". Newsweek. Diakses tanggal June 11, 2020. 
32. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama KIROFM
33. Grygiel, Chris (June 12, 2020). "Q&A: What's next for Seattle protesters' 'autonomous zone'?". Associated Press. Diakses tanggal June 12, 2020. 
34. Graham, Nathalie (June 22, 2020). "City of Seattle Exploits Shootings to Crack Down on CHOP". The Stranger. Diakses tanggal June 23, 2020. 
35. Gutman, David; Brodeur, Nicole (June 22, 2020). "Seattle police will return to East Precinct, where CHOP has reigned, Durkan says". The Seattle Times. Diakses tanggal June 22, 2020. 
36. Cornwell, Paige; Hellmann, Melissa; Long, Katherine; Clarridge, Christine (2020-06-26). "Mayor Durkan meets with protesters after city thwarted from removing barricades at CHOP". The Seattle Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-27.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
37. Burns, Chase; Smith, Rich (June 26, 2020). "Slog PM: COVID-19 Loves American Ignorance, Seattle School Will Be Named After an LGBTQI+ Hero". The Stranger (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-27.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
38. Horne, Deborah (June 28, 2020). "Seattle protest zone remains largely intact". KIRO-TV. Diakses tanggal June 28, 2020. 
39. Roberts, Paul (June 28, 2020). "CHOP organizers try to move protest out of park, focus on precinct". The Seattle Times. Diakses tanggal June 28, 2020. 
40. Janavel, AJ (June 9, 2020). (News report which aired 7:33am local time). KCPQ (Q13). Diarsipkan dari versi asli tanggal June 11, 2020. Diakses tanggal June 11, 2020.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
41. Hu, Jane C. (June 16, 2020). "What's Really Going On at Seattle's So-Called Autonomous Zone?". Slate. Diakses tanggal June 17, 2020. Activists turned police's barriers around and declared that the surrounding area—roughly 5½ city blocks, which includes a public park—would be for the people. 
42. Smith, Rich. "City and CHOP Residents Agree on New Footprint". SLOG. The Stranger. 
43. Durkan, Jenny. "City of Seattle Engages with Capitol Hill Organized Protest to make Safety Changes". Office of the Mayor. City Of Seattle. 
44. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Uneasy
45. The Demands Of The Collective Black Voices At Free Capitol Hill To The Government Of Seattle, Washington
46. Rambaran, Vandana (10 June 2020). . Fox News. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 10, 2020. Diakses tanggal 10 June 2020. The protesters continued to camp out in a self-declared “Capitol Hill Autonomous Zone” (CHAZ)-- a region spanning six blocks and encompassing the precinct  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
47. Smith, Rich; Keimig, Jasmyne (June 10, 2020). "Sawant Marches Through City Hall with Demonstrators Demanding Mayor Durkan's Resignation". The Stranger (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-17.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
48. Carter, Mike (June 20, 2020). "One dead, one in critical condition in early morning shooting at Capitol Hill protest zone known as CHOP". The Seattle Times. Diakses tanggal June 20, 2020. 
49. Gutman, David; Kiley, Brendan; Furfaro, Hannah; Carter, Mike (June 20, 2020). "After early morning shooting in CHOP, occupied area returns to its new normal". The Seattle Times. Diakses tanggal June 20, 2020. 
50. Fearnow, Benjamin. "Police Investigating Shooting Inside Seattle's 'No Cop,' CHAZ Zone". Newsweek. 
51. Hitt, Tarpley (2020-06-20). "Fatal Shooting Rocks Seattle's Protest Zone". The Daily Beast (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-20.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
52. Furfaro, Hannah (June 22, 2020). "Teen who died in CHOP shooting wanted 'to be loved,' those who knew him recall". The Seattle Times. Diakses tanggal June 22, 2020. 
53. "Surviving CHOP shooting victim still critical; no arrests yet". KOMO-TV. June 21, 2020. Diakses tanggal June 21, 2020. 
54. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :3
55. "Community members outraged and saddened over fatal shooting at the CHOP". KOMO-TV. June 20, 2020. Diakses tanggal June 20, 2020. 
56. "One dead, another injured in shooting inside CHOP zone". KIRO-TV. June 20, 2020. Diakses tanggal June 21, 2020. 
57. Horne, Deborah (June 23, 2020). "Man critically injured in CHOP shooting says he was the victim of a racial attack". KIRO-TV. Diakses tanggal June 23, 2020. 
58. Robertson, Sebastian (June 24, 2020). "Man shot near CHOP says protestors saved his life, blasts police response" (dalam bahasa Inggris). KING-TV. Diakses tanggal 2020-06-25.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
59. Johnson, Gene (June 22, 2020). "Seattle to move to dismantle protest zone, mayor says". Associated Press. Diakses tanggal June 22, 2020. 
60. Vera, Amir (June 22, 2020). "17-year-old shot in Seattle protest zone". CNN. Diakses tanggal June 22, 2020. 
61. "Police investigate 3rd shooting near Seattle protest zone". Associated Press. June 23, 2020. Diakses tanggal June 23, 2020. 
62. Brownstone, Sydney; Clarridge, Christine (June 29, 2020). "Shooting at Seattle's CHOP protest site kills one, leaves another in critical condition". The Seattle Times. Diakses tanggal June 29, 2020. A 16-year-old boy was killed and a 14-year-old boy was wounded early Monday morning when they were shot at 12th Avenue and Pike Street in the protest area known as CHOP, in Seattle’s Capitol Hill neighborhood.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
63. "1 man killed, another injured in shooting near Seattle's 'CHOP' zone Monday morning". KING-TV. June 29, 2020. Diakses tanggal June 29, 2020. 
64. Johnson, Kirk (June 29, 2020). "Another Fatal Shooting in Seattle's 'CHOP' Protest Zone". The New York Times. Diakses tanggal June 29, 2020. Two more people have been shot, one fatally, in the fourth shooting in 10 days within the boundaries of the free-protest zone. 
65. Fieldstadt, Elisha (June 29, 2020). "One dead, 14-year-old injured in shooting near Seattle's Capitol Hill Organized Protest zone". NBC News. Diakses tanggal June 29, 2020. 
66. "Another shooting in Seattle's protest zone leaves 1 dead". Associated Press. June 29, 2020. Diakses tanggal June 29, 2020. 
67. "Man killed, teen hurt in shooting near Seattle's CHOP zone". KIRO-TV. June 29, 2020. Diakses tanggal June 29, 2020. 

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Capitol Hill Autonomous Zone.

• Live stream – seattleprotest2020 on Twitch
• Live stream – The Stranger via YouTube
• Video and graphic visualizations of Capitol Hill conflict, at the Western barricade, New York Times, June 26, 2020