www.wikidata.id-id.nina.az
Pemberian nama Banyuasin Kembaran terjadi pada jaman kewalian Bethara Loano yang sedang melakukan pengembaraan bersama punokawan Pengikut pada jaman Maja pahit Ketika itu mereka sampai disebuah gunung yang disebut gunung bayem sekarang disebelah timur desa Banyuasin Kembaran berupa hutan pinus dan melakukan penanaman sayur sayuran setelah mendapat hasil panen yang baik ternyata mereka belum mempunyai garam untuk memasaknya untuk itu bethara Loano berikhtiar untuk mendapatkan garam berkat kesaktiannya maka dengan menancapkan tongkat ketanah keluarlah air yang rasanya asin dan kemudian sekitar mata air itu berubah menjadi laut yang didalannya hidup ikan ikan Pethek Dan karena ada sumber air yang asin itulah desa di dekat mata air itu dinamakan desa Banyuasin Namun ternyata banyak penduduk desa Banyuasin yang mendapat pesan dalam mimpi agar sumber air itu disumbat ditutup dengan kepala kerbau putih Bule yang dibungkus dengan ijuk karena bila tidak dikerjakan desa Banyuasin Kembaran akan ditimpa bencana yaitu tenggelam oleh air laut yang bersumber dari mata air asin tersebut Pesan dalam mimpi tersebut kemudian dilaksanakan lengkap dengan upacara upacara Dan akhirnya sumber air itu ditutup oleh kepala kerbau bule yang dibungkus dengan ijuk Kemudian desa Banyuasin akhirnya berkembang hingga mempunyai pemerintahan sendiri yang dipimpin oleh kyai Rewok dan Nini Rewok selaku perintisnya Namun tempat ataupun prasati yang menandakan menyebutkan nama pemerintahan waktu itu sampai kini belum ditemukan Kemudian di Desa Banyuasin timbul dua pemerintahan yaitu Banyuasin Separe dan Banyuasin Kembaran karena adanya sungai yang membelah desa Banyuasin tersebut menjadi dua bagian Sungai tersebut dikenal dari kata separo atau setengah yang berarti setengah bagian dari Banyuasin tersebut Sedangkan desa Banyuasin Kembaran memperoleh nama tersebut karena untuk mengabadikan nama seorang kyai yang meninggal paling dahulu diantara teman temannya dalam usaha menyingkir karena tidak suka penjajahan Belanda Kyai tersebut bernama Kyai Kembar Pemerintahan desa pertama kali diadakan pada saat kedatangan kyai Trunosono yang berasal dari yogyakarta Kyai Trunosono datang ke Banyuasin sekitar awal abad ke 18 karena beliau tidak dapat menerima penjajahan Belanda Kedatangan Kyai Trunosono di Banyuasin disertai oleh teman teman beliau yang juga tidak sudi dijajah Belanda yaitu Kyai Bolu Kyai Paing dan Kyai Kembar serta banyak lagi teman teman seperjuangan lainnya yang belum diketahui namanya Suatu ketika salah satu pengikut Kyai Trunosono yang bernama Kyai Kembar meninggal dunia dan dimakamkan disuatu tempat sekarang disebelah barat pasar Banyuasin Untuk menghormati beliau maka nama desa Banyuasin deberi tambahan nama menjadi desa Banyuasin Kembaran yang terdiri dari empat dukuh sekarang dusun yaitu Dusun Ketawang Dusun Sebelik Dusun Gupakan sekarang berganti Gupaan Dusun DukuhTidak lama kemudian Kyai Wayah juga meninggal dan dimakamkan di tempat tertentu sekarang di sebelah timur kantor Kecamatan Loano Sedang Kyai Paing dimakamkan disebelah timur kantor kecamatan Sekarang Kyai Trunosono sendiri memerintah di desa Banyuasin ini cukup lama karena mencapai 80 tahun lamanya Sejak akhir abad ke 17 yaitu kira kira tahun 1786 terdapat sesuatu yang unik di daerah ini yaitu pasar yang kegiatan jual belinya pada malam hari Pasar ini dilagsungkan pada malam hari karena adanya kepercayaan pada Dayang pasar tersebut yang sumbing sehingga malu kalau keluar pada siang hari Pada pertengahan abad ke 18 sekitar tahun 1866 Kyai Trunosono meninggal dunia dan dimakamkan di tempat yang diperkirakan di sebelah barat pasar Kemudian digantikan oleh putra beliau yang bernama Kyai Trunodrono yang memerintah kurang lebih 60 tahun yaitu sekitar tahun 1866 hingga sekitar tahun 1926 Pada masa pemerintahan beliau pasar malam tetap berlangsung meskipun telah dilakukan usaha usaha untuk merubahnya menjadi pasar siang hari Setelah Kyai Trunodrono meninggal Pemerintahan desa dipegang oleh Bapak Hardjowikarto mulai tahun 1926 hingga tahun 1974 Pada masa pemerintahannya beliau dibantu oleh Bapak Tjitrosumarto selaku carik Sekarang Sekaris Desa yang meninggal pada tahun 1960 dan digantikan oleh Bapak S Pawiro Soetrisno yang memegang jabatan tersebut Setelah Bapak Hardjowikarto diberhentikan dengan hormat karena usia lanjut terjadi kekosongan jabatan lurah untuk sementara jabatan tersebut dipegang oleh Bapak Praptodihardjo kaur Pemerintahan selama kurang lebih 3 bulan Baru setelah itu jabatan Kepala Desa dipegang oleh Bapak Soedarsono hingga tahun 1979 Setelah kurang lebih 5 tahun beliau diberhentikan dari jabatannya karena melanggar Undang undang no 5 tahun 1979 terjadi lagi kekosongan jabatan Kepala Desa dan dipegang sementara lagi oleh Bapak Praptodihardjo sementara kurang lebih 6 bulan Setelah itu diadakan pemilihan lurah pada tahun 1980 maka terpilihlah Bapak Panoet sebagai kepala Desa Selama beberapa kali masa pemerintahan kepala desa Lurah masalah yang selalu dihadapi adalah masih berlangsungnya pasar malam hari Akibat adanya pasar malam itu tingkat kriminalitas di desa Banyuasin Kembaran sangat tinggi meliputi pencurian penipuan perkelahian dan banyak gadis gadis yang hamil di luar pernikahan Mengingat hal tersebut diatas maka Bapak Camat Loano yaitu Bapak Drs Nachrowi Arief dengan menggunakan berbagai pendekatan informal maupun formal bersama Kepala Desa Banyuasin Kembaran berusaha mengubah kegiatan pasar malam menjadi pasar siang Upacara peresmian ini dilakukan oleh Ibu Soepantho selaku Ketua Tim Penggerak PKK Tingkat Kabupaten Purworejo Peresmian di tandai dengan pemberian pohon beringin oleh Ibu Soepantho untuk selanjutnya ditanam di dekat pasar tersebut Pernyataan pengubahan pasar malam menjadi pasar siang dilakukan pada tanggal 3 Maret 1984 bersamaan dengan penilaian lomba desa tingkat Kabupaten Dan waktu itu desa Banyuasin Kembaran terpilih untuk mewakili Kawedanan Loano Banyuasin KembaranDesaNegara IndonesiaProvinsiJawa TengahKabupatenPurworejoKecamatanLoanoKode pos54181Kode Kemendagri33 06 15 2019Luas300 km Jumlah penduduk2071 jiwaKepadatan jiwa km Jumlah RT11Jumlah RW5Jumlah KK648 KkSitus webbanyuasinkembaran desa idPranala luar sunting Indonesia Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050 145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode Data Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Pulau tahun 2021 Indonesia Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Indonesia Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan nbsp Artikel bertopik kelurahan atau desa di Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Banyuasin Kembaran Loano Purworejo amp oldid 25677260