Bandar Udara Matahora (Inggris: Matahora Airport) (IATA: WNI, ICAO: WAWD), adalah bandar udara yang terletak di Pulau Wangi-wangi, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu 2.000 × 30 m. Jarak dari kota Wangi-wangi sekitar 17 km. Sehingga menjadi 13/31 berukuran 2450 x 45 meter (8038 kk × 148 kk).
Bandar Udara Matahora Matahora Airport | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Informasi | |||||||||
| Jenis | Publik | ||||||||
| Pengelola | Pemerintah | ||||||||
| Melayani | Wangi-wangi | ||||||||
| Lokasi | Pulau Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Indonesia | ||||||||
| Ketinggian dpl | 0 mdpl | ||||||||
| Koordinat | 05°19′00″S 123°35′00″E / 5.31667°S 123.58333°EKoordinat: 05°19′00″S 123°35′00″E / 5.31667°S 123.58333°E | ||||||||
| Peta | |||||||||
WNI Lokasi bandara di Sulawesi | |||||||||
| Landasan pacu | |||||||||
|
Pembangunan sunting
Bandara ini mulai dibangun pada tahun 2007 dengan investasi sebesar 100 miliar rupiah dari pemerintah Sulawesi Tenggara. Pada tanggal 21 Mei 2009, akhirnya bandara ini pun diresmikan oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal sekaligus untuk meresmikan penerbangan pertama Susi Air dengan jalur Wakatobi-Kendari.
Pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Wakatobi bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dalam pengembangan sisi udara dan sisi darat Bandar Udara Matahora agar dapat didarati pesawat Airbus A320 dan Boeing 737.
Pada 2012, landasan pacu yang sebelumnya 2.000 meter diperpanjang menjadi 2.500 meter bersamaan dengan penambahan trotoar dari 5 cm sampai 12 cm untuk memfasilitasi Airbus A320, Boeing 737, MJ 900 dan PR 900.
Pada Mei 2016, renovasi selesai dilakukan dan peresmian dilakukan langsung oleh mentri perhubungan Ignasius Jonan. Renovasi ini menelan biaya 80 milyar rupiah. Renovasi ini berbagai fasilitas di tambahkan seperti gedung PKP-PK, gedung NDB, gedung DVOR/DME, gedung tower/menara pengawas, gedung genset, gedung CCR, gedung power quality, gedung karantina kesehatan, dan area parkir kendaraan. Peningkatan hingga panjang landasan 2000 meter x 30 meter.
Pemberhentian Penerbangan sunting
Setelah 10 tahun beroperasi, akibat pandemi Covid-19, satu-satunya penerbangan dari dan ke Kendari dihentikan oleh maskapai Wings Air. Pemberhentian tersebut efektif dimulai dari 8 Juli 2022.
Pada 10 desember 2022, penerbangan ke Bau-Bau sudah diaktifkan kembali. Pada 23 maret 2023, penerbangan ke Kendari kembali di aktifkan juga. Untuk mengaktifkan dua penerbangan ini pemerintah daerah Wakatobi dan Sulawesi Tenggara mengeluarkan 4 miliar untuk subsidi.
Maskapai penerbangan dan tujuan sunting
Jumlah Penumpang sunting
Berikut adalah data BPS mengenai lalu lintas pesawat terbang dan penumpang melalui Pelabuhan Udara Matahora, Wakatobi, tahun 2012-2021.
| Tahun | Jumlah Penumpang |
|---|---|
| 2012 | 26.520 |
| 2013 | 23.175 |
| 2014 | 35.532 |
| 2015 | 39.300 |
| 2016 | 44.000 |
| 2017 | 47.614 |
| 2018 | 60.585 |
| 2019 | 43.954 |
| 2020 | 26.152 |
| 2021 | 40.466 |
Galeri sunting
Referensi sunting
- Kompas
- Sinar Harapan[pranala nonaktif permanen]
- http://www.radarbuton.com/index.php?act=news&nid=32821[pranala nonaktif permanen]
- "February 12, 2012 - Ekspres Air akan Layani Rute Wakatobi-Ambon". Media Indonesia.
- ^ "Diresmikan Menhub, Ini Wajah Baru Bandara Matahora Wakatobi". finance.detik.com. 2016-05-08.
- "Satu-satunya Penerbangan ke Wakatobi Dihentikan, Dampak Ekonomi Menghantui". Kompas.com. 2012-07-06.
- "Wings Air kembali layani rute Baubau - Wakatobi, mulai 14 Desember 2022". pelakita.id. 2022-12-09.
- ^ "Wings Air Kembali Mengudara di Wakatobi". Kompas.com. 2023-03-23.
- "Lalu Lintas Pesawat Terbang dan Penumpang melalui Pelabuhan Udara Matahora, Wakatobi, 2012-2021". sultra.bps.go.id. 2022-05-24.