www.wikidata.id-id.nina.az
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional disingkat BKKBN ditulis bkkbn sebelumnya ditulis BkkbN adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Kesehatan BKKBN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana Dalam melaksanakan tugas BKKBN menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan nasional di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana penetapan norma standar prosedur dan kriteria di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana penyelenggaraan komunikasi informasi dan edukasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana pembinaan pembimbingan dan fasilitasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana 1 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Gambaran umumDidirikan30 Januari 1970 1970 01 30 Dasar hukumPeraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010Nomenklatur sebelumnyaBadan Koordinasi Keluarga Berencana NasionalSloganDua Anak Lebih Sehat primer Berencana itu Keren sekunder Di bawah koordinasiMenteri KesehatanKepalaDr HC dr Hasto Wardoyo Sp OG Sekretaris UtamaDrs Tavip Agus Rayanto M Si DeputiDeputi Bidang Advokasi Penggerakan dan InformasiSukaryo Teguh Santoso M PdDeputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan KeluargaNopian Andusti SE MT Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksidr Eni Gustina MPH Deputi Bidang Pengendalian PendudukDr Bonivasius Prasetya Ichtiarto S Si M Eng Deputi Bidang Pelatihan Penelitian dan PengembanganProf drh Muhammad Rizal Martua Damanik MRepSc Ph D Inspektur UtamaAri Dwikora Tono Ak M Ec Dev Alamat kantor pusatJalan Permata No 1 Kompleks Bandara Halim PerdanakusumaJakarta TimurDKI Jakarta IndonesiaWebsitehttp www bkkbn go id fb twitter Ig Bkkbnofficiallbs Selain fungsi di atas BKKBN juga menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan pelatihan penelitian dan pengembangan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi umum di lingkungan BKKBN pengelolaan barang milik kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BKKBN pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BKKBN dan penyampaian laporan saran dan pertimbangan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana 1 Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Periode perintisan 1950 an 1966 1 2 Periode keterlibatan pemerintah dalam program KB nasional 1 3 Periode Pelita I 1969 1974 1 4 Periode Pelita II 1974 1979 1 5 Periode Pelita III 1979 1984 1 6 Periode Pelita IV 1983 1988 1 7 Periode Pelita V 1988 1993 1 8 Periode Pelita VI 1993 1998 1 9 Periode pasca Reformasi 2 Susunan organisasi 2 1 Kepala BKKBN 3 Referensi 4 Pranala luarSejarah SuntingBagian ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional berita surat kabar buku cendekiawan JSTORPeriode perintisan 1950 an 1966 Sunting Organisasi keluarga berencana dimulai dari pembentukan Perkumpulan Keluarga Berencana pada tanggal 23 Desember 1957 di gedung Ikatan Dokter Indonesia Nama perkumpulan itu sendiri berkembang menjadi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia PKBI atau Indonesia Planned Parenthood Federation IPPF PKBI memperjuangkan terwujudnya keluarga keluarga yang sejahtera melalui 3 macam usaha pelayanan yaitu mengatur kehamilan atau menjarangkan kehamilan mengobati kemandulan serta memberi nasihat perkawinan Pada tahun 1967 PKBI diakui sebagai badan hukum oleh Departemen Kehakiman Kelahiran Orde Baru pada waktu itu menyebabkan perkembangan pesat usaha penerangan dan pelayanan KB di seluruh wilayah tanah air Dengan lahirnya Orde Baru pada bulan Maret 1966 masalah kependudukan menjadi fokus perhatian pemerintah yang meninjaunya dari berbagai perspektif Perubahan politik berupa kelahiran Orde Baru tersebut berpengaruh pada perkembangan keluarga berencana di Indonesia Setelah simposium Kontrasepsi di Bandung pada bulan Januari 1967 dan Kongres Nasional I PKBI di Jakarta pada tanggal 25 Februari 1967 Periode keterlibatan pemerintah dalam program KB nasional Sunting Pada tanggal 16 Agustus 1967 di depan Sidang DPRGR Presiden Soeharto pada pidatonya Oleh karena itu kita harus menaruh perhatian secara serius mengenai usaha usaha pembatasan kelahiran dengan konsepsi keluarga berencana yang dapat dibenarkan oleh moral agama dan moral Pancasila Sebagai tindak lanjut dari Pidato Presiden tersebut Menkesra membentuk Panitia Ad Hoc yang bertugas mempelajari kemungkinan program KB dijadikan Program Nasional Selanjutnya pada tanggal 7 September 1968 Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden No 26 tahun 1968 kepada Menteri Kesejahteraan Rakyat yang isinya antara lain membimbing mengkoordinir serta mengawasi segala aspirasi yang ada di dalam masyarakat di bidang Keluarga Berencana mengusahakan segala terbentuknya suatu Badan atau Lembaga yang dapat menghimpun segala kegiatan di bidang Keluarga Berencana serta terdiri atas unsur Pemerintah dan masyarakat Berdasarkan Instruksi Presiden tersebut Menkesra pada tanggal 11 Oktober 1968 mengeluarkan Surat Keputusan No 35 KPTS Kesra X 1968 tentang Pembentukan Tim yang akan mengadakan persiapan bagi Pembentukan Lembaga Keluarga Berencana Setelah melalui pertemuan pertemuan Menkesra dengan beberapa menteri lainnya serta tokoh tokoh masyarakat yang terlibat dalam usaha KB Maka pada tanggal 17 Oktober 1968 dibentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional LKBN dengan Surat Keputusan No 36 KPTS Kesra X 1968 Lembanga ini statusnya adalah sebagai Lembaga Semi Pemerintah Periode Pelita I 1969 1974 Sunting Periode ini mulai dibentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN berdasarkan Keppres No 8 Tahun 1970 dan sebagai Kepala BKKBN adalah dr Suwardjo Suryaningrat Dua tahun kemudian pada tahun 1972 keluar Keppres No 33 Tahun 1972 sebagai penyempurnaan Organisasi dan tata kerja BKKBN yang ada Status badan ini berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berkedudukan langsung dibawah Presiden Untuk melaksanakan program keluarga berencana di masyarakat dikembangkan berbagai pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan program dan situasi serta kondisi masyarakat Pada Periode Pelita I dikembangkan Periode Klinik Clinical Approach karena pada awal program tantangan terhadap ide keluarga berencana KB masih sangat kuat untuk itu pendekatan melalui kesehatan yang paling tepat Periode Pelita II 1974 1979 Sunting Kedudukan BKKBN dalam Keppres No 38 Tahun 1978 adalah sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Tugas pokoknya adalah mempersiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan pelaksanaan program KB nasional dan kependudukan yang mendukungnya baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah serta mengkoordinasikan penyelenggaraan pelaksanaan di lapangan Periode ini pembinaan dan pendekatan program yang semula berorientasi pada kesehatan ini mulai dipadukan dengan sector sektor pembangunan lainnya yang dikenal dengan Pendekatan Integratif Beyond Family Planning Dalam kaitan ini pada tahun 1973 1975 sudah mulai dirintis Pendidikan Kependudukan sebagai pilot project Periode Pelita III 1979 1984 Sunting Periode ini dilakukan pendekatan Kemasyarakatan partisipatif yang didorong peranan dan tanggung jawab masyarakat melalui organisasi institusi masyarakat dan pemuka masyarakat yang bertujuan untuk membina dan mempertahankan peserta KB yang sudah ada serta meningkatkan jumlah peserta KB baru Pada masa periode ini juga dikembangkan strategi operasional yang baru yang disebut Panca Karya dan Catur Bhava Utama yang bertujuan mempertajam segmentasi sehingga diharapkan dapat mempercepat penurunan fertilitas Pada periode ini muncul juga strategi baru yang memadukan KIE dan pelayanan kontrasepsi yang merupakan bentuk Mass Campaign yang dinamakan Safari KB Senyum Terpadu Periode Pelita IV 1983 1988 Sunting Pada masa Kabinet Pembangunan IV ini dilantik Prof Dr Haryono Suyono sebagai Kepala BKKBN menggantikan dr Suwardjono Suryaningrat yang dilantik sebagai Menteri Kesehatan Pada masa ini juga muncul pendekatan baru antara lain melalui Pendekatan koordinasi aktif penyelenggaraan KB oleh pemerintah dan masyarakat lebih disinkronkan pelaksanaannya melalui koordinasi aktif tersebut ditingkatkan menjadi koordinasi aktif dengan peran ganda yaitu selain sebagai dinamisator juga sebagai fasilitator Disamping itu dikembangkan pula strategi pembagian wilayah guna mengimbangi laju kecepatan program Pada periode ini juga secara resmi KB Mandiri mulai dicanangkan pada tanggal 28 Januari 1987 oleh Presiden Soeharto dalam acara penerimaan peserta KB Lestari di Taman Mini Indonesia Indah Program KB Mandiri dipopulerkan dengan kampanye LIngkaran Biru LIBI yang bertujuan memperkenalkan tempat tempat pelayanan dengan logo Lingkaran Biru KB Periode Pelita V 1988 1993 Sunting Pada masa Pelita V Kepala BKKBN masih dijabat oleh Prof Dr Haryono Suyono Pada periode ini gerakan KB terus berupaya meningkatkan kualitas petugas dan sumberdaya manusia dan pelayanan KB Oleh karena itu kemudian diluncurkan strategi baru yaitu Kampanye Lingkaran Emas LIMAS Jenis kontrasepsi yang ditawarkan pada LIBI masih sangat terbatas maka untuk pelayanan KB LIMAS ini ditawarkan lebih banyak lagi jenis kontrasepsi yaitu ada 16 jenis kontrepsi Pada periode ini ditetapkan UU No 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera dan Garis Garis Besar Haluan Negara GBHN 1993 khususnya sub sector Keluarga Sejahtera dan Kependudukan maka kebijaksanaan dan strategi gerakan KB nasional diadakan untuk mewujudkan keluarga Kecil yang sejahtera melalui penundaan usia perkawinan penjarangan kelahiran pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga Periode Pelita VI 1993 1998 Sunting Pada Pelita VI dikenalkan pendekatan baru yaitu Pendekatan Keluarga yang bertujuan untuk menggalakan partisipasi masyarakat dalam gerakan KB nasional Dalam Kabinet Pembangunan VI sejak tanggal 19 Maret 1993 sampai dengan 19 Maret 1998 Prof Dr Haryono Suyono ditetapkan sebagai Menteri Negara Kependudukan Kepala BKKBN sebagai awal dibentuknya BKKBN setingkat Kementerian Pada tangal 16 Maret 1998 Prof Dr Haryono Suyono diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan merangkap sebagai Kepala BKKBN Dua bulan berselang dengan terjadinya gerakan reformasi maka Kabinet Pembangunan VI mengalami perubahan menjadi Kabinet Reformasi Pembangunan Pada tanggal 21 Mei 1998 Prof Haryono Suyono menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesra dan Pengentasan Kemiskinan sedangkan Kepala BKKBN dijabat oleh Prof Dr Ida Bagus Oka sekaligus menjadi Menteri Kependudukan Periode pasca Reformasi Sunting nbsp Logo BKKBN 2010 2 Januari 2020 Dari butir butir arahan GBHN Tahun 1999 dan perundang undangan yang telah ada Program Keluarga Berencana Nasional merupakan salah satu program untuk meningkatkan kualitas penduduk mutu sumber daya manusia kesehatan dan kesejahteraan sosial yang selama ini dilaksanakan melalui pengaturan kelahiran pendewasaan usia perkawinan peningkatan ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga Arahan GBHN ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Program Pembangunan Nasional PROPENAS yang telah ditetapkan sebagai Undang Undang Nomor 25 Tahun 2000 Sejalan dengan era desentralisasi eksistensi program dan kelembagaan keluarga berencana nasional di daerah mengalami masa masa kritis Sesuai dengan Keppres Nomor 103 Tahun 2001 yang kemudian diubah menjadi Keppres Nomor 09 Tahun 2004 tentang Kedudukan Tugas Fungsi Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen menyatakan bahwa sebagian urusan di bidang keluarga berencana diserahkan kepada pemerintah kabupaten dan kota selambat lambatnya Desember 2003 Hal ini sejalan dengan esensi UU Nomor 22 Tahun 1999 telah diubah menjadi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Dengan demikian tahun 2004 merupakan tahun pertama Keluarga Berencana Nasional dalam era desentralisasi Undang Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang telah disahkan pada tanggal 29 Oktober 2009 berimplikasi terhadap perubahan kelembagaan visi dan misi BKKBN Undang Undang tersebut mengamanatkan perubahan kelembagaan BKKBN yang semula adalah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Visi BKKBN adalah Penduduk Tumbuh Seimbang 2015 dengan misi mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera Untuk mencapai visi dan misi tersebut BKKBN mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 56 Undang Undang tersebut di atas Dalam rangka pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana di daerah pemerintah daerah membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah yang selanjutnya disingkat BKKBD di tingkat provinsi dan kabupaten dan kota yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya memiliki hubungan fungsional dengan BKKBN pasal 54 ayat 1 dan 2 Peran dan fungsi baru BKKBN diperkuat dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan Tugas Fungsi Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian Peraturan Kepala BKKBN Nomor 82 PER B5 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 92 PER B5 2011 tentang Organisasi Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana sehingga perlu dilakukan perubahan penyesuaian terhadap Renstra BKKBN tentang Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2010 2014 meliputi penyesuaian untuk beberapa kegiatan prioritas dan indikator kinerjanya Pasca Reformasi Kepala BKKBN telah mengalami beberapa pergantian yaitu pada periode Kabinet Persatuan Indonesia Kepala BKKBN dirangkap oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan yang dijabat oleh Khofifah Indar Parawansa Setelah itu digantikan oleh Prof Dr Yaumil C Agoes Achir pada tahun 2001 dan meninggal dunia pada akhir 2003 akibat penyakit kanker dan yang kemudian terjadi kekosongan Pada tanggal 10 November 2003 Kepala Litbangkes Departemen Kesehatan dr Sumarjati Arjoso SKM dilantik menjadi Kepala BKKBN oleh Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi sampai beliau memasuki masa pensiun pada tahun 2006 Setelah itu digantikan oleh Dr Sugiri Syarief MPA yang dilantik sebagai Kepala BKKBN pada tanggal 24 November 2006 Sebagai tindak lanjut dari UU 52 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarha Sejahtera di mana BKKBN kemudian direstrukturisasi menjadi badan kependudukan bukan lagi badan koordinasi maka pada tanggal 27 September 2011 Kepala BKKBN Dr dr Sugiri Syarief MPA akhirnya dilantik sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN Pada tanggal 13 Juni 2013 akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Fasli Jalal sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN 2 Susunan organisasi SuntingBKKBN terdiri atas Kepala Sekretariat Utama Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi Deputi Bidang Pelatihan Penelitian dan Pengembangan dan Inspektorat Utama 1 Kepala BKKBN Sunting Berikut daftar Kepala BKKBN dari masa ke masa Suwardjono Surjaningrat 1970 1983 sempat merangkap sebagai Menteri Kesehatan Haryono Suyono 1983 1998 sempat merangkap sebagai Menteri Negara Kependudukan Ida Bagus Oka 1998 2000 sempat merangkap sebagai Menteri Negara Kependudukan Khofifah Indar Parawansa 2000 2001 merangkap sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Yaumil Agoes Achir 2001 2003 Sumarjati Arjoso 2003 2006 Sugiri Syarief 2006 2013 Fasli Jalal 2013 2015 Surya Chandra Surapaty 2015 2017 Sigit Priohutomo 2017 2019 Hasto Wardoyo 2019 sekarang Referensi Sunting a b c Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional pranala nonaktif permanen www bkkbn go id Sejarah BKKBN Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 06 22 Diakses tanggal 2018 06 22 Pranala luar Sunting Indonesia Situs resmi Diarsipkan 2006 06 02 di Wayback Machine nbsp Artikel bertopik Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional amp oldid 24280308