www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini memiliki beberapa masalah Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah masalah ini di halaman pembicaraannya Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Arya Kenceng berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Juli 2023 Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini Untuk keterangan lebih lanjut klik tampil di bagian kanan Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan Tambahkan pranala wiki Bila dirasa perlu buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan dan pada kata yang bersangkutan lihat WP LINK untuk keterangan lebih lanjut Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca seperti profesi istilah geografi umum dan perkakas sehari hari Sunting bagian pembuka Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini Susun header artikel ini sesuai dengan pedoman tata letak Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan Hapus tag templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Arya Kenceng adalah seorang kesatria dari Majapahit yang turut serta dalam ekspedisi penaklukan Bali bersama Mahapatih Gajah Mada Banyak versi mengenai keberadaan Arya Kenceng dalam beberapa babad misalnya Babad Arya Tabanan dinyatakan bahwa Arya Kenceng adalah adik dari Arya Damar yang lain mencatat Arya Kenceng identik dengan Arya Damar dan beberapa naskah lontar menyatakan beliau adalah anak dari Arya Damar Hapus Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Datang di Bali 2 Keturunan Pratisentana Arya Kenceng 2 1 Arya Kenceng 2 2 Shri Megada Nata Arya Yasan 2 3 Shri Arya Ngurah Langwang 2 4 Ki Gusti Ngurah Tabanan Prabu Winalwan Betara Mekules 2 5 Ki Gusti Wayahan Pamadekan 2 6 Ki Gusti Made Pamedekan 2 7 Sirarya Ngurah Tabanan 2 8 Ki Gusti Alit Dawuh 2 9 Ratu Lepas Pemade 2 10 Ki Gusti Ngurah Sekar 2 11 Ki Gusti Ngurah Gede 2 12 Ki Gusti Ngurah Made Rai 2 13 Ki Gusti Ngurah Agung 2 14 Sirarya Ngurah Tabanan 2 15 Ki Gusti Ngurah Rai Perang 2 16 Ki Gusti Ngurah Ketut 2 17 I Gusti Ngurah Gede 2 18 I Gusti Ngurah Rupawan 3 Catatan kaki 3 1 SumberSejarah suntingPada tahun Isaka 1203 1281 M dari negeri Cina datang dua orang putri Raja Ming Miao Li yang dikenal dengan Mauliwarma Dewa keturunan Thong Raja Miao Ciang Raja Li Kerajaan Ming artinya Sinar Surya Ketika itu wilayah Cina meliputi Campa Melayu Singapura atau Temasek hingga laut Cina Selatan Nan Hay Belakangan wilayah tersebut berhasil disatukan Majapahit dan Cina dikuasai dinasti Cing Ming setelah kekaisaran Mongol Khan runtuh Makanya kita disebut bangsa Indo Cina yang jadi cikal bakal bangsa Indonesia jadi orang yang tinggal di daratan Cina hingga ujung selatan Melayu disebut orang Indo Cina Daratan Cina ke utara bernama Mantjupai Madjapahit pun simbolnya Surya Sinar sedangkan simbol Raja adalah Macan putih Dua Putri Raja Ming Miao LI tersebut datang lengkap dengan dayang dayang pengawal para suhu dan lain lain kedua putri tersebut adalah Dara Jingga dan adiknya Dara Petak Putih keadatangan Putri Cina ini pada zaman Kerajaan Singhasari yaitu pada masa pemerintahan Sri Kerthanegara Bathara Siwa tahun isaka 1190 1214 atau tahun 1268 1292 Masehi Putri Dara Petak bergelar Maheswari diperistri oleh Sri Jayabaya atau Prabu Brawijaya I Bhre Wijaya Raden Wijaya Raja Madjapahit pertama yang juga bergelar Sri Kertha Rajasa Jaya Wisnu Wardana pada tahun isaka 1216 1231 atau tahun 1294 1309 Masehi yang selanjutnya menurunkan Prethi Santana keturunan bernama Kala Gemet yang menjadi Raja Madjapahit kedua pada tahun 1309 1328 M yang bergelar Jaya Negara Sedangkan Putri Dara Jingga yang bergelar Indreswari atau Li Yu Lan atau Sri Tinuhanengpura yang dituakan di Pura Singosari dan Madjapahit diperistri oleh Sri Jayasabha yang bergelar Sri Wilatikta Brahmaraja I atau Hyang Wisesa Gelar Li adalah dari Raja Tong Li Ti Li Wang Ti yang mengirim Putri Macan Putih ke Kahuripan Sri Jayasabha adalah pembesar Singosari dengan pangkat Maha Menteri I Hino Putri Dara Jingga dalam lontar dikenal yang berbunyi Dara Jingga arabi Dewa Sang Bathara Adwaya Brahma yang selanjutnya menurunkan ADITYA WARMAN atau di Bali dikenal dengan nama Arya Dhamar Dalam lontar Usana Bali pada saat penyerangan Bali Arya Dhamar di barengi oleh 3 putranya yakni Arya Kenceng Arya Delancang dan Arya Belog Namun dalam beberapa versi lontar juga disebutkan bahwa Arya Dhamar bersaudara enam dimana yang tertua Rahadian Cakradara yang kemudian menjadi suami Ratu Tribhuwana Tungga Dewi Arya Dhamar atau Aditya Warman Arya Kenceng Arya Sentong Arya Kutawaringin dan Arya Belog Datang di Bali sunting Pada tahun 1342 pasukan perang Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Gajah Mada selaku Panglima Perang Tertinggi dibantu oleh Wakil Panglima Perang yang bernama Arya Damar serta beberapa Perwira antara lain Arya Kenceng Arya Sentong Arya Belog Arya Kanuruhan Arya Bleteng Arya Pengalasan dan Adipati Takung menyerang Kerajaan Bedulu di Bali Dalam penyerangannya dibagi Induk pasukan dipimpin oleh Gajah Mada penyerbuan dan pendaratan dipantai Timur Pulau Bali Arya Damar dengan kekuatan 20 000 orang tentara Tulembang Sumatra mengadakan pendaratan dipantai Utara Pulau Bali Tentara Sunda Jawa Barat yang berjumlah 20 000 orang dipimpin oleh Adipati Takung dengan dibantu oleh tentara bawahan bernama Lagut mengadakan pendaratan di pantai Barat Pulau Bali Pendaratan di pantai Bali Selatan dilakukan serentak oleh 6 perwira masing masing di bawah pimpinan Arya Kenceng Arya Sentong Arya Bleteng Arya Belog Arya Pengalasan dan Arya Kanuruhan Masing masing mereka memimpin lebih kurang 15 000 orang 1 Setelah Kerajaan Bedulu ditaklukan oleh Majapahit Gajah Mada membagi daerah kekuasaan kepada beberapa Arya salah satunya Arya Kenceng diberikan memimpin daerah Tabanan yang Kerajaannya berada di Pucangan Buahan Tabanan dengan rakyat sebanyak 40 000 orang 2 dengan batas wilayah sebagai berikut Batas Timur Sungai Panahan Batas Barat Sungai Sapwan Batas Utara Gunung Batukaru Batas Selatan Daerah Sanda Kerambitan Blumbang Tanggun Titi dan BajraPada tahun 1343 ia membuat istana di sebuah desa yang bernama Pucangan atau Buwahan lengkap dengan Taman Sari di sebelah Tenggara Istana Arya Kenceng mengambil istri putri keturunan brahmana yang bertempat tinggal di Ketepeng Reges yaitu suatu daerah di Pasuruan yang merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit Arya Kenceng memperistri putri kedua dari brahmana tersebut sedangkan putri yang sulung diperistri oleh Dalem Ketut Sri Kresna Kepakisan dari Puri Samprangan dan putri yang bungsu diperistri oleh Arya Sentong Arya Kenceng sebagai kepala pemerintahan bergelar Nararya Anglurah Tabanan sangat pandai membawa diri sehingga disayang oleh kakak iparnya Dalem Samprangan Dalam mengatur pemerintahan dia sangat bijaksana sehingga oleh Dalem Samprangan dia diangkat menjadi Menteri Utama Karena posisinya sebagai Menteri Utama maka hampir setiap waktu dia selalu berada disamping Dalem Samprangan Arya Kenceng sangat diandalkan untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh Dalem Samprangan karena jasanya tersebut maka Dalem Samprangan bermaksud mengadakan pertemuan dengan semua Arya di Bali Dalam pertemuan tersebut Dalem Samprangan menyampaikan maksud dan tujuan pertemuan tersebut tiada lain untuk memberikan penghargaan kepada Arya Kenceng atas pengabdiannya selama ini Wahai dinda Arya Kenceng demikian besar kepercayaanku kepadamu aku sangat yakin akan pengabdianmu yang tulus dan ikhlas dan sebagai tanda terima kasihku kini aku sampaikan wasiat utama kepada dinda dari sekarang sampai seterusnya dari anak cucu sampai buyut dinda supaya tetap saling cinta mencintai dengan keturunanku juga sampai anak cucu dan buyut Dinda saya berikan hak untuk mengatur tinggi rendahnya kedudukan derajat kebangsawanan catur jadma berat ringannya denda dan hukuman yang harus diberikan pada para durjana Dinda juga saya berikan hak untuk mengatur para Arya di Bali siapapun tidak boleh menentang perintah dinda dan para Arya harus tunduk pada perintah dinda Dalam tatacara pengabenan atau pembakaran jenasah atiwatiwa ada 3 upacara yang utama yaitu Bandhusa Nagabanda dan wadah atau Bade bertingkat sebelas Dinda saya ijinkan menggunakan Bade bertingkat sebelas Selain daripada itu sebanyak banyaknya upacara adinda berhak memakainya sebab dinda adalah keturunan kesatriya bagaikan para dewata di bawah pengaturan Hyang Pramesti Guru Demikianlah penghargaan yang kanda berikan kepada adinda karena pengadian dinda yang tulus sebagai Mentri utama Arya Kenceng karena telah lanjut usia akhirnya wafat dan dibuatkan upacara pengabenan palebon sesuai dengan anugerah Dalem Samprangan yaitu boleh menggunakan bade bertingkat sebelas yang diwariskan hingga saat ini Adapun roh sucinya Sang Hyang Dewa Pitara dibuatkan tugu penghormatan Pelinggih yang disebut Batur Batur Kawitan dan disungsung oleh keturunannya hingga saat ini dan selanjutnya Sesuai dengan prasati lontar dan sumber yang berada di seluruh Puri Jro Museum Leiden Belanda dan dari berbagai sumber untuk pretisentana Arya Kenceng seluruhnya hanya mempunyai pedarman di Pura Luhur Batukaru Penebel tidak mempunyai pedarman di manapun termasuk di Pura Besakih karena Arya kenceng tidak mempunyai sanak pitu Keturunan Pratisentana Arya Kenceng sunting nbsp Pura Batur Wanasari di Wanasari TabananBerikut adalah keturunan pratisentana Arya Kenceng berdasarkan Prasasti dan Silsilah Keturunan Arya Kenceng yang tersimpan Arya Kenceng sunting Arya Kenceng menjadi Raja Tabanan I berputra Dewa Raka Magada Prabu Beliau tidak berminat menjadi raja melaksanakan kehidupan kepanditaan dan mengangkat 5 orang anak asuh putra upon upon Ki Bendesa Beng Ki Guliang di Rejasa Ki Telabah di Tuakilang Ki Bendesa di Tajen Ki Tegehan di Buahan Dewa Made Megada Nata Kyai Tegeh Kori merupakan putra kandung dari Arya Kenceng yang beribu dari desa Tegeh di Tabanan bukan putra Dalem yang diberikan kepada Arya Kenceng menurut babad versi Benculuk Tegeh Kori Dia membangun Kerajaan di Badung diselatan kuburan Badung Tegal dengan nama Puri Tegeh Kori sekarang bernama Gria Jro Agung Tegal dialah yang mengangkat Kyai Pucangan Kyai Notor wandira yang notabenanya putra dari Sri Megada Natha menjadi putra ketiga dia dengan nama Kyai Nyoman Tegeh yang kemudian menurunkan kerajaan Badung seperti Puri Pemecutan Puri Kesiman Puri jambe Puri Denpasar Karena ada konflik di intern keluarga maka dia meninggalkan puri di Tegal dan pindah ke Kapal Di Kapal sempat membuat mrajan dengan nama Mrajan Mayun yang sama dengan nama mrajan sewaktu di Tegal dan odalannya sama yaitu pada saat Pagerwesi Dari sana para putra berpencar mencari tempat Kini pretisentananya keturunannya berada di Puri Agung Tegal Tamu Batubulan Gianyar dan Jero Gelgel di Mengwitani Badung Jro Tegeh di Malkangin Tabanan Jro Penarungan di Sumerta Jro Batubelig di Kuta Dan dalam babad perjalanan Kiyai Tegeh Arya Kenceng Tegeh Kori tidak pernah membuat istana di Benculuk atau sekarang di sebut Tonja apalagi sampai membangun mrajan Kawitan di Tonja Di Puri Tegeh Kori dia berkuasa sampai generasi ke empat Adapun putra putra dari Arya Kenceng Tegeh Kori IV adalah Kyai Anglurah Putu Agung Tegeh Kori setelah dari Kapal kemudian membangun puri di Tegal Tamu Gianyar dengan nama Puri Agung Tegal Tamu Tamu dari Tegal Dia berputra antara lain I Gusti Putu GelGel tinggal di bertempat tinggal di Jro Gelgel di Mengwitani Badung Yeh Mengecir Jembrana dan Jro Tegeh di Malkangin Tabanan I Gusti Putu Mayun tinggal di Jro Batu Belig Batubelig dan Cemagi I Gusti Ketut Mas tinggal di Klusa Kyai Anglurah Made Tegeh tinggal di Perang Alas Lukluk Badung Pacung Abian semal dan Dencarik Buleleng I Gusti Nyoman Mas tinggal di Kutri I Gusti Putu Sulang tinggal di Sulang I Gusti Made Tegeh tinggal di Mambal Sibang Karang Dalem I Gusti Mesataan tinggal di Sidemen I Gusti Putu Tegeh tinggal di Lambing Klan Tuban I Gusti Ketut Maguyangan tinggal di Desa Banyu Campah I Gusti Gede Tegeh tinggal di Plasa Kuta I Gusti Abyan Timbul tinggal di Abian Timbul I Gusti Putu Sumerta tinggal di Sumerta Kyai Anglurah Made Tegeh Kyai Ayu Mimba Kyai Ayu Tegeh Dia yang menikah Ke Kawya Pura Puri Mengwi Nyai Luh TegehShri Megada Nata Arya Yasan sunting Shri Megada Nata Arya Yasan putra arya Kenceng menjadi Raja Tabanan ke II Berputra Shri Arya Ngurah Langwang Ki Gusti Made Utara Madyatara Menurunkan Kelurga Besar Jero Subamia Ki Gusti Nyoman Pascima Menurunkan Keluarga Besar Jero Pemeregan Jero Jambe Pemeregan Jero Jambe Abian kawan Jero Jambe Kutuh kaja Jero Jambe Kutuh kelod Jero Jambe Ngis Jero Jambe belodan Jero Jambe Sembung Jero Jambe Batu aji Jero Jambe Baleran Ki Gusti Wetaning Pangkung Menurunkan Para Gusti Lod Rurung Kesimpar Serampingan Ki Gusti Nengah Samping Boni Menurunkan Para Gusti Kiayi Titih Kiayi Ersani Menurunkan Kelurga Besar Jero Ersania Dauh Pangkung Tabanan Kiayi Nengah Kiayi Den Ayung Putung Ki Gusti Batan Ancak Menurunkan Para Gusti Ancak Pindah ke Desa Nambangan Badung sebagai pendamping Kiayi Ketut Pucangan Sirarya Notor Wandira Angglikan Ki Gusti Ketut Lebah Kiayi Ketut Pucangan Sirarya Notor Wandira menjadi Raja di Badung selanjutnya menurunkan raja raja dan pratisentana Arya Kenceng di Badung Shri Arya Ngurah Langwang sunting Shri Arya Ngurah Langwang menjadi Raja Tabanan ke III dia memindahkan Kerajaan beserta Batur Kawitannya dari Pucangan ke Puri Agung Tabanandan semenjak itu pula Arya Ngurah Langwang saudara saudaranya Ki Gusti Made Utara Ki Gusti Nyoman Pascima dan Ki Gusti Wetaning Pangkung dan seketurunannya berpura kawitan di Pura Batur di Puri Singasana Tabanan Puri Agung Tabanan Sedangkan bekas lahan Pura Batur di Buahan Pucangan diserahkan penggunaannya kepada putra upon upon Ki Tegehan di Buahan Beliau berputra Ki Gusti Ngurah Tabanan Ki Gusti Lod Carik Menurunkan Para Gusti Lod Carik Ki Gusti Dangin Pasar Menurunkan Para Gusti Suna Munang Batur Ki Gusti Dangin Margi Menurunkan Para Gusti Ki Gusti Blambangan Ki Gusti Jong Ki Gusti Mangrawos di Kesiut Kawan Ki Gusti Mangpagla di TimpagKi Gusti Ngurah Tabanan Prabu Winalwan Betara Mekules sunting Ki Gusti Ngurah Tabanan Prabu Winalwan Betara Mekules menjadi Raja Tabanan ke IV dan ke VII berputra Ki Gusti Wayan Pamedekan Ki Gusti Made Pamedekan Ki Gusti Bola Raja Tabanan ke X Menurunkan Ki Gusti Tembuku Ki Gusti Made menurunkan Para Gusti Punahan Ki Gusti Wongaya menurunkan Para Gusti Wongaya Jero Wongaya Tabanan Ki Gusti Kukuh Menurunkan Para Gusti Kukuh Jero Kukuh Denbatas dan Jero Kukuh Delodrurung Ki Gusti Kajanan Menurunkan Para Gusti 1 Kajanan 2 Ombak dan 3 Pringga Ki Gusti Brengos SiraArya Branjingan SiraArya Sakti Abiantimbul Dgn memperistri Ni Gusti Ayu Batan Ancak Puri Ancak Tabanan Menurunkan Para Gusti Abiantimbul Intaran melinggih di Jero Gede Jero Semawang Intaran Sanur Jero Abiantimbul Intaran Sanur Jero Gulingan Intaran Sanur Ki Gusti Brengos atau dikenal juga dengan nama Sirarya Branjingan Sirarya Sakti Abiantimbul memiliki istri rabi Ni Gusti Ayu Batan Ancak dari Puri Batan Ancak Tabanan berputra Ni Gusti Ayu Pikandel swami Ida Pedande Ngenjung Gria Gede Sanur I Gusti Gede Pemecutan Jehem Anglurah Sakti Abian Timbul memiliki rabi Ni Gusti Sayu Banjar berputra i Gusti Pt Sungkrang dan I Gst Made Swara Ni Gusti Luh Samping Jro Rurung Jro Pande Pratisentana sri nararya kenceng dari Ki Gusti Brengos menurunkan para Gusti Branjingan Intaran Sanur melinggih di Jro Agung Semawang Jro Gulingan I GUSTI GEDE BRANJINGAN timpag I GUSTI KETUT BRANJINGAN Ni Gusti Luh Kukuh Ni Gusti Luh Kukub Ni Gusti Tanjung Ni Gusti Luh Tangkas Ni Gusti Luh Ketut Stana Pelinggih Dia berada di Pura Batur Wanasari di Wanasari Tabanan Piodalannya pada Anggarkasih Dukut Selasa Kliwon Dukut Ki Gusti Wayahan Pamadekan sunting Ki Gusti Wayahan Pamadekan Raja Tabanan V berputra Ki Gusti Nengah Mal Kangin Raja Tabanan ke IX Dua Orang Wanita Raden Tumenggung putra yang lahir di Mataram setelah Ki Gusti Wayahan Pamedekan ditangkap dalam perang dengan Mataram dan diangkat sebagai mantu oleh Raja Mataram Ki Gusti Made Pamedekan sunting Ki Gusti Made Pamedekan atau Ki Gusti Nengah Mal Kangin Raja Tabanan ke VI berputra Sirarya Ngurah Tabanan Ki Gusti Made Dalang Raja Tabanan ke IX Ni Gusti Luh TabananSirarya Ngurah Tabanan sunting Sirarya Ngurah Tabanan Betara Nisweng Penida Raja Tabanan ke VIII berputra Ni Gusti Luh Kepaon Ni Gusti Ayu Rai Ki Gusti Alit DawuhKi Gusti Alit Dawuh sunting Ki Gusti Alit Dawuh Sri Megada Sakti Raja Tabanan ke XI berputra Putra Sulung tidak disebutkan namanya I Gusti Made Dawuh Ida Cokorda Dawuh Pala berputra I Gusti Lanang I Gusti Kandel Ni Gusti Luh Selingsing Ni Gusti Luh Tatadan Menikah dengan seorang Brahmana di Griya Pasekan Ni Gusti Luh Sasadan Gusti Ngurah Nyoman Telabah berputra Ki Gusti Blumbang Ki Gusti Pande Ni Gusti Luh Nade Kiayi Jegu berputra Ki Gusti Cangeh Kiayi Krasan berputra Ki Gusti Subamia Ki Gusti Bengkel Ni Gusti Luh Sembung Ni Gusti Luh Sempidi Ni Gusti Luh Wayahan Tegal Tamu Kiayi Oka berputra Ki Gusti Wongaya Ki Gusti Gede Oka Ki Gusti Pangkung Ki Gusti Ketut Ki Gusti Batan Ni Gusti Ayu Muter Ni Gusti Ayu Subamia beribu dari Jero Subamia selanjutnya kawin dengan I Gusti Pemecutan Sakti di Badung Ni Gusti Luh Dangin Ni Gusti Luh Abian Tubuh Menikah dengan Ki Gusti Padang putra dari Ki Gusti Ngurah Panji Sakti Raja Buleleng Ni Gusti Luh Mal Kangin Menikah dengan seorang Brahmana di Griya Dangin Carik Ni Gusti Luh Puseh Ni Gusti Luh Bakas Pada waktu pemerintahan Ki Gusti Alit Dawuh Sri Megada Sakti di Bendana Badung keturunan dari Ki Gusti Batan Ancak yang bernama Ki Gusti Nyoman Kelod tidak memproleh kedudukan di Badung dia kembali lagi ke Tabanan untuk kemudian dititahkan oleh raja Sri Megada Sakti bermukim di desa Pandak sebagai penguasa daerah pantai batas kerajaan Ratu Lepas Pemade sunting Putra Sulung Sri Megada Sakti Ida Cokorda Tabanan Ratu Lepas Pemade Raja Tabanan ke XII berputra Ki Gusti Ngurah Sekar Ki Gusti Ngurah Gede Cokorda I Gusti Ngurah Gede BanjarMembangun Puri Gede Agung Kerambitan Selanjutkan menurunkan Puri Jero dan Pratisentana Arya Kenceng di Kerambitan Ki Gusti Sari di Wanasari Ki Gusti Pandak di Pandak Bandung Ki Gusti Pucangan di Buahan Ki Gusti Rejasa di Rejasa Ki Gusti Bongan di Bongan Kauh Ki Gusti Sangihan dan Ki Gusti Den di Banjar Ambengan Ni Gusti Luh Dalam Indung Ni Gusti Luh Perean Ni Gusti Luh Kuwum Ni Gusti Luh Beraban Menikah dengan seorang Brahmana dari Griya Selemadeg Tabanan melahirkan Putra yang kemudian membangun Griya Beraban Mempunyai tugas khusus mengatur segala upacara upakara bebantenan di Puri Agung Tabanan Ki Gusti Ngurah Sekar sunting Ki Gusti Ngurah Sekar Cokorda Sekar Raja Tabanan ke XIII berputra lahir dari Permaisuri dari Jero Subamia Ki Gusti Ngurah Gede Ki Gusti Ngurah Made Rai sebagai Maha Ratu Pemade tinggal di Puri Kaleran saat kakaknya Ki Gusti Ngurah Gede jadi Raja Tabanan Ki Gusti Ngurah Rai Cokorda Penebel Raja Tabanan ke XVII berpuri di Penebel berputra Ki Gusti Made Tabanan Ki Gusti Ngurah Ubung Raja Tabanan ke XVIII Ni Sagung Wayahan Ni Sagung Made Ni Sagung Ketut Kiayi Kekeran Kiayi Made Kiayi Pangkung Kiayi Dauh Seorang Putri yang menikah dengan Kiayi Buruan Kiayi Kandel berputra Ki Gusti Made Kerambitan Menurunkan Keluarga Besar Jero Kerambitan Ki Gusti Ngurah Anom Membangun Puri Mas berputra Ki Gusti Mas Ki Gusti Made Sekar Kiayi Pasekan Kiayi Pandak Ni Sagung Alit TegehSedangkan yang lahir dari Ibu Penawing Ni Gusti Luh Kandel Ni Gusti Luh KebonKi Gusti Ngurah Gede sunting Ki Gusti Ngurah Gede Cokorda Gede Ratu Raja Tabanan ke XIV berputra Ki Gusti Nengah Timpag Ki Gusti Sambian Ki Gusti Ketut CelukKi Gusti Ngurah Made Rai sunting Ki Gusti Ngurah Made Rai Cokorda Made Rai Raja Tabanan ke XV Dari Permaisuri bernama Ni Sagung Alit Tegal putri dari Cokorda Ki Gusti Ngurah Gede Banjar Puri Gede Kerambitan melahirkan putra Ki Gusti Agung Gede Ki Gusti Ngurah Nyoman Panji berputra Ki Gusti Ngurah Agung Beribuk dari Puri Gede Kerambitan putri dari Cokorda Gede Selingsing Ki Gusti Ngurah Demung Ida Betara Madewa di Puri Kaleran Beribuk dari Demung Ki Gusti Ngurah Celuk Beribuk dari Celuk dan Membangun Puri Kediri Sedangkan dari Istri Penawing Ni Sagung Ayu Made Ni Sagung Ayu Ketut Kiayi Nengah Perean berputra Kiayi Pangkung berputra Ki Gusti Wayahan Kompyang gt Menurunkan Puri Kompyang Ki Gusti Made Oka Menurunkan Puri Oka Kiayi Buruan Raja Tabanan ke XVI Kiayi Banjar Kiayi Tegeh Kiayi Beng berputra Ki Gusti Wayahan Beng Jero Beng Jero Beng Kawan dan Jero Putu Ki Gusti Ngurah Agung sunting Ki Gusti Ngurah Agung Ratu Singasana Raja Tabanan ke XIX berputra Sirarya Ngurah Tabanan beribu Ni Sagung Wayan putri dari Agung Ketut Jero Aseman Kerambitan Ki Gusti Ngurah Gede Banjar beribu Ni Sagung Ayu Ngurah putri dari Cokorda Made Penarukan Puri Gede Kerambitan Membangun Puri Anom Tabanan bermukim di Saren Kangin Puri Anom Tabanan Ki Gusti Ngurah Nyoman Membangun Puri Anom Tabanan bermukim di Saren Kawuh sekarang disebut Saren Tengah Puri AnomTabanan Ki Gusti Ngurah Made Penarukan Membangun Puri Anyar Tabanan Sirarya Ngurah Diperas oleh Ki Gusti Ngurah Demung Ki Gusti Ngurah Made Kaleran Ki Gusti Ngurah Rai Diperas oleh Ki Gusti Ngurah Demung setelah Sirarya Ngurah Wafat tanpa keturunan Ni Sagung Ayu Gede Ni Sagung Ayu RaiSirarya Ngurah Tabanan sunting Sirarya Ngurah Tabanan Betara Ngeluhur Raja Tabanan ke XX bertahta tahun 1868 1903 berputra Sirarya Ngurah Agung Ki Gusti Ngurah Gede Mas Arya Ngurah Alit Senapahan Ki Gusti Ngurah Rai Perang Membangun Puri Dangin Tabanan Beribu Ni Gusti Ayu keturunan Gusti Delod Rurung Ki Gusi Nyoman Pangkung Membangun Puri Dangin Tabanan Ki Gusti Ngurah Made Batan Membangun Puri Dangin Tabanan Ki Gusti Ngurah Gede Marga Membangun Puri Denpasar Tabanan I Gusti Ngurah Putu Membangun Puri Pemecutan Tabanan berputra I Gusti Ngurah Wayan I Gusti Ngurah Made berputra I Gusti Ngurah Gede I Gusti Ngurah Mayun Sagung Nyoman I Gusti Ngurah Ketut Sagung Rai Sagung Ketut Kawin ke Jero Kompyang Sagung Istri Ngurah Ni Sagung Ayu Wah Memimpin Pebalikan Wongaya Perang melawan penjajah Belanda tanggal 27 November 1906Ki Gusti Ngurah Rai Perang sunting Ki Gusti Ngurah Rai Perang Cokorda Rai Raja Tabanan ke XXI tahun 1903 1906 Tewas muput raga di denpasar pada tahun 1906 sesaat setelah Puputan Badung berputra Yang ikut masuk ke Puri Singasana Agung Tabanan I Gusti Ngurah Gede Pegeg sebagai putra mahkota Tewas muput raga di Denpasar pada tahun 1906 sebelum naik tahta Ni Sagung Ayu Oka pindah ke Puri Anom Tabanan dan menikah dengan Kramer clerk controlir Belanda Ni Sagung Ayu Putu Galuh pindah ke Puri Anom Tabanan menikah dengan Ki Gusti Ngurah Anom Puri Anom Saren Taman Saren Kauh Sekarang Ki Gusti Ngurah Rai Perang Ida Cokorda Rai Raja Tabanan XXI juga mempunyai putera dari istri yang lainnya dan tetap tinggal di Puri Dangin Tabanan 3 sebaga berikut I Gusti Ngurah Anom Keturunannya tinggal di Puri Dangin Tabanan berputra I Gusti Ngurah Ketut I Gusti Ngurah Alit I Gusti Ngurah Made Sagung Oka Kawin ke Puri Anom Sagung Nyoman Kawin ke Jro Oka di Jegu I Gusti Ngurah Gde Wisadnya I Gusti Ngurah Agung I Gusti Ngurah Putu Konol Keturunannya tinggal di Puri Dangin Tabanan di Jegu berputra I Gusti Ngurah Oka I Gusti Ngurah Gde Sasak Sagung Putri Sagung Putra Kawin ke Puri Dangin Tabanan Sagung Oka Kawin ke Puri Pemecutan Gede Agung Tabanan Ni Sagung Made Ki Gusti Ngurah Ketut sunting Ki Gusti Ngurah Ketut Cokorda Ngurah Ketut Raja Tabanan ke XXII dari 29 Juli 1938 1947 berputra I Gusti Ngurah Gede beribu dari Puri Denpasar Tabanan I Gusti Ngurah Alit Putra beribu Gusti Siluh Biang Resi I Gusti Ngurah Raka beribu Mekel Merta Sagung Mas beribu Sagung Istri Oka dari Puri Kediri Tabanan I Gusti Ngurah Agung beribu Sagung Istri Oka dari Puri Kediri TabananI Gusti Ngurah Gede sunting I Gusti Ngurah Gede Cokorda Ngurah Gede Raja Tabanan ke XXIII dari Maret 1947 1986 Berputra Sagung Putri Sartika I Gusti Ngurah Bagus Hartawan Sagung Putra Sardini I Gusti Ngurah Alit Darmawan Sagung Ayu Ratnamurni Sagung Jegeg Ratnaningsih I Gusti Ngurah Agung Dharmasetiawan Sagung Ratnaningrat I Gusti Ngurah Rupawan I Gusti Ngurah Putra Wartawan I Gusti Ngurah Alit Aryawan Sagung Putri Ratnawati I Gusti Ngurah Bagus Grastawan I Gusti Ngurah Mayun Mulyawan Sagung Rai Mayawati Sagung Anom Mayadwipa Sagung Oka Mayapada I Gusti Ngurah Raka Heryawan I Gusti Ngurah Bagus Rudi Hermawan I Gusti Ngurah Bagus Indrawan Sagung Jegeg Mayadianti I Gusti Ngurah Adi Suartawan I Gusti Ngurah Rupawan sunting I Gusti Ngurah Rupawan Ida Cokorda Anglurah Tabanan Raja Tabanan ke XXIV dari 21 Maret 2008 Cokorda Anglurah Tabanan berputera Sagung Manik Vera Yuliawati I Gusti Ngurah Agung Joni Wirawan Sagung Inten NismayaniCatatan kaki sunting Buku Riwayat Pulau Bali Dari Dzaman Ke Dzaman Disusun oleh I Made Subaga Gianyar Bali Babad Arya Tabanan Kantor Dokumentasi Budaya Bali Provinsi Daerah Tingkat I Bali Denpasar 1997 Prasasti dan Silsilah Keturunan Arya Kenceng yang tersimpan di Sumber sunting Prasasti dan Silsilah Keturunan Arya Kenceng yang tersimpan di Puri Agung Tabanan Puri Gede Krambitan Puri Anom Tabanan Puri Dangin Tabanan di Jegu BABAD ARYA TABANAN KANTOR DOKUMENTASI BUDAYA BALI PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI DENPASAR 1997 Artikel Artikel yang bersumber dari Lontar Lontar yang dimiliki Keluarga Puri Tabanan Buku Riwayat Pulau Bali Dari Djaman Ke Djaman Disusun oleh I Made Subaga Gianyar Bali Babad Arya Tabanan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Arya Kenceng amp oldid 24847648