www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Anak berkebutuhan khusus berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Januari 2021 artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Tidak ada alasan yang diberikan Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf paragraf Jika sudah dirapikan silakan hapus templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Anak berkebutuhan khusus Heward disabilitas adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental emosi atau fisik Yang termasuk kedalam ABK antara lain tunanetra tunarungu tunagrahita tunadaksa tunalaras kesulitan belajar gangguan perilaku anak berbakat anak dengan gangguan kesehatan dan kesulitan bersosialisasi Istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille tulisan timbul dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat bahasa tubuh 1 2 Menurut pasal 15 UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas 3 bahwa jenis pendidikan bagi Anak berkebutuan khusus adalah Pendidikan Khusus Pasal 32 1 UU No 20 tahun 2003 memberikan batasan bahwa Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik emosional mental sosial dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa Teknis layanan pendidikan jenis Pendidikan Khusus untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa dapat diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah Jadi Pendidikan Khusus hanya ada pada jenjang pendidikan dasar dan menengah Untuk jenjang pendidikan tinggi secara khusus belum tersedia PP No 17 Tahun 2010 Pasal 129 ayat 3 menetapkan bahwa Peserta didik berkelainan terdiri atas peserta didik yang a tunanetra b tunarungu c tunawicara d tunagrahita e tunadaksa f tunalaras g berkesulitan belajar h lamban belajar i autis j memiliki gangguan motorik k menjadi korban penyalahgunaan narkotika obat terlarang dan zat adiktif lain dan l memiliki kelainan lain Menurut pasal 130 1 PP No 17 Tahun 2010 Pendidikan khusus bagi peserta didik berkelainan dapat diselenggarakan pada semua jalur dan jenis pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah 2 Penyelenggaraan pendidikan khusus dapat dilakukan melalui satuan pendidikan khusus satuan pendidikan umum satuan pendidikan kejuruan dan atau satuan pendidikan keagamaan Pasal 133 ayat 4 menetapkan bahwa Penyelenggaraan satuan pendidikan khusus dapat dilaksanakan secara terintegrasi antarjenjang pendidikan dan atau antarjenis kelainan Permendiknas No 70 tahun 2009 Pasal 3 ayat 1 Setiap peserta didik yang memiliki kelainan fisik emosional mental dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa berhak mengikuti pendidikan secara inklusif pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya 2 Peserta didik yang memiliki kelainan sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 terdiri atas a tunanetra b tunarungu c tunawicara d tunagrahita e tunadaksa f tunalaras g berkesulitan belajar h lamban belajar i autis j memiliki gangguan motorik k menjadi korban penyalahgunaan narkoba obat terlarang dan zat adiktif lainnya l memiliki kelainan lainnya m tunaganda Integrasi antar jenjang dalam bentuk Sekolah Luar Biasa SLB satu atap yakni satu lembaga penyelenggara mengelola jenjang TKLB SDLB SMPLB dan SMALB dengan seorang Kepala Sekolah Sedangkan Integrasi antar jenis kelainan maka dalam satu jenjang pendidikan khusus diselenggarakan layanan pendidikan bagi beberapa jenis ketunaan Bentuknya terdiri dari TKLB SDLB SMPLB dan SMALB masing masing sebagai satuan pendidikan yang berdiri sendiri masing masing dengan seorang kepala sekolah Altenatif layanan yang paling baik untuk kepentingan mutu layanan adalah INTEGRASI ANTAR JENIS Keuntungan bagi penyelenggara sekolah dapat memberikan layanan yang tervokus sesuai kebutuhan anak seirama perkembangan psikologis anak Keuntungan bagi anak anak menerima layanan sesuai kebutuhan yang sebenarnya karena sekolah mampu membedakan perlakuan karena memiliki fokus atas dasar kepentingan anak pada jenjang TKLB SDLB SMPLB dan SMALB Penyelenggaran pendidikan khusus saat ini masih banyak yang menggunakan Integrasi antar jenjang satu atap bahkan digabung juga dengan integrasi antar jenis Pola ini hanya didasarkan pada effisiensi ekonomi padahal sebenarnya sangat merugikan anak karena dalam praktiknya seorang guru yang mengajar di SDLB juga mengajar di SMPLB dan SMALB Jadi perlakuan yang diberikan kadang sama antara kepada siswa SDLB SMPLB dan SMALB Secara kualitas materi pelajaran juga kurang berkualitas apalagi secara psikologis karena tidak menghargai perbedaan karakteristik rentang usia Adapun bentuk satuan pendidikan lembaga sesuai dengan kekhususannya di Indonesia dikenal SLB bagian A untuk tunanetra SLB bagian B untuk tunarungu SLB bagian C untuk tunagrahita SLB bagian D untuk tunadaksa SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk cacat ganda Pemerintah sebenarnya ada kesempatan memberikan perlakuan yang sama kepada Anak Indonesia tanpa diskriminasi Coba renungkan kalau bisa mendirikan SD Negeri SMP Negeri SMA Negeri untuk anak bukan ABK mengapa tidak bisa mendirikan SDLB Negeri SMPLB Negeri dan SMALB Negeri bagi ABK Hingga Juni tahun 2013 di Provinsi Jawa Tengah dan DIY baru Pemerintah Kabupaten Cilacap yang berkenan mendirikan SDLB Negeri SMPLB Negeri dan SMALB Negeri masing masing berdiri sendiri sebagai satuan pendidikan formal Kebijakan Pemerintah Kabupaten Cilacap tidak mempermasalahkan kewenangan siapa pengelolaan satuan pendidikan khusus akan tetapi semata mata didasari oleh kebutuhan masyarakat sebagai warga negara yang berdomisili di wilayahnya Daftar isi 1 Tunanetra 2 Tunarungu 3 Tunagrahita 4 Tunadaksa 5 Tunalaras 6 Kesulitan belajar 7 ReferensiTunanetra suntingTunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan Tunanetra dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu buta total Blind dan low vision Definisi Tunanetra menurut Kaufman amp Hallahan adalah individu yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6 60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan Karena tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran Oleh karena itu prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada individu tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat taktual dan bersuara contohnya adalah penggunaan tulisan braille gambar timbul benda model dan benda nyata Sedangkan media yang bersuara adalah perekam suara dan peranti lunak JAWS Untuk membantu tunanetra beraktivitas di sekolah luar biasa mereka belajar mengenai Orientasi dan Mobilitas Orientasi dan Mobilitas diantaranya mempelajari bagaimana tunanetra mengetahui tempat dan arah serta bagaimana menggunakan tongkat putih tongkat khusus tunanetra yang terbuat dari alumunium Tunarungu suntingTunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen Klasifikasi tunarungu berdasarkan tingkat gangguan pendengaran adalah Gangguan pendengaran sangat ringan 27 40 dB Gangguan pendengaran ringan 41 55 dB Gangguan pendengaran sedang 56 70 dB Gangguan pendengaran berat 71 90 dB Gangguan pendengaran ekstrem tuli di atas 91 dB Karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan untuk isyarat bahasa berbeda beda di setiap negara Saat ini di beberapa sekolah sedang dikembangkan komunikasi total yaitu cara berkomunikasi dengan melibatkan bahasa verbal bahasa isyarat dan bahasa tubuh Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari sesuatu yang abstrak Tunagrahita suntingTunagrahita adalah individu yang memiliki inteligensi yang signifikan berada di bawah rata rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan Berikut klasifikasi tunagrahita berdasarkan pada tingkatan IQ Tunagrahita ringan IQ 51 70 Tunagrahita sedang IQ 36 51 Tunagrahita berat IQ 20 35 Tunagrahita sangat berat IQ dibawah 20 Pembelajaran bagi individu tunagrahita lebih dititikberatkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi Tunadaksa suntingTunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan sakit atau akibat kecelakaan termasuk celebral palsy amputasi polio dan lumpuh Tingkat gangguan pada tunadaksa adalah ringan yaitu memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik tetap masih dapat ditingkatkan melalui terapi sedang yaitu memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik berat yaitu memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol gerakan fisik Tunalaras suntingTunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial Individu tunalaras biasanya menunjukan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar Kesulitan belajar suntingAdalah gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa berbicara dan menulis yang dapat memengaruhi kemampuan berpikir membaca berhitung berbicara yang disebabkan karena gangguan persepsi brain injury disfungsi minimal otak dislexia dan afasia perkembangan Individu kesulitan belajar memiliki IQ rata rata atau di atas rata rata mengalami gangguan motorik persepsi motorik gangguan koordinasi gerak gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan perkembangan konsep Referensi sunting Elmira Putu Wib 08 15 Mutiah Dinny ed Painting A Better Future Karya Lukis Luar Biasa Anak Anak Berkebutuhan Khusus Liputan6 com Diakses tanggal 2019 02 22 Asrorul Asroru Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus ABK Buku Referensi untuk Guru Mahasiswa dan Umum ISBN 9786027275423 UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Referensi HAM dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2019 02 22 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Anak berkebutuhan khusus amp oldid 24304988